Untuk kamu yang sama aku sekarang. Aku mulai ragu..
Mungkin bukan mulai, tapi semakin ragu. Karna ragu ini sudah ada sejak awal hubungan kita.
Ragu ini yang buat aku gk pernah percaya lebih dari 10% sama kamu.
Karna ragu ini kamu yang ciptakan. Kamu yang gk pernah jujur ke aku untuk hal kecil sekalipun.
Maaf aku terlalu peka buat bisa kamu bohongin.
Dan aku benci kamu bohongin. Aku diam, karna tau kita sam sama batu.
Gk pernah ada yang mau ngalah diantara kita.
Aku heran kenapa kita bisa bertahan sejuh ini. Bertahan sama orang kaya kamu? Yah aku memuji mentalku saat sekarang.
Aku tau ini cuma bom waktu. Tunggu meledak dan kita bakal terlempar sendiri-sendiri.
Sekarangpun aku terus mengasah mentalku, untuk tetap kuat saat terlempar nanti.
Kamu bukan apa yang ada dalam doaku.
Jujur.
Aku mengharapkan seseorang yang bisa membimbing. Bukan dibimbing.
Aku berharap seseorang yang bisa meredam emosiku. Bukan membakar ya terus menerus.
Aku berharap orang yang bisa jujur untuk setiap hal kecil yang dia lakukan. Bukan yang penuh kebohongan.
Aku berharap masa depan. Bukan abu abu.
Aku benci setiap omongan manismu. Karna otakku terus memaki "pembohong"
Aku benci setiap perintahmu. Karna otakku terus memaki "siapa kamu?"
Aku benci terjebak disini.
Aku selalu membiasakan diri berjalan sendiri. Memikirkan semuanya sendiri. Menyelesaikan semuanya sendiri. Memilih orang lain untuk membantuku meskipun ada kamu disampingku.
Karena aku tau kamu gk pernah bisa diandalkan.
Maaf kalau terlalu kasar. Tapi ini aku. Kamu yg bentuk aku jd kaya gini. Asal kamu sadar itu.
Terimakasih sudah menjadi alasn utama untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang ada disini secepat mungkin.
Karna aku bosan sama perasaan kaya gini.
Aku mau pulang. Memulai hidup dari awal.
Yang aku yakin, kalau itu tanpa kamu.