mink9Avatar border
TS
mink9
Terlahir Tanpa Sistem Kekebalan Tubuh, Merekalah "Bubble Boy" di Dunia Nyata

Quote:


David Vetter

David Vetter ini lahir di tahun 1971. Ia mengalami penyakit langka yang dikenal dengan severe combined Imuno Deficiency (SCID). Penyakit disebabkan karena ketiadaan sistem kekebalan tubuh. Pada masa itu, satu satunya cara penyembuhan penyakit SCID ini adalah dengan cara transplantasi sumsung tulang belakang. Sayangnya dalam keluarga David Vetter tidak ada yang cocok untuk menjadi donor. Hasilnya, David harus menjalani hidup di dalam ruang yang steril sepanjang hidupnya. Jika ingin keluar ruangan ia harus memakai gelembung udara steril. Sejak lahir hingga berumur 12 tahun ia terus menerus hidup di dalam gelembung steril tersebut tanpa pernah bersentuhan langsung dengan manusia lain termasuk orang tuanya. Kehidupan bocah di dalam gelembung steril ini menarik perhatian orang seluruh dunia.
Bahkan NASA, membuatkan pakaian gelembung khusus untuk si David Vetter ini. dengan gelembung steril buatan NASA tersebut David bisa keluar ruangan dengan aman. Selama 12 tahun hidup di dalam gelembung steril hanya 5 kali ia keluar dari ruangan di rumah sakit anak Texas. Di usia 12 tahun ada orang yang cocok dan mau mendonorkan sumsum tulang belakangnya. Namun naas sehabis operasi dia malah terserang kanker limfoma. Kanker limfoma tersebut disebabkan oleh infeksi virus Epsteim-Bar. Ia meninggal pada tahun 1984. Kematiannya meyisakan kesedihan bagi banyak orang. namun berkat penyakit yang terjadi pada diri David Vetter tersebut dunia kedokteran kini mampu menangani orang dengan kelainan SCID lebih baik. kematian David Vetter telah memungkinkan penderita SCID pada masa sekarang bisa diselamatkan.

Ted DeVita

Pada 1962 tepatnya di kota Maryland, Amerika Serikat lahirlah seorang bayi laki-laki yang diberi nama Ted DeVita. Kelahirannya saat itu membuat terkejut tak hanya bagi keluarganya saja namun juga bagi masyarakat Amerika Serikat bahkan dunia terkait dengan kondisi kesehatannya. Ted DeVita lahir dengan kondisi kelainan bawaan yang dinamakan anemia aplastik berat. Anemia aplastik sendiri adalah kondisi dimana tubuh tidak dapat menghasilkan trombosit dan juga sel-sel baru. Akibatnya tubuh Ted DeVita bisa dengan mudah terkena bakteri, virus dan bahkan infeksi karena system kekebalan tubuh yang buruk. Kondisi ini jugalah yang membuatnya harus selalu steril dengan kata lain lingkungan sekelilingnya harus selalu terjamin kesterilannya. Itulah mengapa Ted DeVita terpaksa harus hidup di dalam gelembung sepanjang hidupnya. Di tengah-tengah kehidupan gelembungnya yang juga diawasi oleh National Institute of Health Clinical Center, Ted DeVita beberapa kali juga tak pernah lepas dari upaya pengobatan yang diupayakan oleh para dokter dan ilmuwan sayangnya hasil tetap nihil. Ted DeVita pun sempat beberapa kali keluar dari gelembungnya dengan tetap memakai penutup kepala seperti helm astronot dan juga pompa udara. Mirisnya di usianya yang menginjak 18 tahun, Ted DeVita menghembuskan napas terakhirnya karena kelebihan zat besi sebagai akibat banyaknya transfusi.

Gabriel Solis

Gabriel Solis menjalani hidup normal sampai usia 3 tahun. Anak manis tersebut suka berenang, bermain puzzle dan bernyanyi. Suatu hari ia terkena demam dan peradangan selaput otak. Meskipun menjalani aktivitas seperti anak normal sejak lahir orang tua Gabriel sudah tahu bahwa dia lahir tanpa dilengkapi dengan sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik. Gabriel menderita kelainan genetik yang menyebabkan tubuhnya tidak bisa memproduksi sel T pada darah putihnya. Akibat tidak ada sel T inilah bakteri sepele saja mampu membuat tubuhnya mengalami demam dan terserang pneumonia.
Setelah dibawa ke rumah sakit, anak ini harus hidup di dalam gelembung steril untuk mencegah infeksi bakteri patogen dari luar. Penyakit yang diderita Gabriel ini terpaut dalam kromosom x sel tubuhnya. Oleh para ahli genetik penyakit ini disebut dengan SCID-X1. Selama 6 bulan lebih Gabriel Solis hidup didalam gelembung tersebut. Para ahli kemudian berhasil merekayasa sebuah virus yang mampu mempebaiki kelainan genetik penyebab penyakit SCID-x1 ini. bersama dengan 12 anak lainya, Gabriel menjalani terapi gebetik dengan virus buatan tersebut. Ke 12 anak inipun sembuh dari penyakit langkanya. Diperkirakan dengan terapi ini mereka mampu hidup 12 sampai 38 tahun lagi.

Jameson Golliday

Jameson Golliday adalah anak yang lahir dengan kondisi bawaan X-SCID, kondisi ini membuat tubuhnya tidak memiliki system kekebalan tubuh yang baik sehingga mudah sekali terinfeksi jika menerima bakteri atau virus dari luar. Itulah mengapa Jameson Golliday selalu mendapat pengawasan ekstra ketat, salah satunya adalah dimanapun ia berada harus ada pelindung berupa plastik untuk menahan virus atau bakteri dari luar menyerang tubuhnya. Plastik tersebut tak lain berupa gelembung sehingga ia pun dijuluki sebagai salah satu balita gelembung yang ada di dunia.
Diketahui bahwa ketika Jameson Golliday lahir, ia tidak memiliki sel T yang matang, padahal sel tersebut memiliki tugas untuk melawan infeksi. Beruntungnya di tahun 2012 yang lalu sang ibu membawanya pergi ke Cincinnati Childrens Hospital untuk bergabung menjadi salah satu partisipan dalam percobaan terapi gen.
Percobaan terapi gen yang dilakukan oleh Jameson Golliday membawa hasil yang memuaskan. Ia pun tak lagi harus hidup di dalam gelembung, itu artinya balita gelembung tersebut saat ini sudah terbebas dari gelembung.

Seth Lane

Seth Lane, bocah berusia 6 tahun yang sejak lahir telah divonis mengidap Severe Combined Immunodeficiency (SCID). Kondisi kelainan tersebut sama dengan yang dialami oleh Jameson Golliday yakni dimana tubuh tidak memiliki sistem kekebalan yang maksimal sehingga sangat mudah terjangkit virus atau mengalami infeksi. Seperti halnya dengan pengidap SCID yang lain, Seth Lane harus dilindungi di dalam gelembung agar terbebas dari segala macam bakteri juga virus dari luar.
Selama beberapa tahun berada di dalam gelembung, Seth Lane pernah menerima cangkok sumsum tulang untuk menyembuhkan kelainan bawaan yang dialaminya sejak lahir. Sayangnya pada proses cangkok tersebut, tubuh Seth Lane tidak dapat menerima alias gagal sehingga ia harus bertahan hidup di dalam gelembung. Ia pun terpaksa juga tetap tinggal di rumah sakit untuk menunggu upaya lain dalam menyembuhkan SCID yang ia idap. Hingga pada akhirnya para dokter dan orang tua Seth Lane pun sepakat untuk mencoba proses transplantasi sumsum tulang yang kedua. Ajaib, pada proses transplantasi yang kedua itulah tubuh Seth Lane akhirnya dapat menerima sehingga ia pun dapat terbebas dari kehidupan di dalam gelembung. Seth Lane pun lepas dari julukan Bubble Boy!

Nina Warnell

Nina Warnell adalah bayi berusia 7 bulan asal Polandia yang diketahui juga merupakan salah satu bayi yang mengidap kelainan SCID di dunia. Oleh karena itu tubuhnya sangat rentan dengan berbagai macam virus atau bakteri dari luar, bahkan bersin dan batuk pun dapat membahayakan nyawanya. Untuk menghindari ancaman bahaya virus dari luar, Nina Warnell dikarantina alias harus hidup di dalam gelembung.
Bocah perempuan yang harusnya tumbuh dengan sehat dan ceria ini terpaksa harus mendapat perawatan dengan kawalan yang amat ketat di sebuah rumah sakit bernama Great Ormond Street Hospital. Graeme dan Aga Warnell selaku kedua orang tua Nina Warnell pun membulatkan tekad untuk menyembuhkan penyakit yang diidap anaknya ini meski dengan resiko yang cukup tinggi. Tim kesehatan khusus untuk menangani kasus Nina Warnell pun dibentuk dan berbagai upaya semacam transplantasi, rekayasa medis dan lain sebagainya dibuat semata-mata untuk menyembuhkan bocah malang tersebut. Hingga saat ini Nina Warnell pun masih diawasi ketat dengan harapan proses penyembuhan ini dapat membuahkan hasil agar ia bisa bebas keluar dari gelembung nantinya.

Wilco Conradi

Wilco Conradi yang sejak lahir memang sudah mendapat julukan Bubble Boy. Seperti pada kasus balita-balita gelembung lainnya, Wilco Conradi pun juga berjuang hidup di dalam gelembung sebagai rumahnya agar tidak terjangkit infeksi atau penyakit apapun sebagai akibat dari virus dan atau bakteri yang datang dari luar. Fakta tersebutlah yang mungkin membuat orang tuanya melakukan upaya pengobatan seperti transplantasi sumsum tulang dan lain sebagainya. Wilco Conradi pun mengikuti prosedur pengobatan bersamaan dengan empat bocah laki-laki lainnya. Beruntungnya Wilco Conradi adalah satu-satunya anak laki-laki yang sukses menjalani pengobatan tersebut. Selama kurang lebih dua tahun ia berada di dalam gelembung dan pada akhirnya ia bisa terlepas keluar dan melanjutkan hidupnya dengan normal.

Quote:





0
5.5K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan