Palangkaraya - Doa dipanjatkan Bayu (34). Guru sebuah sekolah SMA di Depok, Jabar ini ingin pulang ke rumahnya di Depok. Dia menumpang pesawat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalteng.

Bayu beberapa hari di Palangkaraya melakukan penelitian.

"Ini masih di bandara, tadi lewat Kota Palangkaraya menuju kesini, asapnya pekat banget.

Ya Allah tolong semoga asapnya bisa segera hilang, biar bisa pulang," terang Bayu, Kamis (10/9/2015).


Bayu terus berdoa, sudah 1 jam pesawatnya menuju Bandara Soekarno-Hatta, delay.


"Sudah kangen anak pak," terang Bayu yang seminggu di Palangkaraya.


Bayu hanya beberapa hari saja di Palangkaraya, namun bagaimana dengan warga Palangkaraya.


Mereka sudah lebih dari dua minggu di mengalami cobaan yang berat, bencana asap. Bencana asap yang terjadi rutin ini amat sangat mengganggu warga di Palangkaraya, tapi mau bagaimana lagi, hanya bisa pasrah menunggu musim hujan datang.


Harapan sebenarnya muncul dengan tekad pemerintah yang membentuk Satgas penanganan bencana asap, tapi apa mau dikata hanya sekedar informasi saja.


Asap dari pembakaran lahan dan hutan oleh oknum tak bertanggungjawab ini mengganggu. Harapan warga sebenarnya simpel, tolong berbuat agar asap tak muncul lagi. 

http://m.detik.com/news/read/2015/09...aya-menakutkan


Yg Sabar ya yu.....