Quote:
Komik Peri dan Acil hadir di hari Minggu dalam Suplemen PR untuk anak, Peer Kecil
Quote:
Quote:
testimoni seorang pengajar
Maaf kalau salah post di sini.
Saya seorang pengajar anak2 yg selalu mengajarkan murid2 untuk memiliki impian, alias cita-cita. Spt yg kita tahu, koran PR selalu menerbitkan "tabloid" untuk anak2 bernama Pe Er Kecil. Tetapi akhir2 ini saya semakin melihat hal2 yang tidak sebaiknya tidak diajarkan kepada generasi muda. Seperti komik Peri dan Acil edisi Minggu, 27 Jan 2013. Di edisi ini,diceritakan Peri ingin jadi Presiden. Tetapi di kolom berikutnya, 2 orang dewasa menertawakan (yg saya yakini sebagai FA dan RI) 2orang yang "ingin" menjadi presiden. Yang saya prihatinkan, adalah kalimat Peri ketika diberitahu jika ingin jadi presiden harus rajin belajar. Jawaban Peri adalah, "Wew, gak jadi ah! Peri mau jadi GAMER sejati saja!". Jika saya anak kecil yg bisa membaca, yang saya tangkap adalah lebih baik tidak usah belajar tidak jadi presiden. Mending main GAME saja. Jangan karena perbuatan 2 orang dewasa yang mencari sensasi, kita secara tidak langsung mengajarkan hal yg tidak benar kepasa generasi muda. Jadi presiden bukan cita2 yang buruk, yang bisa digantikan dengan game. Justru anak2 harus diajarkan bahwa belajar bukanlah hanya untuk kepentingan nilai sekolah, tetapi untuk kehidupan yang lebih baik (learning is for life!). Contoh ini hanya 1 dari bbrp hal yg saya lihat dari Pe Er kecil. Alangkah baiknya hal2 yang ditampilkan di tabloid anak2 bukan yang mengajarkan kemalasan, kebusukan, kekejaman, permusuhan, dan hal2 yang tidak benar lainnya. Komik memang bertujuan untuk menghibur karena kelucuannya. Tetapi menurut saya hal spt ini sungguh TIDAK LUCU, apalagi untuk kalangan anak2. Ada baiknya jika hal yang ditampilkan juga bersifat mendidik. Saya teringat suatu ucapan Pak Habibie di salah satu wawancara ketika ditanya apakah beliau tidak lelan belajar, "Selama saya hidup, otak saya akan selalu berfikir. Anda tidak akan dapat menghentikan saya untuk berfikir". Hal itu makanya membuat dia jenius, kenapa bukan hal2 yang spt itu yang diajarkan untuk anak-anak? Mohon maaf jika saya terkesan sok tahu, hanya menyampaikan pendapat saya. Sukses selalu.
Regards,
Valerie Ang.