Gan, pasti agan ngerti deh Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan membutuhkan penambahan sarana dan prasarana untuk kepentingan umum. Tentunya dibutuhkan dana yang sangat besar yang akan terasa berat bila dibebankan pada APBN. Karena itu perlu ada model baru pembiayaan proyek pembangunan. Pemerintah mencari alternatif dengan melibatkan pihak swasta baik swasta nasional atau asing.

Partisipasi swasta ini dapat diterapkan pada proyek-proyek yang membutuhkan dana besar. Misalnya seperti: pembangunan jalan tol, konsesi migas, bendungan, pembangunan mall, perluasan bandara, maupun pembangkit tenaga listrik. Bisa juga digunakan untuk proyek yang tidak butuh dana terlalu besar di daerah seperti pasar, terminal, rest area, kawasan wisata.

Sistem kerjasama antara sektor publik dan swasta ini ada banyak macam. Antara lain sewa menyewa, Build Operation Transfer (BOT), Build Transfer Operation (BTO), Join Venture, ruislag, dan masih banyak lagi. Tapi diantara beberapa model itu, model BOT yang banyak memberikan kelebihan bagi pihak-pihak terkait.

KENAPA BOT PENTING?

Skema BOT dinilai sama-sama memberi keuntungan bagi pemerintah dan investor. Pemerintah yang punya aset, swasta yang membangun dan mengelola. Investor mendapatkan keuntungan selama masa pengelolaan. Setelah masa kontrak berakhir, aset itu dikembalikan lagi kepada pemerintah.


Sumur: Opini.id

Nah, membangun infrastruktur itu emang gak gampang gan. Apalagi kalo duit APBN cekak. Nah, skema BOT ini salah satu yang menawarkan win-win solution buat kedua belah pihak. Pemerintah gak kehilangan aset, swasta dapet untung. Ini contoh-contoh keberhasilan kerjasama BOT gan.

KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA MEMBERI NILAI TAMBAH

Pembangunan infrastruktur dengan melibatkan swasta sebagai investor sekaligus pengelola bisa memberi nilai tambah. Kenapa?
Ini alasannya gan:
1. Proyek tidak terbatas pada membangun aset yang dikonsesikan, tapi juga kawasan sekitar.
2. Swasta yang mengelola dan memelihara aset sehingga akan berusaha membuatnya menguntungkan dari sisi bisnis

Masalahnya ada yang menganggap skema kerjasama pembangunan infrastruktur antara pemerintah dan swasta hanya menguntungkan satu pihak saja. Coba liat kasus-kasus ini deh gan. Ntar agan bisa nilai sendiri.







Gimana menurut agan? Apakah kerjasama pemerintah swasta hanya menguntungkan satu pihak? Kalau kata ane sih gak kok gan.

KERJASAMA MEMBUAT KAWASAN SEMAKIN BERKEMBANG

Gan, ini adalah keberhasilan pengembangan kawasan bila pemerintah melibatkan swasta sebagai investor dan pengelola. Ane ambil contoh yang lagi hangat sekarang nih gan. Kawasan Hotel Indonesia dan Grand Indonesia.





Kenapa sih selama ini proyek kerjasama antara swasta sama pemerintah seringkali bermasalah di tengah jalan? Ternyata ada beberapa kendala gan. Bisa jadi karena salah satu pihak tidak komitmen, regulasi berubah-ubah, atau ada campur tangan kepentingan politik. Menurut agan, mana faktor yang paling besar?

Gak cuma itu gan. Menurut ane, ada faktor-faktor yang membuat Indonesia akhirnya menjadi penyebab infrastruktur Indonesia masih tertinggal dibanding negara tetangga. Ini hasil survey yang ane ambil dari Opini.id. Menurut pembaca, ini faktor-faktor yang bikin infrastruktur Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga:



Hal itu diperkuat dengan pernyataan Menko Perekonomian Darmin Nasution nih gan.



Nah, dilihat dari keberhasilan contoh-contoh diatas setelah swasta dilibatkan mengelola aset milik pemerintah, perlukah hal ini dicontoh pada beberapa aset dan kawasan lain? Jawab di sini yuk gan >> Diam Bukan Pilihan

Makasih ya gan mau baca thread ane yang panjang dan sok serius ini. Semoga semakin menambah pengetahuan agan sekalian soal kerjasama antara pemerintah dan swasta buat pembangunan.

Jangan lupa cendolnya ya gaaaan...