- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Milea Adnan Hussain


TS
wdytime
Milea Adnan Hussain
Terimakasih…
terimakasih sudah menyadarkanku untuk berhenti berperang dengan hatiku
karena sebelumnya aku sangat lelah membuang kenangan itu
terimakasih sudah membuat aku berdamai dengan hatiku
karena sebelumnya aku selalu menyalahkan masalaluku
Sebelumnya aku selalu menyesal…
menyesal pernah mengenalnya
menyesal pernah memeluknya
menyesal pernah mencintainya
terlihat seperti itu… dan lupa sisi lainya
padahal aku pernah sangat bahagia melihat dia
padahal aku pernah sangat merindu sekedar untuk menggandengnya
padahal aku pernah sangat benar benar bahagia mencintainya
sebelumnya semua terlihat menyebalkan
entah karena aku selalu memandang sisi buruk dari akhir kisah ku dengan dia
tapi Milea menyadarkanku
masa masa indah itu tak perlu di buang
susun rapih dan biarkan jadi cerita paling membahagiakan saat aku remaja
kenangan kenangan itu tak perlu di bakar
biarkan tetap ada untuk jadi pelajaran tak ternilai sampai aku lebih dewasa
terimakasih Milea
Untuk kamu, masalaluku
izinkan aku mencabut pesan terakhirku
kamu harus tau.. Milea mengajarkanku untuk menurunkan semua ego dan gengsiku
katanya “masa lalu bukan untuk dipeedebatkan. itu sudah bagus. biarkan”
tak perlu di bahas
meski aku sangat ingin penjelasan
01.08 , untuk kesekian kalinya tangis ini tak terbendung
meski sebelum sebelumnya aku sangat pintar menahannya
tapi biarkan
biarkan malam ini hatiku yang bertindak tanpa malu
aku sudah mengikhlaskan…
meski kadang rindu menerkam lagi
meski tiba tiba aku sangat ingin tahu kabarmu
meski yang kutulis masih tetap kamu pada lembar bukuku
izinkan aku mengucam rindu pada om, ibu, teteh, balqis, dan kamu
tak perlu di rajut lagi, aku hanya rindu.. selebihnya itu hanya egoku hari ini
“aku mencintaimu, biarlah, ini urusanku. Bagaimana kau kepadaku, terserah, itu urusanmu!”
aku tak tahu pasti.. tapi aku seperti merasakan pula hal itu.
biarlah.. hanya malam ini biarkan hatiku yang bertindak
“terimakasih, kau pernah mau kepadaku. Dan kini, biarkan aku, kalau ingin tahu kabarmu!”
terimakasih banyak… aku tak pandai mengukirnya. sangat tidak padai untuk hal ini
“aku rindu! Kau harus tahu itu selalu.”
hanya malam ini, do'akan semoga aku segera berdamai dengan hatiku
aku baik baik saja, hanya sedang merasa senyap pilu untuk terbiasa melepasmu dari pikiranku. tapi selebihnya aku baik baik saja menurutku, meski tidak kata orang.
jangan khawatkir…
aku selalu bisa sendiri, kamu tahu itu
lanjut..
10.01.17
dan tulisan tulisan di tiap lembaran itu yang membuat aku tiba tiba terkenang
membuat rasanya tak apa rasa ini ada, jangan di salahkan
masa lalu...
selalu jadi bahasan di sudut sudut otak ku, terngiang meski sangat ingin ditinggalkan, menerkam disela sela harapan untuk berjalan
kalau kamu kamu mungkin bisa dengan mudah melupakan, tolong ajarkan aku
karna aku sunggug dibuat kesulitan
berkali kali tertulis ayo melangkah, aku sudah ikhlas
tapi nyatanta TIDAK
ya begitu bak MILEA yang dipenuhi dengan DILAN
tapi aku tak ingin.. tak ingin selamanya seperti MILEA, aku ingin melangkah bersama kenangan masa lalu tanpa harapan
bila kamu ingin, tolong ajangan ajak aku
karena masa lalu ini menyiksa, seikhlas apapun hasil akhirnya, ini selalu menyiksa
bila masa lalu itu buruk, kenapa aku masih pikirkan? jika masa lalu itu dulu, kenapa sekarang aku masih memikirkan?
siapapun.. ajarkan aku cara melupakan dengan ikhlas tanpa mengungkit kenangan
terimakasih sudah menyadarkanku untuk berhenti berperang dengan hatiku
karena sebelumnya aku sangat lelah membuang kenangan itu
terimakasih sudah membuat aku berdamai dengan hatiku
karena sebelumnya aku selalu menyalahkan masalaluku
Sebelumnya aku selalu menyesal…
menyesal pernah mengenalnya
menyesal pernah memeluknya
menyesal pernah mencintainya
terlihat seperti itu… dan lupa sisi lainya
padahal aku pernah sangat bahagia melihat dia
padahal aku pernah sangat merindu sekedar untuk menggandengnya
padahal aku pernah sangat benar benar bahagia mencintainya
sebelumnya semua terlihat menyebalkan
entah karena aku selalu memandang sisi buruk dari akhir kisah ku dengan dia
tapi Milea menyadarkanku
masa masa indah itu tak perlu di buang
susun rapih dan biarkan jadi cerita paling membahagiakan saat aku remaja
kenangan kenangan itu tak perlu di bakar
biarkan tetap ada untuk jadi pelajaran tak ternilai sampai aku lebih dewasa
terimakasih Milea
Untuk kamu, masalaluku
izinkan aku mencabut pesan terakhirku
kamu harus tau.. Milea mengajarkanku untuk menurunkan semua ego dan gengsiku
katanya “masa lalu bukan untuk dipeedebatkan. itu sudah bagus. biarkan”
tak perlu di bahas
meski aku sangat ingin penjelasan
01.08 , untuk kesekian kalinya tangis ini tak terbendung
meski sebelum sebelumnya aku sangat pintar menahannya
tapi biarkan
biarkan malam ini hatiku yang bertindak tanpa malu
aku sudah mengikhlaskan…
meski kadang rindu menerkam lagi
meski tiba tiba aku sangat ingin tahu kabarmu
meski yang kutulis masih tetap kamu pada lembar bukuku
izinkan aku mengucam rindu pada om, ibu, teteh, balqis, dan kamu
tak perlu di rajut lagi, aku hanya rindu.. selebihnya itu hanya egoku hari ini
“aku mencintaimu, biarlah, ini urusanku. Bagaimana kau kepadaku, terserah, itu urusanmu!”
aku tak tahu pasti.. tapi aku seperti merasakan pula hal itu.
biarlah.. hanya malam ini biarkan hatiku yang bertindak
“terimakasih, kau pernah mau kepadaku. Dan kini, biarkan aku, kalau ingin tahu kabarmu!”
terimakasih banyak… aku tak pandai mengukirnya. sangat tidak padai untuk hal ini
“aku rindu! Kau harus tahu itu selalu.”
hanya malam ini, do'akan semoga aku segera berdamai dengan hatiku
aku baik baik saja, hanya sedang merasa senyap pilu untuk terbiasa melepasmu dari pikiranku. tapi selebihnya aku baik baik saja menurutku, meski tidak kata orang.
jangan khawatkir…
aku selalu bisa sendiri, kamu tahu itu
lanjut..
10.01.17
dan tulisan tulisan di tiap lembaran itu yang membuat aku tiba tiba terkenang
membuat rasanya tak apa rasa ini ada, jangan di salahkan
masa lalu...
selalu jadi bahasan di sudut sudut otak ku, terngiang meski sangat ingin ditinggalkan, menerkam disela sela harapan untuk berjalan
kalau kamu kamu mungkin bisa dengan mudah melupakan, tolong ajarkan aku
karna aku sunggug dibuat kesulitan
berkali kali tertulis ayo melangkah, aku sudah ikhlas
tapi nyatanta TIDAK
ya begitu bak MILEA yang dipenuhi dengan DILAN
tapi aku tak ingin.. tak ingin selamanya seperti MILEA, aku ingin melangkah bersama kenangan masa lalu tanpa harapan
bila kamu ingin, tolong ajangan ajak aku
karena masa lalu ini menyiksa, seikhlas apapun hasil akhirnya, ini selalu menyiksa
bila masa lalu itu buruk, kenapa aku masih pikirkan? jika masa lalu itu dulu, kenapa sekarang aku masih memikirkan?
siapapun.. ajarkan aku cara melupakan dengan ikhlas tanpa mengungkit kenangan
Diubah oleh wdytime 10-01-2017 14:35


anasabila memberi reputasi
1
4K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan