TERIAKAN PENONTON TINJU YANG MEMECAHKAN REKOR DUNIA

Lima belas kilometer sebelah barat dari Copenhagen terletak dipinggiran kota Albertslund, atau tempat tersebut biasa disebut A-Town. Terdiri dari rumah-rumah yang terbuat dari beton ekspos, toko-toko dan apartemen yang berdiri sejak tahun 1960-an. Pemandangan tersebut tampak menipu, bangunan tersebut nampak tua dan tak bertuan. Namun didalam bangunan tersebut terdapat teater musik, home teater, gedung konser dan gedung film.

Pada malam Sabtu, A-town dalam sekejap berubah menjadi arena pertarungan tinju. Tim dari Sauerland Nordic sudah berada dikota ini dan sudah siap mengguncang A-Town. Petarung lokal dengan umur 22 tahun berhadapan dengan juara WBA & WBO Intercontinental Middleweight Champion yang belum terkalahkan yaitu Patrick Nielsen untuk kembali mempertahankan gelar juaranya.






Tim Sauerland merupakan tim tinju terkemuka di Eropa dan pernah bersama-sama hadir dengan Viasat di acara Nordic Fight Night Concept pada tahun 2012. Tujuannya tidak hanya untuk meningkatkan tinju Skandinavia tetapi juga memberikan kesempatan bagi para fans untuk merasakan pengalaman tinju kelas dunia dengan Venue yang berbeda dari seluruh dunia, baik secara live maupun di TV.

Tim Sauerland memutuskan untuk bergerak lebih jauh lagi yaitu menghadirkan 1200 penggemar Patrick Nielsen untuk memecahkan rekor dunia dengan gemuruh teriakan penonton didalam stadium yang sebelumya pernah dipecahkan oleh 17.000 penonton tim bola basket Sacramento Kings. Rekor terakhir yang tercatat adalah 106.6dB(A) dimana rekor ini belum terkalahkan selama 5 tahun. Rekor terakhir dicatat oleh Guiness World Records pada pertandingan LA Clippers Vs Milwaukee Bucks di Bradley Centre, Milwaukee, Wisconsin, USA pada tanggal 20 December 2008.






Ada dua hari untuk tantangan yang ingin dipecahkan sebagai rekor, secara resmi Guiness World Record menerima waktu tersebut. Promotor Nisse Sauerland begitu yakin, ” Kami memiliki segala sesuatunya untuk mencatat nama kami ke dalam buku rekor dunia – Venue yang luar biasa, keramaian penonton yang gila dan pertarungan yang fantastis.” Suasana begitu sensasional malam itu, Patrick Nielsen menambahkan ” Saya sangat bersyukur dengan dukungan dari para penggemar saya, ini akan menjadi hal yang luar biasa dalam memecahkan rekor bersama-sama dengan para penggemar saya.

Sewaktu saya mendengar teriakan mereka, saya tau bahwa saya tidak sedang sendirian diatas ring dan ini akan memberikan saya dorongan kekuatan besar. Saya akan melakukan bagian saya dan menghadirkan gemuruh yang luar biasa didalam pertarungan yang menarik ini. Let’s make some noise”. Tantangan tersebut berlangsung dengan sangat luar biasa, Petarung Denmark dan petarung Amerika akan berhadapan langsung.






Setelah melihat pedoman resmi dari Guiness World Record, Johannes Beredent ( Head of Public Relations Sauerland Promotion ) menghubungi Bruel & Kjaer untuk meminta bantuan teknis didalam mengukur kebisingan. Aturannya sudah jelas :

Sound Level Meter yang digunakan untuk mengukur harus memiliki sertifikasi dan terkalibrasi sebagai alat ukur presisi kelas 1.
Microphone harus diletakkan antara 1.5m – 1.6m diatas tanah.
Microphone minimal diletakkan 2.5m dari jarak penonton terdekat.
Instrumen eksternal seperti terompet, drum, gendang, dll boleh digunakan.
Pengukuran harus dilakukan dalam satuan dB(A) dengan kebisingan maksimum yang dapat direkam.
Pernyataan tersebut harus dibuat oleh sound engineer atau setara untuk melakukan verifikasi berdasarkan pengukuran, dimana alat ukur tersebut telah terkalibrasi dengan baik dan berfungsi dengan benar.
Hasil cetakan ( Print Out ) atau foto dari kebisingan maksimum harus dikeluarkan.

Setelah membaca panduan dengan teliti dan hati-hati, Product Manager Bruel & Kjaer Brian Macmillan merasa tidak khawatir. ” hanya ada sedikit hal yang membingungkan didalam peraturan tersebut antara peak dan maksimum, ternyata pedoman tersebut sama juga seperti yang digunakan oleh konsultan pemerintah setempat dan pekerjaan konsultan lainnya.” demikian kata Brian. Tantangan terbesarnya adalah meletakkan microphone sejauh 2.5m dari penonton terdekat, itu artinya microphone tersebut efektifnya diletakkan didalam panggung.”






Namun, tidak sampai hari kedua dunia telah mencatat rekor baru. Rekor gemuruh teriakan penonton terkuat didunia didalam arena olah raga indoor terpecahkan pada Jumat malam. Penggemar Sacramento Kings ( USA ) harus mengaku kalah dengan rekor baru yang terpecahkan sebesar 126dB(A). Ini lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya. Namun jika kita tidak dapat memecahkan rekor, kita masih akan tetap menakutkan bagi lawan petinju Patrick Nielsen.

Setup yang digunakan sangat sederhana – Microphone diletakkan ditengah ring yang terhubung dengan sound level meter. Untuk memecahkan rekor baru ini, direncanakan 3 kali percobaan dimana disiarkan secara langsung ke 132.000 penonton Denmark. Rekor lama sebesar 106.6dB(A) dengan mudah dipecahkan pada percobaan pertama – gemuruh penonton mencapai 114.5dB(A). Pada percobaan yang kedua dapat mencapai 115.5dB(A) – pada tahap ini mungkin bukan rekor baru dunia tapi ini mungkin satu-satunya di Eropa. Pada percobaan yang ketiga, rekor dunia baru akhirnya tercatat.

Terima kasih Agan-agan semua yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini.

sumber : http://akustika.co.id/gemuruh-teriak...n-rekor-dunia/