- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bangun Aeromovel, Yakin Engga Mau Tinggal Di Bekasi?
TS
asribening
Bangun Aeromovel, Yakin Engga Mau Tinggal Di Bekasi?
Quote:
Agan pernah denger Aeromovel? Tapi mungkin beberapa dari agan sudah pernah melihatnya. Rencananya, pemkot akan menghadirkan transportasi ini di tengah-tengah kota bekasi. Aeromovel dinilai lebih murah dan efisien dibanding monorel dan MRT yang engga jelas kelanjutannya gimana.
Agan spoiler dulu deh beritanya
Spoiler for Berita:
Bekasi, Bekasiurbancity.com – Selain adanya proyek Light Rail Transit (LRT), pemkot Bekasi juga merencanakan membangun transportasi baru, yakni Aeromovel. Transportasi publik ini nantinya diharapkan bisa mengurai kemacetan di Kota Patriot. Lalu, apa itu Aeromovel?
Aeromovel mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat Bekasi. Selama ini kita hanya mengetahui tentang Monorel atau Mass Rapid Transit (MRT). Bila dilihat sekilas, Aeromovel sendiri memang mirip dengan keduanya, namun cara kerja dan bentuk Aeromovel lebih unik dan menarik.
Kereta ini terbilang lebih ringan karena tidak memiliki banyak mesin. Aeromovel menggunakan tenaga dorongan angin (pneumtic) sebagai daya utama geraknya. Kipas angin tersebut terletak di sepanjang lintasan. Tiang pancang kereta ini juga lebih lebih kecil dibanding monorel atau MRT. Kereta ini dinilai lebih efisien, ramah lingkungan, serta akan memakai sedikit lahan.
Aeromovel sendiri bukan barang baru, Indonesia sudah menghadirkan teknologi ini sejak 25 tahun lalu. Jika Anda pernah berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) maka Anda akan menemukan transportasi ini melintas mengitari anjungan. Banyak yang menyebutnya monorel, namun nama yang sebenarnya adalah Aeromovel.
Kereta ini diadaptasi dari Brazil yang kala itu menjadi transportasi khusus saat Piala Dunia 2014. Walaupun mengadaptasi dari Brazil, tapi Aeromovel yang ada di TMII ini merupakan buatan asli Indonesia.
Ahmad Syaikhu, Wakil Wali Kota Bekasi, mengatakan transportasi ini tidak mengandalkan biaya anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), melainkan dibiayai oleh investor swasta. Adapun nilai investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini sekitar Rp2 triliun.
Armada yang digerakkan dengan hembusan angin ini, mampu mengangkut sekitar 250 orang, ini berarti setara dengan 10 unit angkutan umum. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi volume kendaraan di jalan dan mengurangi kemacetan.
“Kami perkirakan, masyarakat hanya akan membayar Rp10 ribu per orang untuk melakukan perjalanan dengan Aeromovel. Tapi, tarif itu tergantung kajian nanti di lapangan, baik faktor ketersediaan angkutan lainnya dan faktor sosialnya,” kata Syaikhu, dikutip dari Viva.co.id.
Lintasan rel Aeromovel itu akan mengitari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Medan Satria, Bekasi Barat, dan kemang pratama, Bekasi Selatan. Tiga stasiun awal yang akan dibangun di antaranya di Perumahan Kemang Pratama, Summarecon dan Harapan Indah dengan panjang lintasan sekitar 12 kilometer. Lokasi itu dipilih karena dinilai memiliki infrastuktur yang memadai.
Jika pembangunan ini terealisasi, Bekasi akan menjadi kota pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Aeromovel sebagai transportasi umum.
Sumber
Aeromovel mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat Bekasi. Selama ini kita hanya mengetahui tentang Monorel atau Mass Rapid Transit (MRT). Bila dilihat sekilas, Aeromovel sendiri memang mirip dengan keduanya, namun cara kerja dan bentuk Aeromovel lebih unik dan menarik.
Kereta ini terbilang lebih ringan karena tidak memiliki banyak mesin. Aeromovel menggunakan tenaga dorongan angin (pneumtic) sebagai daya utama geraknya. Kipas angin tersebut terletak di sepanjang lintasan. Tiang pancang kereta ini juga lebih lebih kecil dibanding monorel atau MRT. Kereta ini dinilai lebih efisien, ramah lingkungan, serta akan memakai sedikit lahan.
Aeromovel sendiri bukan barang baru, Indonesia sudah menghadirkan teknologi ini sejak 25 tahun lalu. Jika Anda pernah berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) maka Anda akan menemukan transportasi ini melintas mengitari anjungan. Banyak yang menyebutnya monorel, namun nama yang sebenarnya adalah Aeromovel.
Spoiler for Gambar:
Kereta ini diadaptasi dari Brazil yang kala itu menjadi transportasi khusus saat Piala Dunia 2014. Walaupun mengadaptasi dari Brazil, tapi Aeromovel yang ada di TMII ini merupakan buatan asli Indonesia.
Ahmad Syaikhu, Wakil Wali Kota Bekasi, mengatakan transportasi ini tidak mengandalkan biaya anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), melainkan dibiayai oleh investor swasta. Adapun nilai investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini sekitar Rp2 triliun.
Armada yang digerakkan dengan hembusan angin ini, mampu mengangkut sekitar 250 orang, ini berarti setara dengan 10 unit angkutan umum. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi volume kendaraan di jalan dan mengurangi kemacetan.
“Kami perkirakan, masyarakat hanya akan membayar Rp10 ribu per orang untuk melakukan perjalanan dengan Aeromovel. Tapi, tarif itu tergantung kajian nanti di lapangan, baik faktor ketersediaan angkutan lainnya dan faktor sosialnya,” kata Syaikhu, dikutip dari Viva.co.id.
Lintasan rel Aeromovel itu akan mengitari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Medan Satria, Bekasi Barat, dan kemang pratama, Bekasi Selatan. Tiga stasiun awal yang akan dibangun di antaranya di Perumahan Kemang Pratama, Summarecon dan Harapan Indah dengan panjang lintasan sekitar 12 kilometer. Lokasi itu dipilih karena dinilai memiliki infrastuktur yang memadai.
Jika pembangunan ini terealisasi, Bekasi akan menjadi kota pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Aeromovel sebagai transportasi umum.
Sumber
Spoiler for Kelebihan aeromovel:
Bekasi, Bekasiurbancity.com – Pemerintah Kota Bekasi berencana menghadirkan Aeromovel sebagai transportasi baru. Pemilihan Aeromovel karena teknologi ini dinilai lebih efektif dan efisien. Kereta ini tidak menggunakan tenaga diesel ataupun listrik, melainkan dengan tenaga angin.
Aeromovel SHS-23 pertama Indonesia, terdapat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Teknologi ini sudah dibangun sejak 1989 saat masa pemerintahan Presiden Soeharto. Ketika itu, Soeharto berkeinginan membuat kendaraan umum ramah lingkungan dan bebas macet.
Aeromovel adalah sistem transportasi kota yang mempergunakan konsep baru dalam cara menggerakan kereta, yakni dengan menggunakan tenaga dorong udara (Pneumatic).
Brazil sendiri telah menerapkan teknologi ini dan menjadi transportasi utama saat Piala Dunia 2014. Kemudian, Aeromovel telah dipatenkan di beberapa Negara oleh SUR Coester S/A dari Brasil.
Berikut beberapa kelebihan teknologi Aeromoval dibanding dengan sistem transportasi lain, di antaranya:
1. Aeromovel SHS – 23 sangat ringan. Beratnya kira-kira 1/3 dari berat kereta api). Meskipun begitu, satu wagon aeromovel mempunyai daya tampung 2x lipat penumpang bis kota atau sekitar 120 penumpang.
2. Lintasan Aeromovel dapat dibuat melayang dengan hanya menggunakan 1 pilar yang ramping, dengan jarak sekitar 25 s/d 35 meter antar pilarnya. Dengan demikian lintasan Aeromovel dapat dilewatkan pada daerah-daerah padat lalu lintas, tempat parkir, ataupun penyeberangan jalan, tanpa menyebabkan gangguan.
3. Dengan kesederhanaan konstruksi pilar dan lintasannya sendiri, hal ini memungkinkan proyek lintasan bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.
4. Dengan ini Wagon-wagon aeromovel juga memiliki konstruksi dan rancangan yang sederhana, sehingga adanya kesempatan untuk memproduksi sendiri wagon-wagon Aeromovel di dalam negeri.
5. Bergerak tanpa menggunakan mesin penggerak maka Aeromovel dapat meluncur dengan tingkat kebisingan yang rendah sehingga memungkinkan membangun jalur melintasi tempat-tempat yang berdekatan dengan gedung-gedung, atau bahkan didalam suatu bangunan.
6. Dalam hal perawatan, tingkat keausan dan perawatan pada sistem roda baja dan relnya sangat kecil.
7. Terakhir, Aeromovel menggunakan tenaga penggerak berupa Blower yang diletakkan pada lokasi yang tetap sehingga bila terjadi suatu kerusakan atau gangguan pada blower dapat lebih mudah diatasi tanpa harus menghentikan operasi Aeromovel.
Sumber
Aeromovel SHS-23 pertama Indonesia, terdapat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Teknologi ini sudah dibangun sejak 1989 saat masa pemerintahan Presiden Soeharto. Ketika itu, Soeharto berkeinginan membuat kendaraan umum ramah lingkungan dan bebas macet.
Aeromovel adalah sistem transportasi kota yang mempergunakan konsep baru dalam cara menggerakan kereta, yakni dengan menggunakan tenaga dorong udara (Pneumatic).
Brazil sendiri telah menerapkan teknologi ini dan menjadi transportasi utama saat Piala Dunia 2014. Kemudian, Aeromovel telah dipatenkan di beberapa Negara oleh SUR Coester S/A dari Brasil.
Berikut beberapa kelebihan teknologi Aeromoval dibanding dengan sistem transportasi lain, di antaranya:
1. Aeromovel SHS – 23 sangat ringan. Beratnya kira-kira 1/3 dari berat kereta api). Meskipun begitu, satu wagon aeromovel mempunyai daya tampung 2x lipat penumpang bis kota atau sekitar 120 penumpang.
2. Lintasan Aeromovel dapat dibuat melayang dengan hanya menggunakan 1 pilar yang ramping, dengan jarak sekitar 25 s/d 35 meter antar pilarnya. Dengan demikian lintasan Aeromovel dapat dilewatkan pada daerah-daerah padat lalu lintas, tempat parkir, ataupun penyeberangan jalan, tanpa menyebabkan gangguan.
3. Dengan kesederhanaan konstruksi pilar dan lintasannya sendiri, hal ini memungkinkan proyek lintasan bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.
4. Dengan ini Wagon-wagon aeromovel juga memiliki konstruksi dan rancangan yang sederhana, sehingga adanya kesempatan untuk memproduksi sendiri wagon-wagon Aeromovel di dalam negeri.
5. Bergerak tanpa menggunakan mesin penggerak maka Aeromovel dapat meluncur dengan tingkat kebisingan yang rendah sehingga memungkinkan membangun jalur melintasi tempat-tempat yang berdekatan dengan gedung-gedung, atau bahkan didalam suatu bangunan.
6. Dalam hal perawatan, tingkat keausan dan perawatan pada sistem roda baja dan relnya sangat kecil.
7. Terakhir, Aeromovel menggunakan tenaga penggerak berupa Blower yang diletakkan pada lokasi yang tetap sehingga bila terjadi suatu kerusakan atau gangguan pada blower dapat lebih mudah diatasi tanpa harus menghentikan operasi Aeromovel.
Sumber
Nih videonya, gan
Quote:
Keren ya gan, coba dari dulu diterapkan di Indonesia, pasti engga keduluan Brazil deh.
kalo Bekasi beneran punya ginian. Mudah-mudahan tiketnya enggak mahal-mahal deh ya.
kalo Bekasi beneran punya ginian. Mudah-mudahan tiketnya enggak mahal-mahal deh ya.
Diubah oleh asribening 15-09-2015 00:20
0
3.4K
Kutip
26
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan