Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hidup.itu.pilihAvatar border
TS
hidup.itu.pilih
Pacar atau diri sendiri?
Gue punya hubungan spesial dengan salah satu cewek di kota gue, sebut saja kota X dan nama samaran ceweknya Amoy. Hubungan gue dan Amoy sudah berjalan lebih dari 3 taun, kedekatan gue dengan keluarga Amoy jangan ditanya lagi Gan / Sis, selama 3 taun ini gue sering banget main ke rumahnya cewek gue, gue sering banget komunikasian sama keluarganya Amoy dan gak jarang juga gue selalu ikut disetiap acara keluarganya. Saking deketnya gue sama keluarganya Amoy, tiap Amoy mau pergi ke acara / kemanapun mamahnya gak akan ngizinin kalau Amoy pergi sendiri (tanpa ada gue), jadi tiap ada acara atau Amoy mau pergi biasanya mamahnya Amoy selalu nelfon gue buat nememin Amoy dan ngewanti-wanti buat jagain Amoy selama Amoy di luar rumah.

Gan / Sis walaupun gue cuma kerja serabutan, tapi keluarga Amoy gak pernah mempermasalahkan pekerjaan gue atau mewajibkan gue musti sederajat dengan Amoy yg statusnya mahasiswi alias calon sarjana. Bahkan keluarganya Amoy bangga punya calon keluarga kaya gue walaupun gue nggak begitu ganteng dan belum mapan, tapi menurut mereka, gue dewasa dan bisa diandalkan.

Hubungan gue dengan Amoy benar-benar hampir bisa dikatakan mulus dan sangat harmonis walaupun ada masalah kecil yg datang silih berganti. Tapi sangat disayangkan, keharmonisan hubungan gue hancur karena orang ketiga.

Orang ketiga tersebut mantan pacarnya Amoy, sebut saja B, gue akui B bukan orang pertama yg jadi orang ketiga dihubungan gue, banyak orang ketiga yg mencoba merusak hubungan gue dengan Amoy, baik itu dari pihak Amoy maupun dari pihak Gue, tapi gue dan Amoy selalu bisa menyelesaikan permasalahan dengan orang ketiga tersebut, sialnya B lah orang ketiga yg benar-benar berhasil bikin hubungan gue dan Amoy rusak.

Tepat satu hari setelah gue dan Amoy memperingati hari jadi kita yg ketiga, B datang dengan modus memperbaiki pertemanan B dan Amoy yg sempat renggang. Gue nggak ambil pusing dan nggak mempermasalahkan hal itu, gue bukan tipe pacar yg tukang ngekang, dan gue selalu mendukung B berteman dengan siapa saja termasuk mantan pacarnya, gue seperti itu karena gue benar-benar percaya sepenuhnya sama Amoy.

Dan tepat kemarin malam, Amoy jujur ke gue kalau Amoy melakukan hal yg benar-benar membuat gue sakit hati. Waktu main ke kostannya B, tepatnya 2 minggu yg lalu Amoy terjebak rayuan mautnya B buat.. ah gue nggak sanggup. Kalian pasti ngerti kan? Oh iya Amoy jujur via text Gan / Sis, karena gue udah kemakan emosi duluan gue nekat dateng ke rumahnya Amoy tengah malam, tak lupa gue bawa testpack karena B ngeluarin spermanya di dalem dan Amoy lagi masa subur.

Selama perjalanan menuju rumahnya Amoy, gue nangis, iya gue nangis. Walaupun gue sangar, muka kaya preman dan fisik tukang pukul tapi gue tipe cowok yg melankolis.

Oh iya Gan / Sis, kamar Amoy misah nggak nyatu sama kamar anggota keluarga yg lainnya. Kamar Amoy ada di kostan mamahnya, jadi gue bisa masuk sesuka hati gue kalau gue mau. Gue akui, kadang gue nyelinap masuk kostan mamahnya Amoy cuma buat ngelonin doang, itupun karena permintaannya Amoy, dan gue nggak pernah ngelakuin hal yg aneh-aneh selain melukin dia sambil nepuk-nepuk pantatnya kaya anak kecil, kalau Amoy udah jelas sering ngelakuin yg aneh-aneh ke gue kaya kissing gue atau niban perut gue terus kiss attack gue dari muka sampai perut. Gue cuma diem karena Amoy selalu ngancem bakal teriak dirudapaksa kalau gue melakukan penolakan, dan gue pulang kalau Amoy udah tidur nyenyak. Terserah Gan / Sis mau percaya atau nggak

Back to topic, gue nyampe kostannya Amoy dan Amoy langsung meluk gue sambil nangis sejadi-jadinya. Sumpah, hati gue beku, biasanya emosi gue redup tiap Amoy meluk gue, tapi sekarang nggak, gue tetap emosi dan ingin meluapkan amarah gue walaupun masih bisa gue tahan. Amoy sujud-sujud ke gue sambil minta biar gue maafin dia dan ngasih dia kesempatan lagi, tapi tetep hati gue beku dan tambah emosi tiap gue inget Amoy udah diapa-apain sama orang. Oke gue ngerti kalau hubungan bukan tentang SELANGKANGAN sama mem*k doang dan gue nggak mempermasalahkan dia perawan atau nggaknya tapi ini tentang penghianatan besar, gue aja cowoknya sendiri belom pernah grepein susu atau pantatnya dia, lah si B lebih dari apa yg pernah gue lakuin.

Gue langsung kasih tespek dan suruh dia cek, walaupun hasilnya negative tapi tetep aja hati gue sakit dan gue tinggalin Amoy sendirian. Gue pulang dan langsung tidur.

Tapi ternyata masalah belum berakhir, dateng masalah lainnya. Waktu mamahnya Amoy dateng ke kamarnya Amoy, mamahnya Amoy liat bungkus tespek di tempat sampah dan nanya pernah gituan sama siapa, Amoy gak mau jawab, mamahnya Amoy nanya siapa ke kamar sebelah Amoy siapa yg suka datang ke kamarnya Amoy dan penghuni kamar sebelahnya amoy bilang kalau gue orang yg suka ke kamarnya Amoy.

Niatnya gue mau menjelaskan sesuatu ke mamahnya Amoy, tapi gue bingung apa yg harus gue jelaskan kalau gue ketemu sama mamahnya amoy.

Apa gue harus jujur kalau yg perawanin Amoy itu mantannya atau ngasih penjelasn kalau gue yg anuin Amoy? Kenapa gue adain opsi kalau gue yg anuin karena gue gak mau image Amoy rusak dan dipandang buruk dimata keluarganya. Jadi intinya gue bingung antara milih mentingin gue sendiri atau Amoy, jujur gan / sis gue sayang banget sama Amoy makanya gue gak mau imagenya jelek dimata keluarganya dan gak mau psikis Amoy kena gara-gara tertekan sama imagenya yg dipandang buruk.

Dari curhatan yg agan dan sista baca, gue musti gimana baiknya? Jangan bawa-bawa agama ya gan / sist, gue butuh jawaban yg realistis. Doakan semoga gue menemukan titik terang dan menyelesaikan masalahnya dengan cepat, amin.

bukan.bomat
bukan.bomat memberi reputasi
-1
2.7K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan