Maldives aka Maladewa ini ibarat kepingan surga yang jatuh ke bumi. Negara kepulauan ini letaknya kira-kira di bawah India dan Srilanka. Kalo jaman dulu mau jalan-jalan ke Maldives harus nginep di resort super mewah dan mahal, tapi semakin ke sini udah mulai banyak penginapan harga terjangkau di pulau lokal tempat masyarakat asli Maldives tinggal.

Buat pemegang paspor Indonesia, kita bisa masuk tanpa visa selama 30 hari ke Maldives. Jadi bisa irit biasa visa nih gan.

1. Mata Uang


Mata uang yang digunakan di negara ini adalah MVR (Maldivian Rufiyaa) dan USD dengan kurs 1 USD = 15 Rf. Buat agan yang nggak nemu MVR di Indonesia, bisa tuker di money changer bandara setelah exit Arrival Hall ada Bank of Maldives Money Changer. PS: Jangan lupa simpen struknya supaya bisa nukerin lagi ke USD jadi bisa dituker lagi ke rupiah. Kalo kelewatan, agan tetep bisa tuker di money changer di toko-toko pulau Male atau nuker di hotel.

2. Akomodasi


Agan mau liburan mewah? Banyak banget resort yang bisa dipilih! Tapi kalo agan emang niat backpacker-an, banyak juga beberapa budget hotel dan guesthouse di pulau-pulau lokal:
- Hulhumale mulai dari USD 40/ malam
- Male mulai dari USD 50/ malam
- Vilingili mulai dari USD 60/ malam
- Maafushi mulai dari USD 50/ malam
- Gulhi mulai dari USD 60/ malam

Di Pulau Maafushi, harga guesthousenya mulai dari 40 USD per malam, kamarnya juga udah ada AC, shower air panas, TV kabel, sarapan porsi banyak da Wifi. Salah satunya di Ocean Vista dengan harga 43 USD per malam!

Sementara di Gulhi, pulau kecil ini sebenernya lebih cantik daripada Maafushi. Sepi banget dan hampir nggak ada turis. Karena masih baru banget dibuka, belum banyak fasilitas penginapan dan nggak ada restoran. Buat agan yang pengen suasana sepi, agan bisa nginep di Gulhi Beach Villa yang punya kursi pantai yang bisa dibawa ke pinggir pantai. Di kamar berjenis Silver Shade bisa didapat dengan harga 57 USD per malam udah termasuk sarapan, AC dan shower air panas. Tapi mereka nggak nyediain Wifi jadi harus bayar sekitar Rf 45 per 24 jam buat internetan.



3. Tiket pesawat


Buat ke Maldives dari Indonesia, biasanya transit dulu di Kuala Lumpur atau Singapura. Biasanya maskapai lowcost merah yang berangkat dari KLIA2 ini sering banget ngasih promo gan. Apalagi rute KUL-MLE di tahun 2017 ini berangkat setiap hari. Saat landing, agan akan sampai di Velana Airport/ Bandara Ibrahim Nasir di Pulau Hulhule. Pulau ini emang cuma diperuntukkan buat jadi bandara, jadi kalo mau kemana-mana harus naik transportasi lain dan nggak bisa jalan kaki.
1. Langsung naik pesawat domestik jika mau terbang langsung ke pulau resort mewah
2. Naik speedboat menuju resort
3. Naik ferry lokal yang berangkat setiap 10 menit menuju ibu kota (Male) untuk sambung lagi naik ferry ke tujuan berikutnya. Harga tiket ferry bandara-Male Rf 10 / Rp 8.270,-
4. Naik bis ke pulau terdekat Hulhumale jika mau menginap di sana sambil menunggu keberangkatan ke pulau selanjutnya. Harga tiket bis Rf 16 / Rp 13.200,- dengan frekuensi setiap jam. (Info: harga hotel di Hulhumale lebih murah dibandingkan hotel di Male)

4. Transportasi


Transportasi utama buat keliling dari sana ke sini di Maldives ini biasanya pakai kapal ferry. Ongkosnya juga murah buat naik ferry antarpulau. Dari Male ke Vilingili Island cuma 3,25 Rf (Rp 2700) sekali jalan. Sedangkan ke pulau Maafushi dan Gulhiitu 22 Rufiyaa (Rp 18.000). Rutenya itu Male-Gulhi-Maafushi-Guraidhoo, jadi mau turun dimana juga bayarnya segitu. Tapi yang harus jadi catetan itu ya cocokin jadwalnya.

Kebanyakan kapal ferry ke pulau lokal itu berangkat dari Vilingili Ferry Terminal. Sejauh ini katanya pulau lokal yang paling ramai dikunjungi turis adalah Maafushi, jaraknya sekitar 1.5 jam naik ferry dari Male. Atau bisa cekidot di maridan mari

Perlu diingat (terutama kalau mau ke Maafushi):

• Tidak ada ferry yang beroperasi sama sekali setiap hari Jumat.
  
• Di luar jadwal yang tercantum di website resmi milik pemerintah tersebut, ada ferry yang dikelola oleh perusahaan privat yang jalan setiap jam 3 sore (kecuali hari Jumat) berangkat dari Male ke Maafushi.
  
• Berdasarkan pengalaman dan info yang didapat, ferry jam 10 pagi dari Male ke Maafushi di hari Kamis seringkali penuh karena banyak warga lokal yang weekend-an. Waktu itu terpaksa harus menunggu jadwal ferry yang berikutnya (jam 3 sore). Jadi kalau bisa jangan berangkat hari Kamis pagi.
  
• Kalau sampai di Maldives sebelum jam 13.30, lebih baik langsung saja coba naik ferry yang jam 3 sore. Tidak usah menginap di Male atau Hulhumale dulu.

Tambahan info:
Velana Airport (Hulhule) – Hulhumale :
• Bus MVR 20
• Hotel service > US$ 5
• No taxi from airport

Velana Airport (Hulhule) – Hulhumale :
• Ferry MVR 10 (keberangkatan tiap 15 menit)
Hulhumale :
• Bus MVR 2
• Taxi MVR 25

Hulhumale – Male :
• Ferry MVR 5.5 (keberangkatan tiap 30 menit)
Male :
• Bus MVR 2
• Taxi MVR 25

Male – Vilingili :
• Ferry MVR 3.25 (keberangkatan tiap 10 menit)

Male – Maafushi :
• Ferry MVR 22 untuk MTCC no. 311 jadwal hari Sabtu s/d Kamis pukul 3 sore
• Ferry MVR 30 untuk Maafushi Ferry setiap hari pada pukul 3 sore
• Ferry MVR 53 untuk MTCC no. 310 hari Minggu-Selasa-Kamis pukul 10 pagi

Maafushi – Male :
• Ferry MVR 22 untuk MTCC no. 311 jadwal hari Sabtu s/d Kamis pukul 7:30 pagi
• Ferry MVR 30 untuk Maafushi Ferry setiap hari pada pukul 7:30 pagi
• Ferry MVR 53 untuk MTCC no. 310 hari Sabtu-Senin-Selasa pukul 12:55 siang

Apabila menggunakan speed boat tidak dibatasi oleh jadwal tertentu tetapi tentu saja dengan harga yang berbeda (mulai dari US$ 150/trip). Speed boat sangat efisien digunakan apabila berangkat berkelompok (minimal 4 orang). Harga update dari transport di Maldives bisa dilihat di situs transportasi Maldives.

5. Things to do


Maafushi ini punya pantai yang subhanallah cantiknya. Airnya jernih, pantainya dangkal bahkan sampe ke beberapa puluh meter ke depan. Buat agan yang nggak bisa renang, ini pas banget. Aktivitas yang biasa dilakukan di Maldives pastinya yang berhubungan dengan air. Misalnya snorkeling di pantai, atau home reep pakai boat lokal. Agan juga bisa diving, sewa kayak buat keliling-keliling, dan juga piknik ke pulau resort yang mewah.

Atau kalo agan suka aktivitas lain, banyak lagi yang bsia dicoba. Mulai dari dolphin watching, night fishing, berenang bareng manta, liat whale shark pas lagi musim dsb. Kalo agan nggak mau main air, agan bisa sunbathing biar makin sawo-matang gitu ditemenin sama pantai yang biru dan jernih. Atau nikmatin sunset sambil leyeh-leyeh aja.

6. Makan dan minum



Daerah tepi pantai pastinya banyak banget makanan berbahan seafood yang enak. Tapi kalo agan mau coba makanan lokal, bisa coba chapatti, kari dan sarapan khas Maldives yaitu mas huni yaitu tuna, bawang bombay mentah, cabe dan kelapa parut yang dicincang terus diaduk rata. Buat yang pengen ala romantis tapi hemat, makan aja di pinggir pantai bareng si dia. Ada cafe lokal namanya Sunset Cove tapi harganya emang lumayan karena emang currencynya pake USD dan ada lagi pajak ini itu.

Harga makanan dan minuman di pulau-pulau lokal kayak air minerl kemasan 500 ml itu 5 Rf, kalo 1,5 L itu 10 Rf. Sedangkan local food (garudhiya, mashuni, kulhimas, fihunumas, masroshi, keemia) sekitar Rf 50-100 di local café seperti Thyme, Dinemore. Di local food ini, kalo kita memesan salah satu hidangan sudah termasuk welcome drink berupa fresh juice dan akan ditutup oleh kopi atau teh sesuai selera kita.

Di Maldives, apabila bertanya tempat makan jangan menggunakan kata resto karena identik dengan tempat makan mahal dan berkelas. Sebaiknya mengunakan kata café yang langsung diasosiasikan sebagai tempat makan yang relatif murah dan terjangkau bagi backpacker.

NB: Buat orang yang masih nyinyir katanya bagusan pantai di Bali, Lombok, ane emang ngakuin juga kalo Indonesia lebih kaya. Tapi hal yang bikin pengen ke Maldives ini ya bukan semata-mata cuma nambahin stamp di paspor atau ajang pamer karena jalan-jalan ke luar negeri, tapi buat nantang diri sendiri untuk bisa survive di negara orang, adaptasi sama budaya yang beda dari kita. Bukan cuma itu, jalan-jalan ke negara orang ini juga bikin kita lebih berkaca. Misalnya dari segi pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan kebersihan sampai ke birokrasi yang lebih baik biar turis pada betah dateng tapi lingkungan tetep terjaga keasrian dan kebersihannya. Itu dia poinnya gan, jadi jangan nyinyir doang yaaa

Sumur Sumur