Politik Korea mulai memanas setelah sahabat Presiden Park Geun-Hye, Choi Soon-sil ditangkap polisi karena dianggap telah campur tangan dalam urusan pemerintahan. Kasus ini bermulai ketika kedekatan Choi dan Park dinilai telah melanggar hukum. Pasalnya,Park telah membiarkan Choi mendapatkan akses ke sejumlah dokumen rahasia negara yang membuatnya bisa mepengaruhi isu-isu pemerintahannya.

Park dinilai melakukan penyelewengan kekuasaan ketika membiarkan sahabatnya ikut campur dalam urusan pemerintah, termasuk memilih pejabat dan membentuk kebijakan. Parahnya, Choi juga telah memanfaatkan “persahabatannya” dengan sang presiden untuk mendapatkan keuntungan pribadi lewat sejumlah yayasan nonprofit untuk kepentingan pribadi. Menurut tudahan,Choi menerima total uang hingga 70 juta dolar Amerika hasil memeras konglomerat -konglomerat Korea Selatan termaksud dari pemilik Samsung.

Choi Soon Sil menjadi kerabat dekat presiden park sejak sekitar 40 tahun lalu ketika ayah Park wafat. Choi berperan sebagai guru spiritual Park saat itu. Choi adalah anak dari seorang pemimpin persekutuan Kristen Korea Selatan yang bernama Church of Eternal Life.

Dikutip dari The Guardian, Choi tidak memiliki jabatan apapun di pemerintahan Korea Selatan, namun Choi Soon-sil selama ini mempengaruhi kebijakan presiden Park Geun-hye dari balik layar. Pengaruh Choi diduga dimulai dari kebijakan ekonomi, luar negeri, hingga pertahanan. Choi mengakui bahwa dia melakukan kejahatan tak termaafkan dan mengatakan dirinya layak untuk mati

Sejak terungkapnya skandal ini, Setengah Juta warga Korea Selatan tumpah ruah turun ke jalan berunjuk rasa menuntut presiden Park Geun-Hye untuk mengundurkan diri. Protes besar-besaran yang berpusat di Seoul menjadi demonstrasi yang terbesar yang pernah dilakukan di Korsel sejak unjuk rasa pro demokrasi pada 1980-an. Para demonstran datang dari berbagai kalangan dari anak kecil hingga orang tua yang merasa dikhianati oleh Presiden Park Geun-Hye.


Aksi protes anti-pemerintah ini menjadi salahsatu aksi protes besar yang digelar di Korea Selatan setelah kurun waktu beberapa dekade. Sekitar satu juta demonstran ikut turun melakukan demonstrasi yang membuat empat aparat keamanan terluka selama demonstrasi yang dilakukan pada Sabtu, 12 November 2016. Para Terhitung sudah lebih dari tiga demonstrasi yang dilakukan belakangan ini menuntut presiden Park Mundur dari Jabatannya. Alhasil, rating popularitas Park menurun sebesar 10 persen, ini adalah rating terendah semenjak dirinya menjabat.

Setelah skandal itu menyeruak, Park berusaha melakukan pengalihan isu dengan mengganti sejumlah pejabat penting dalam kabinetnya.Park telah memecah beberapa stafnya, termasuk mantan asistennya, Jeong Ho Seong yang ditahan dengan tuduhan membocorkan informasi rahasia. Ia juga menunjuk perdana menteri baru sebagai usaha untuk menyelematkan posisinya.

Melalui siaran langsung televisi, Presiden Park mengakui bersalah telah membiarkan teman dekatnya, Choi Soon sil untuk terlibat dalam urusan negara dan dia juga bersedia apabila dimintai keterangan terkait penyelidikan kasus korupsi. Namun Park masih membantah rumor yang mengkaitkan dirinya dengan Choi dengan satu kultus keagamaan. Selain itu, Park sempat melakukan permintaan maaf di hadapan publik. Sayangnya, usaha itu tidak meredakan kemarahan masyarakat.

Sejak Skandal Presiden Park Geun-Hye Terungkap, hal ini mendapat respon serius dari berbagai pihak termaksud para pejabat setempat. Park Geun-hye sendiri dikabarkan telah menerima surat pengunduran diri para pembantunya di pemerintahan, termasuk kepala pegawai kepresidenan. Informasi langsung disampaikan oleh kantor kepresidenan.

Juru bicara kantor kepresidenanan Jeong Yeon-Guk mengumumkan secara langsung bahwa sebanyaktiga pembantu presiden park di pemerintahan sudah mengundurkan diri, sebanyak 10 staf senior gedung biru (istana negara korsel) ikut mengundurkan diri. Banyak pihak meyakini Park Geun-hye akan tetap diperbolehkan menyelesaikan masa jabatannya hingga tahun depan. Meski demikian, masa kekuasaannya cacat karena skandal ini.

Belum selesai dengan skandal nepotisme yang dilakukan presiden Park, Sekarang krisis kepercayaan semakin mendalam ketika publik dikejutkan dengan terungkapnya kantor kepresidenan telah membeli 364 butir pil viagra.Informasi pembelian obat disfungsi ereksi itu dilontarkan anggota parlemen dari kelompok oposisi, Partai Demokrat, dan seketika memicu kehebohan. “Obat kuat” menjadi salah satu kata kunci (keyword) yang paling banyak ditulis warga Korsel di kolom pencarian portal berita sejak isu itu mengemuka.

Kantor Kepresidenan kemarin mengakui ada pembelian obat tersebut. Namun mereka menepisobatitudigunakanuntukmengatasi disfungsi ereksi. Ratusan pil itu sebenarnya akan digunakan untuk mengobati demam ketinggian saat staf Kantor Kepresidenan mengunjungi beberapa negara Afrika. Jung menegaskan, pembelian viagra, kosmetik, dan obat anti-penuaan seperti yang disampaikan Kim Sang-hee ditujukan untuk menjaga kesehatan staf sesuai dengan rekomendasi ahli kesehatan.

Keterangan Jung tetap tak menghentikantanda tanya besar publik Korea. Seperti dilansir KoreaTimes, PresidenParkGeunhye diketahui melakukan perawatan kecantikan secara sembunyi-sembunyi demi tampil percaya diri menghadapi kepala negara internasional. Bagi rakyat Korsel, penemuan itu menimbulkan kecurigaan besar. Sejumlah orang bahkan berspekulasi efek perawatan dan obat itu berbuntut pada lalainya Geun-hye dalam menjalankan tugas, termasuk lemahnya koordinasi dalam tragedi tenggelamnya Kapal Sewol pada 16 April 2014 yang menewaskan lebih dari 300 orang.