vesvarapAvatar border
TS
vesvarap
Menikah Muda, Siapa Takut?
Kalau di Thread ane yang sebelumnya kita bahas tentang umur yang cocok untuk menikah sekarang ada artikel menarik tentang menikah muda, siapa takut

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengimbau supaya tak tergesa-gesa berumah tangga. Usia minimum seorang perempuan untuk menikah adalah 16 tahun, dan untuk pria adalah 18 tahu
Tak jarang dari kita menjumpai fenomena yang satu ini; mahasiswa yang usianya masih muda tapi sudah menikah. Memang tak sedikit pula dari kita, baik laki-laki maupun perempuan, yang ingin menikah muda.

Dilansir dari website Wolipop, pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengimbau supaya tak tergesa-gesa berumah tangga. Usia minimum seorang perempuan untuk menikah adalah 16 tahun, dan untuk pria adalah 18 tahun, menurut Undang-Undang Perkimpoian 1974. Namun, menurut BKKBN akan lebih siap jika seorang perempuan menikah di atas usia 20 tahun. Mari kita lihat dari aspek kesehatan dan psikologisnya.

Dari segi kesehatan reproduksi, menurut situs kesehatan Medicalera, usia reproduksi yang ideal bagi perempuan secara fisik adalah rentang 18-35 tahun. Di usia tersebut tubuh perempuan pada umumnya masih sehat dan subur sehingga kemungkinan mengalami komplikasi cenderung lebih sedikit.

Perempuan yang hamil di bawah usia 19 tahun dapat berisiko pada kematian, selain kehamilan dalam usia 35 tahun ke atas. Risiko lain dari hamil pada usia muda juga rentan terjadinya pendarahan, Keguguran, hamil anggur dan hamil prematur di masa kehamilan.

Risiko meninggal dunia akibat keracunan kehamilan juga banyak terjadi pada perempuan yang melahirkan di usia dini. Salah satu penyebab keracunan kehamilan ini adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.

BKKBN beberapa waktu lalu, merekomendasikan para pria menikah di usia 25 tahun. Pria disarankan lebih tua daripada perempuan karena harus menjadi pemimpin serta bertanggung jawab atas keluarga barunya.

Dilihat dari segi psikologis, umumnya perempuan usia di bawah 20 tahun masih belum matang secara mental. Ketidakmatangan ini memungkinan terjadinya masalah psikis dalam rumah tangga. Terlebih lagi, jika sang suami juga masih belum dewasa secara emosi.

Menurut salah satu artikel terkait dalam website Okezone, salah satu narasumbernya menyatakan pernikahan pada usia muda sangat rentan menimbulkan konflik rumah tangga. Cara mencegahnya yakni dengan mengikutkan anak dalam sejumlah kegiatan positif.

Edukasi dari pemerintah dan orang tua diharapkan dapat memberikan sosialisasi menikah muda yang baik dan berguna bagi anak-anaknya kelak. Setelah menikah pun, dukungan emosional dapat dicapai antarkedua pasangan sehingga dapat melatih kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) dalam diri setiap pasangan muda.

Terlepas dari rekomendasi yang diberikan BKKBN, kita tetap dapat menentukan pilihan sendiri. Tingkat kematangan seseorang tidak selalu bergantung pada usia. Tak ada salahnya menjalani kehidupan pernikahan ketika masih duduk di bangku kuliah. Itu tentu jika pilihan tersebut sudah matang dipikirkan kedua belah pihak.

Mempertimbangkan hal dari berbagai sisi sangat diperlukan dalam perihal menikah muda ini. Sesungguhnya, dinamika perkuliahan pun dapat selalu diikuti dengan baik oleh mahasiswa yang sudah menikah, namun harus ada komitmen yang kuat dan manajemen waktu yang baik dari mahasiswa.

So, bagi kamu yang ingin menikah muda, pastikan yakin dan bahagia dengan pilihanmu! Tetap konsisten pula untuk menyelesaikan kuliah sebaik-baiknya. Bukankah kita bisa lebih bersemangat jika selalu ditemani pasangan pilihan kita yang sudah sah di mata hukum dan agama?

sumur
0
2.2K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan