Selamat datang agan & aganwati
Thanks udah Berkunjung ke Thread TS yang remah rempeyek ini

TS punya pemikiran tentang salah satu perusahaan negara yang ada di sekitar kita, tapi sepertinya “agak” diabaikan sama orang-orang jaman sekarang. beberapa puluh taun yang lalu, kemungkinan besar agan dan aganwati bisa hadir di dunia ini salah satunya karena “pak Pos” lho! Gak percaya? Coba tanyain deh. Dulu waktu pacaran bapak ibu agan pasti pernah kirim-kiriman surat lewat pak pos, apa jadinya kalo bapak ibu agan gak pernah komunikasi, agan pasti gak jadi lahir sekarang





Jadi ceritanya beberapa waktu yang lalu, ane sempat mampir ke Processing Center (PC) Kantorpos Bandung di daerah Soekarno-Hatta. Disana ane ditunjukin gimana sih pemroses an pengiriman surat dan paket oleh PT Pos Indonesia. Layanan Pos memang berawal dari hasrat manusia untuk menyampaikan kabar. Itu merupakan kebutuhan dasar sebagai bagian dari sifat manusia yang merupakan mahluk sosial. Di masa lalu, bangsa asli benua Amerika menggunakan asap untuk menyampaikan pesan, kemudian bangsa China mengembangkan sistem pengiriman pesan menggunakan gulungan kertas yang diselipkan di jemari merpati.Lalu layanan Pos pun berkembang, penyampaian pesan tertulis yang terorganisir yang menjamin pesan itu tetap aman, dari pengirim hingga ke penerimanya.

Di Indonesia, cikal bakalnya itu bangunan Kantor Pos di Jalan Daendels, Batavia (sekarang Jalan Pos, Jakarta). Kantor Pos Batavia disusul Kantor Pos Semarang, terus sistem yang teratur di antara kedua kota itu dibangun, dengan jalur awal melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan. Dulu, petugas Pos nganterin surat pake kuda, buat bawa kantong atau tas berisi surat-surat ke alamat penduduk. Kemudian, seiring berkembangnya jaman, pak pos beralih pake sepeda onthel kemudian motor dan segala jenis angkutan lainnya.





Menurut ane, selama ini PT Pos terkesan ketinggalan banget sama pemain swasta dalam bisnis jasa pengiriman.
PT Pos Indonesia menurut ane bisa diibaratkan sebagai raksasa yang sedang tidur. Sebagai pemain tertua di bidang logistik di Indonesia, PT Pos Indonesia memiliki jaringan terluas hingga ke seluruh pelosok desa dan bisa dibilang, PT Pos itu cerminan Negara Indonesia itu, kita ada dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud sampai Pulau Roti. Bayangkan, Pos Indonesia saat ini sudah memiliki 4.500-an Kantor Pos di seluruh Indonesia. Di tempat-tempat yang paling terpencil sekalipun, Pos Indonesia hadir dan menyediakan layanannya. mana sih warga di Indonesia yang nggak kenal "kantor pos"? ato minimal pernah disenyumin lah sama pak pos (kan pak pos terkenal dengan senyumnya yang ramah tuh).

Apakah ini lantas membuat Pos jadi enggak relevan lagi di era digital ini ?

Sebenernya sih PT Pos udah mulai berbenah sejak beberapa waktu terakhir. Pos Indonesia, harus memiliki relevansi baru. Pos Indonesia tuh sebenernya masi punya kompetensi sebagai penyedia jasa pengiriman yang aman dan menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Peranannya kemudian bukan lagi cuma sebagai kurir dokumen, melainkan pengiriman parsel atau paket. Artinya, relevasi baru bagi Pos Indonesia adalah menjadi perusahaan logistik. PT Pos Indonesia harus bergerak untuk menyongsong perubahan, dari mail oriented company kelogistic oriented company. Mereka udah enggak lagi berkutat dengan bisnis pos tradisional kayak pengiriman surat, dokumen dan jualan perangko serta materai, tapi udah mulai masuk dalam pusaran bisnis online. PT Pos harus bisa menjadi pemain utama dalam bisnis pengiriman paket.

Dibawah Jendral perang (Dirut) yang baru terpilih, Gilarsi Wahju Setijono, PT Pos menargetkan bisa menjadi perusahan logistik kayak DHL (semua pada tau DHL kan ya?), bisnis DHL bisa mencapai Rp 800 triliun, maka PT Pos menargetkan volume bisnisnya bisa mencapai 10 persen dari volume bisnis DHL. Kalau DHL dari Jerman, PT Pos ingin jadi DHL dari Timur. Untuk itu PT Pos lagi gencar gencarnya melakukan pembenahan SDM dengan menggelar sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pimpinan PT Pos di daerah. Bahkan untuk meningkatkan kualitas SDM, PT Pos mulai menerapkan sertifikasi bagi karyawannya agar kompetensinya sesuai dengan Standar Kompetensi yang ditentukan oleh kemenaker dan diberlakukan oleh Kemkominfo.



Sebenernya tuh menurut ane peluang PT Pos besar banget untuk tumbuh di pasar bisnis online Indonesia dengan infrastruktur yang dimiliki sekarang. Berdasarkan hasil survei Proliferasi eCommerce yang dilakukan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di 18 kota, PT Pos mempunyai pangsa pasar jasa pengiriman nomer dua setelah JNE. Dalam survei tersebut, PT Pos memiliki pangsa pasar 28%, sementara JNE sekitar 56%. Namun dengan terus tumbuhnya eCommerce dan infrastruktur yang dimilikinya, PT Pos diprediksi bisa menjadi penguasa pangsa pasar untuk pengiriman produk eCommerce.

Untuk bisa bergerak menyongsong perubahan, Pos Indonesia harus bisa nunjukin bahwa dirinya adalah teladan bagi Bangsa Indonesia. Artinya, semua pekerja Pos Indonesia bisa nunjukin sikap-sikap yang bisa diteladani. Jadi kita juga harus peduli pada permasalahan-permasalahan utama yang dihadapi bangsa ini.
Pos Indonesia adalah raksasa yang tidur, tapi tidurnya kelamaan. Sekarang tugas kita nih agan dan aganwati bangunin si raksasa tidur ini. Tapi gimana caranya?

mari kita coba simak pemikiran agan dan aganwati di kolom komentar

TS ga menolak kalo diberi atau
sekian dari TS, mohon maap bila Thread TS nggak sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah S.W.T.