Kerja di Jakarta jangan berharap bisa sarapan pagi dengan tenang dan nikmat, Agan mesti bangun sebelum ayam berkokok untuk berangkat kerja.

Biasanya yang namanya baru pertama kali ke Jakarta pasti carinya tempat kost atau tempat tinggal yang gak jauh dari tempat kerja. Tapi yang namanya nyari tempat terdekat bukanlah hal yang mudah, entah tempat penuhlah, gak sesuai keinginan lah, atau harga nya yang terlalu tinggi. Daerah pusat kota makin penuh dengan perkantoran, lama-lama penduduk bisa kelempar ke daerah luar jakarta semacam Tangerang atau bahkan Bekasi. Makin jauh deh tuh jarak tempuh Agan ke kantor. Berangkat pagi buta rasa malesnya itu gaaaaaaaaaaan.............Gak hanya dipadati pekerja, jalanan juga dipenuhi sama anak sekolahan atau mahasiswa. Bersiaplah alarm akan jadi teman setia Agan.

Pilih terjebak nostalgia atau terjebak macet gan?Terjebak macet dijakarta bisa ngeselin banget, gak pagi gak jam pulang kantor, mesti ekstra sabar deh. Coba aja hitung jam berangkat kantor dan jam pulang Agan, berapa jam yang kebuang dijalan? Waktu yang tadinya bisa Agan gunain buat santai hilang sudah...

Di Jakarta sejam itu pasti dibilang sebentar, padahal buat kita yang gak terbiasa ngehadapin macetnya Jakarta rasanya sejam itu lama bangeeeet.

Bukan hanya masalah macet, tapi pengendara motor juga yang sering seenaknya.

Bisa hitung jumlah pengendara roda dua di Jakarta Gan? Banyak pekerja yang lebih memilih mengatasi macet dengan sepeda motor, punya mobil ya dibikin pajangan aja depan rumah.Kalau di Daerah mungkin ini efektif, kalau di Jakarta nggak sama sekali, yang ada bikin pegel. Jalanan yang macet plus ngejar jam masuk kantor bikin siapa aja siap saling nyerobot, di scene ini keegoisan jadi yang utama. Rambu lalu lintas dilanggar, Trotoarpun jadi korban, pejalan kaki terbang ajalah. Menyebalkan!

Jam biologis Agan berubah drastis karena harus menyesuaikan dengan tekanan dan kepadatan jalanan.

Efek perjalanan panjang dan rutinitas yang padat, Agan pasti lebih sering kelelahan. Jam istirahatpun jadi terbatas. Gak heran kalau Agan ketemu dengan orang-orang yang suka ketiduran di kantor atau angkutan umum. Yah siap-siap aja jam rutinitas Agan jadi berantakan...Selamat tinggal tidur nyenyaaaak

Kekurangan waktu istirahat sudah jadi fakta basi. Saat weekend coba Agan bakal ngapain?

Kalut karena sering kejebak macet dan deadline yang gak ada habisnya, rasa lelah dan stress pasti menghantuiAgan yang sehari-hari tidur kurang dari 8 jam, pasti bakalan ngabisin akhir pekan buat melunasi hutang tidur deh. Biasanya hari kerja bangun subuh, kalau akhir pekan atau tanggl merah bangunnya diatas jam 10.00.

Jalanan yang macet, hanya memungkinkan Agan melakukan penyegaran di Mall.

Sebenarnya ada beberapa tempat wisata asik di Jakarta yang bisa dijadikan referensi di akhir pekan. Hanya saja jarak yang ditempuh lumayan, jadi bikin mager. Dan akhirnya pilihan satu-satunya mampir ke Mall (aja ) Tapi kalau tiap liburan terlalu sering kesana, apalagi yang bakalan Agan perbuat???

Diluar kemacetan dan rasa lelah, pekerjaan Agan jadi gak mudah. Lengah sedikit dan jutaan perantau di Jakarta siap menggantikanmu!

Ada banyak perusahaan ada banyak pula pekerjanya. Mereka berlomba-lomba meraih posisi tertinggi dan menjadikan perusahaannya menjadi yang terbaik. Sebagai pekerja Agan tentunya hanya bisa mengikuti apa yang atasan inginkan aja bukan? Apalagi kalau posisinya Agan bekerja dengan target, harus serba ketat deh tuh! Lengah sedikit, orang lain bahkan kawanpun bisa mengambil posisi ente Gan!

Makanan 4 sehat 5 sempurna emang sehat. Tapi makanan dengan lauk pauk sehat di pinggir jalan Jakarta ternyata lebih mahal dibanding makan ayam cepat saji.

Sejak kecil kita dibiasakan untuk makan yang namanya sayur-mayur. Sayangnya hal ini agak sulit dilakukan kalau Agan bekerja di Jakarta dan gak sempat masak sendiri.
Gak jarang orang menjatuhkan pilihan makan siang ke tempat-tempat makanan saji, bahkan sampai sarapan juga.

Posisi tinggi telah diraih, Nominal gaji sudah gak jadi masalah, tapi terkadang selalu ada alasan untuk kembali ke tempat asal.

Mungkin Agan bisa menemui orang seperti ini disekitar Agan, entah itu tetangga, teman, kekasih atau siapapun itu. Ketika posisi sudah diraih, gaji besar, fasilitas lengkap tapi malah memilih mundur dan kembali ke kampung halaman.
Problematika yang sulit ditebak. Keuntungan yang didapat belum tentu menjanjikan kebahagiaan. Apalagi kalau harus terus-menerus menghadapi kerasnya Ibu Kota, di daerah waktu akan tepat guna setiap harinya.