bumburacikAvatar border
TS
bumburacik
Semua tentang Kita
Aku duduk di bangku teras rumah ibu kos sambil menunggu pesanan makan malam datang. Sengaja pesan makan dari aplikasi go*ek karena sangat malas untuk beranjak dari kosan.
Saat itu keadaan kos sedang sepi, entah penguninya berpencar kemana. Untungnya ada fasilitas hotspot gratis, jadi aku bisa sekalian numpang internet-an.
Earphone kulekatkan pada kedua telingaku dan memutar sebuah lagu.

Quote:


Tak sengaja sebuah tembang yang dinyanyikan Monita menjejali telinga kanan dan kiri bak soundtrack malam itu. Lagu itu membuatku mengambang di antara pedih dan tegar. Lamunan akan membunuh waktu, hingga tak terasa pesanan makan malam pun datang.

Sebenarnya aku tak terbiasa makan 'manja' seperti ini, sumpah. Karena pada hari-hariku sebelumnya, kadang ada Kuku yang memasak dan menyiapkan lauk pauk, sedangkan aku membantunya dengan memasak nasi dan membereskan perkakas makan yang kotor. Namun beberapa hari terakhir ini hariku terasa berbeda, Kuku harus pergi untuk beberapa hari ke kota seberang yang jaraknya lumayan jauh dari sini.

Aku sendiri sekarang, ada perasaan damai dan juga kesepian yang aku rasakan dalam waktu bersamaan. It's complicated feeling.
Terang saja, karena saat kami bersama ada saja yang kami lakukan dan ada saja bahan untuk saling menggoda dan ujung-ujungnya ada salah satu yang badmood. Saling mengganggu satu sama lain sudah menjadi kebiasaan. Hari-hari kami tak hanya diisi dengan candaan tapi juga ada marahan, jengkel bahkan galau berdua. Saat salah satu dari kami pergi, seperti ada sesuatu yang tak utuh dan tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Seperti perasaanku pagi ini, ketika aku sadar Kuku belum menampakkan batang hidungnya.

Ada prasangka yang terpendam di balik diam, pikiranku kembali melayang dan timbul pertanyaan seperti sedang apakah dia dan dengan siapa dia berbicara saat ini? Apakah dia baik-baik saja saat aku tak di sampingnya? Apakah dia merindukanku di saat seperti ini?

Sebelumnya aku tak 'insecure' separah ini, sekarang aku merasa begitu payah karena merasa rapuh dan sering meragu. Aku merasakan hubunganku dengannya baik-baik saja dan begitu bahagia, namun berubah seketika ketika negara api menyerang.

Ingatan tentang bagaimana kami bertemu masih melekat erat dan aku belum rela jika kisah yang kurajut dengannya teronggok di pojok ruang kenangan.

Quote:


Eh, handphoneku bunyi.

Woh, ternyata pesanan makan malamku sudah datang. Aku bergegas berjalan keluar dan membuka pagar. [Bersambung...]

Quote:

Diubah oleh bumburacik 04-01-2017 14:35
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.9K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan