Trit ini ane buat karena udah empet dan muak banget sama orang2 yang masih aja bisa bercanda menanggapi suatu kejadian atau tragedi.

Jadi begini, pas tadi ane berangkat kerja naek kereta ada rombongan orang (7-10 orang kira2) yang sepanjang jalan berisiknya minta ampun. Belum lagi suara ketawa yang cukup mengganggu. Awalnya sih ane biasa aja denger lelucon2 yang cuma mereka yang ngerti alias jokes lokal. Tapi ane mulai risih waktu mereka menggunakan tragedi Haji di Mina buat bahan lelucon.
"Haduh ini kereta apa terowongan Mina sih? Padet amat. Hahaha" kata seorang Bapak2.
"Iya ya, desek2an gini.. dikira kita mau lempar jumrah kali," sahut seorang ibu2 lalu diikuti tawa gaduh teman2nya.

Ane langsung nyamperin mereka yang terdiri dari cowok & cewek usia (kira2) 25-40 tahun. Ane gak terlalu banyak congcing buat bikin mereka diem, ane cuma bilang "Pak, Bu, musibah gak boleh buat becandaan." Seketika tawa2 mereka lenyap dan ane langsung dapet tatapan sinis dari mereka (mungkin mereka ngerasa ane terlalu muda dari mereka untuk ngasih nasihat). Tapi ane cuek aja, yang penting jokes yang NGGAK PANTES itu akhirnya terhenti. Abis itu ada seorang cewek cantik, rambut panjang dan kulit putih merata buka maskernya dan ngasih senyum ke ane (lumayan dapet bonus senyum hehehe).

Sebenernya ane udah sering lihat orang2 terutama netizen yang serupa namun tak sama, membuat tragedi atau bencana menjadi bahan lelucon mereka. Contohnya kaya gini:


Bukan ane sok hero ya, tapi ane cuma mau ngajak orang2 itu supaya setidaknya bisa berempati terhadap orang2 yang menjadi korban atau perasaan kerabat para korban. Berempati itu nggak ada ruginya kok, lagian menurut ane bahan becandaan dari suatu kejadian musibah itu sama sekali TIDAK ELEGAN. Meski ane sendiri tukang becanda, tapi ane tau mana-mana yang NGGAK SEPATUTNYA untuk kita tertawakan.
Ohiya, selain itu ane juga kadang kesel sama orang yang ketika bencana atau musibah terjadi, dia malah nyalah-nyalahin orang.