Setiap superhero yang muncul di film atau TV Series pasti memiliki momen kehilangan kekuatan supernya. Tentu saja karena memang di komik juga sang tokoh juga mengalami hal yang sama, sebut saja yang sudah diangkat kedalam Live Action seperti Thor, Spider-Man, bahkan The Flash sempat beberapa kali kehilangan kekuatannya.

Mungkin memang mengangkat plot seperti ini bisa memberikan efek drama kepada sang superhero itu sendiri. Namun penonton sudah lelah dengan cerita seperti ini apalagi karena di komik juga sering diceritakan.

Ini memang baru menjadi tren dalam decade sekarang karena dengan berkembangnya teknologi dalam bidang perfilman sehingga untuk membuat sebuah kerusakan maha besar bukanlah hal yang mustahil. Yang jadi masalah adalah bagaimana cerita menggambarkan kerusakan ini seolah bukanlah hal yang merugikan atau hanya sekedar dijadikan sindiran kecil. Tidak ada yang menganggap kehancuran besar-besaran ini menjadi sesuatu yang dimaklumi.

Namun hal klise ini sudah dibantah ketika Man of Steel datang kemudian diikuti oleh Captain America: Civil War. Namun tetap saja beberapa film superhero lainnya menggunakan hal klise ini yang sama kembali.

Inilah hal klise lainnya yang sempat berulang kali dijadikan sebagai bahan cerita untuk film superhero. Sang musuh dari superhero memiliki kekuatan super yang bahkan mirip dengan superhero itu sendiri. Sebut saja Ant-Man yang bertarung dengan Ant-Man lainnya, Captain America dengan seorang superh soldier lainnya, Superman dengan Zod, Thor dengan Loki menjadi salah satu yang lebih masuk akal karena memang musuhnya berasal dari tempat yang sama.

Suicide Squad justru yang memiliki kesempatan yang unik dengan memberikan musuh dengan kekuatan supranatural, namun sayangnya mereka gagal dengan sukses. Disisi lain ada Fox dengan Mutant Universe mereka yang terlihat lebih baik karena memiliki beragam superhero dan villain dengan kekuatan yang beragam.

Captain America: Civil War memang memiliki musuh dengan motif yang unik karena Zemo tidak berniat untuk menghancurkan dunia melainkan motifnya sendiri adalah untuk menghancurkan Avengers. Dan dia berhasil. Hal yang terjadi sama dengan Joker di The Dark Knight yang hanya ingin agar dunia kacau namun dalam level metafisikal.

Tapi sayangnya ada segudang film superhero yang memakai musuh dengan motif yang sudah membosankan. Zod ingin menghancurkan bumi, Ronan ingin mengambil alih dan menghancurkan dunia, Hydra ingin mengambil alih dunia, Zoom ingin menghancurkan Multiverse. Semuanya memiliki motif yang sama.

Ada lagi klise yang dibuat unik namun tetap saja itu hal yang sama seperti yang dilakukan Russos terhadap The Winter Soldier dan Kingpin dengan motif yang serupa yaitu ingin mengubah dunia namun dengan cara menghancurkannya terlebih dahulu. Oh iya, ini juga dilakukan oleh Ras Al Ghul di Batman Begins.

Kita sebut saja salah satu film Superhero terpopuler The Avengers yang melakukan hal hal seperti ini, mendatangkan pasukan musuh yang sangat banyak namun ketika berhadapan dengan superhero mereka hanya mati dalam satu serangan. Hal yang sama terjadi dengan pasukan Zombie atau apapun itu di film Suicide Squad.

Kita paham superhero-superhero butuh beraksi agar terlihat keren terlebih dahulu sebelum akhirnya melawan musuh utamanya. Dan sepertinya kita tidak akan kehilangan hal klise seperti ini kedepannya, Parademons dipastikan akan datang di film Justice League untuk kemudian dijadikan samsak sejenak oleh superhero. Begitu juga dengan Thanos, bisa dipastikan dia akan membawa pasukan yang sama.

Guardian of The Galaxy memang cukup bagus dalam menangani kisah ini, Ronan menginginkan Orb, ia mendapatkannya, Ronan kalah. Dan masih banyak film lainnya dengan cerita yang sangat sederhana, namun itu sangat bagus.

Namun ada beberapa yang berbeda, The Avengers, Semua Trilogy The Dark Knight, Iron Man 3, The Winter Soldier, Civil War. Dalam film-film tersebut kita sadar bahwa villain memiliki rencana yang kelewat rumit yang bahkan sangat mustahil untuk bisa berjalan dengan lancer. Meskipun beberapa dari film tersebut bagus, seperti The Dark Knight misalnya, namun tentu saja kita tetap takjub betapa beruntungnya rencana jahat yang super rumit tersebut bisa berhasil.