Cek REPSOL




1. HIPOTERMIA DAN LUNGLAI
Akibat Dandanan ala Boyband Korea di Atas Gunung

Para portir yang kebanyakan anak muda mengadopsi gaya busana K-Pop. Di atas gunung seperti Everest, ini bisa berujung pada hipotermia.


Para portir pemuda yang tinggal di Kathmandu, ibu kota Nepal memilih gaya busana ala band pria Korea. Pakaian yang pantas untuk di cuaca tropis tetapi digunakan diketinggian 4.000 meter saat musim dingin dapat mengakibatkan hipotermia. (Adiseno)

Pengaruh K-Pop tidak bisa disangkal. Bukan saja puluhan juta yang mengenali goyang jaran kepang Psy, tetapi gaya busana pesohor muda Korea sudah melanda Kathmandu. Di sini perkaranya bukan soal xenophobia, ini perkara hipotermia.

Kerja portir adalah pemula untuk masuk ke bidang pekerja ekspedisi pendakian. Bagi pekerja pariwisata alam posisi pemandu pendakian, atau climbing guide jadi idaman.

Jika orang lokal bekerja untuk pendakian Everest, gaji pemandu pendakian bisa mencapai 4.500USD sampai 5.000USD. Di bawahnya, asisten pemandu pendaki, turun lagi ke juru masak. Juru masak berpenghasilan lumayan karena kadang kala harus ikut mendaki ke kemah atas.

Asisten juru masak dapat honor lebih baik dari portir. Portirlah yang berada paling bawah mereka hanya dapat seratusan dolar untuk kerja beberapa hari.

Sebetulnya paling atas adalah Sirdar. Tugasnya mengepalai perjalanan atau pendakian, mengatur para portir dan juga pemandu. Tingkat manajer seperti ini sulit untuk dicapai, dalam ekspedisi pendakian banyak yang berasal dari pemandu pendakian yang piawai. Tim Chris Bonington, pendaki Inggris terkemuka dekade 1970-80, memakai Pertemba Sherpa sebagai Sirdar.


Pendakian menuju kemah induk Chulu West. Puncak Chulu West (6.419 mdpl) menjadi latar saat perjalanan ke utara pondokan gunung di Ledar, Manang. (Agung Sutiastoro)

2. Tentara jadi menye-menye iyuuuuh....
Mayoritas tentara lelaki Korsel gemar dandan sebelum bertugas



Survei Euromonitor awal pekan ini (5/10) menunjukkan data bahwa pria Korea Selatan paling doyan belanja kebutuhan kosmetik di dunia. Jumlah uang dikeluarkan mencapai 4 kali lipat dibanding penduduk pria Denmark yang menempati urutan kedua.

Ada fakta lain, dilansir oleh kantor berita Nikkei, terkait data penjualan kosmetik itu. Bukan cuma pria kelas menengah yang kini sibuk berdandan. Personil militer Negeri Ginseng pun rupanya aktif membeli pelembap kulit, lotion antipenuaan, masker, dan banyak produk kosmetik lainnya.

3. Demamnya ampe ngaruh ke anak-anak ampe nini-nini













GAHWAAAAAT......




Sumber:
http://nationalgeographic.co.id/beri...di-atas-gunung
http://www.merdeka.com/dunia/mayorit...-bertugas.html