(Sejenak direnungkan) 10 Peribahasa Terpopuler Indonesia
TS
charlies280590
(Sejenak direnungkan) 10 Peribahasa Terpopuler Indonesia
Weleh weleh...
terima kasih mendalam kembali yang amat sangat banyak untuk momod/mimin yang udah mengangkat trit ini menjadi HOT TRIT tanggal 5 Juni 2015
Ini adalah HT ke-10 ane gan
Spoiler for Hot trit tanggal 5 Juni 2015:
Terima kasih juga untuk agan2/wati sekalian yang udah menyediakan waktunya untuk mampir ke trit ini, rating dan juga lempar cendolnya ke ane
Sebelumnya, apa sih peribahasa itu? Untuk kita yang pernah mengenyam pendidikan di bangku SD, mungkin salah satu materi pelajaran yang tidak kalah uniknya adalah mengenai peribahasa. Bagi yang mau penyegaran, ane copas pengertiannya dari kamus besar Bahasa Indonesia online:
Spoiler for Apa sih artinya?:
peribahasa/pe·ri·ba·ha·sa/ n 1 kelompok kata atau kalimat yg tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dl peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan); 2 ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku. Sumber
Kamis, 4 Juni 2015 − 09:55 WIB
IST
Rasa sungkan untuk mengutarakan sesuatu secara gamblang bagi masyarakat Indonesia seringkali diakali dengan penggunaan peribahasa. Berikut 10 peribahasa terpopuler yang sering digunakan menganalogikan fenomena kehidupan sehari-hari versi jajak pendapat Litbang KORAN SINDO.
Spoiler for Tong Kosong Nyaring Bunyinya:
Tong kosong nyaring bunyinya menjadi peribahasa cukup populer dan sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Bak sebuah tong tanpa air, jika di pukul akan kencang suaranya. Berbeda dengan tong yang terisi air. Jika dipukul maka suaranya tidak begitu nyaring. Hal ini di umpamakan bagi seseorang yang banyak berbicara tapi ternyata miskin ilmu. Peribahasa ini bisa dijadikan sebuah sindiran kecil bagi seseorang.
Spoiler for Besar Pasak Daripada Tiang:
Besar pasak dari pada tiang memiliki makna orang yang tidak mampu mengontrol keuangan. Dengan kata lain, lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukan. Peribahasa ini memang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari terkait kondisi finansial seseorang.
Spoiler for Ada Udang di Balik Batu:
Seseorang yang melakukan sesuatu tapi memiliki niat terselubung bisa diartikan seperti ada udang di balik batu. Sebenarnya peribahasa ini bisa bermakna negatif. Sebab sering kali jika ada orang menolong belum tentu tulus dan ikhlas membantu, melainkan ada niat buruk di dalamnya ataupun meminta imbalan. Peribahasa ini sekaligus mengajarkan kita untuk membantu seseorang dengan ikhlas.
Spoiler for Jauh di Mata Dekat di Hati:
Ungkapan jauh dimata dekat di hati sering diucapkan oleh pasangan yang sedang menjalani Long Distance Relantionship (LDR) atau hubungan jarak jauh. Peribahasa ini bisa diartikan walau jarak dan waktu memisahkan, tapi tetap merasa dekat karena selalu ada dalam pikiran dan hati yang saling terpaut. Saking terkenalnya peribahasa ini, banyak musisi yang membuat lagu dengan memasukan peribahasa ini ke dalam lirik. Misalnya musisi sekaligus pencipta lagu kondang Melly Goeslaw dengan judul lagu Jika.
Spoiler for Sepandai-pandainya Tupai Melompat, Sekali Waktu Jatuh Juga :
Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Peribahasa ini diartikan di dunia ini tidak ada yang sempurna dan manusia tidak luput dari kesalahan. Peribahasa ini adalah sebuah ungkapan merendah bahwa manusia memang terkadang suka melakukan kesalahan. Tidak terlepas siapapun dia, status sosialnya, kaya atau miskin pastilah pernah melakukan kesalahan.
Spoiler for Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga:
Terkadang kita sering mengalami satu kesalahan kecil namun berdampak sangat luas bahkan hingga dapat merusak keseluruhan. Hal ini sama dengan peribahasa karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga. Ungkapan ini sebenarnya dapat mengajarkan kita untuk lebih hati-hati, lebih teliti, dan lebih detail dalam melihat sesuatu sehingga tidak ada satu kesalahan kecil yang akan merusak semuanya.
Spoiler for Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing:
Ungkapan Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing biasanya sering diungkapkan untuk teman setia, walaupun sebenarnya ungkapan ini bisa bermakna lebih luas daripada hanya untuk seorang teman. Pada dasarnya, berat sama dipikul ringan sama dijinjing dapat diartikan bahwa dalam situasi sedih atau senang, semua harus ditanggung bersama. Peribahasa ini juga bisa dikaitkan dengan Teamwork atau kerjasama tim.
Spoiler for Bagai Pungguk Merindukan Bulan:
Ada beberapa hal yang tidak bisa dipaksakan. Hal ini sejalan dengan peribahasa Bagai Pungguk Merindukan Bulan. Yang artinya adalah mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin bisa terjadi. Biasanya, peribahasa ini digunakan dalam kasus percintaan, misalnya seperti seseorang yang cintanya bertepuk sebelah tangan.
Spoiler for Bagaikan Burung dalam Sangkar:
Bayangkan seekor burung yang hidup dalam sangkar. Tidak bisa terbang bebas. Hanya terperangkap dalam sebuah sangkar. Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang hidupnya penuh dengan aturan, merasa terkekang dan tidak memiliki kebebasan. Peribahasa ini menjadi sebuah penggambaran bagi sebagian orang yang merasa hidupnya tidak punya kebebasan akan dirinya sendiri.
Spoiler for Berakit Rakit ke Hulu, Berenang Renang ke Tepian:
Peribahasa Berakit Rakit ke Hulu, Berenang Renang ke Tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian dapat diartikan bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan seseorang harus mau bekerja keras. Tak bisa seseorang hanya mengandalkan cara instan untuk meraih suatu kesuksesan. Butuh proses belajar dan berjuang. Orang yang biasa melalui rintangan-rintangan bisa memetik hasil yang baik pula.
Menurut ane pribadi, ada yang menarik dari hasil survey kali ini gan, tengok dulu hasilnya:
Spoiler for Hasil survey::
Tong Kosong Nyaring Bunyinya 23%
Besar Pasak Daripada Tiang 17%
Ada Udang di Balik Batu 13%
Jauh di Mata Dekat di Hati 7%
Sepandai-pandainya Tupai Melompat,Sekali Waktu Jatuh Juga 6%
Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga 6%
Berat Sama Dipikul,RinganSama Dijinjing 6%
Bagai Pungguk Merindukan Bulan 5%
Bagaikan Burung dalam Sangkar 4% Berakit Rakit ke Hulu,Berenang-Renang ke Tepian 4%
Peribahasa yang menduduki peringkat pertama ternyata adalah peribahasa yang mencerminkan seseorang yang 'banyak bicara' tapi 'minim prestasi'. Bisa dibilang, peribahasa ini lebih mirip 'sindiran' untuk orang-orang yang bersangkutan. Nah, di peringkat terakhir, justru duduk si peribahasa yang 'mendorong' kita semua untuk bekerja keras terlebih dahulu, dan silahkan bersenang-senang kemudian. Bukankah seharusnya peribahasa tersebut adalah yang harus duduk di peringkat pertama...??? Bukan tanpa alasan 'tong kosong nyaring bunyinya' menang di survey ini, salah satu alasan yang memungkinkan adalah frekuensi peribahasa tersebut diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di lain sisi, semakin jarang sesuatu diucapkan, sesuatu tersebut bisa-bisa tidak populer. Benarkah 'kerja keras lalu bersenang kemudian' ternyata sudah tidak melekat di hati...??? Benarkah 'banyak tingkah dan minim prestasi' lebih mencerminkan kehidupan saat ini...???
Spoiler for Ilustrasinya gan::
PERJUANGAN, KEGAGALAN, KESUKSESAN ITU SATU PAKET. TIDAK DIJUAL TERPISAH.
rendyjun couple years ago.. from Rendy Junartha | @JunarthaRendy Sumber
Spoiler for Nostalgia pelajaran Bahasa Indonesia::
*Fakta Peribahasa Pengertian menurut Kamus Bahasa Indonesia (Badudu-Zain 1994)
Kelompok kata atau kalimat yang menyatakan suatu maksud, keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan kelakuan, perbuatan atau hal mengenai diri seseorang. Peribahasa mencakup ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat, tamsil.
Jenis
-Simpulan bahasa
-Perumpamaan
-Pepatah
-Bidalan
-Perbilangan
-Kata-kata hikmah
-Bahasa kiasan
-Ungkapan
Merupakan peribahasa berbentuk kelompok kata yang maknanya tidak dapat diturunkan dari makna kata-kata yang membentuknya.
Contoh: buah tangan, panjang tangan, jantung hati, pahlawan kesiangan, harga mati, jual mahal, kabar angin, kambing hitam, meja hijau dan lain-lain.
-Bidal
Peribahasa yang mengandung nasihat, sindiran, atau peringatan.
Contoh: malu bertanya sesat di jalan, berkata peliharakan lidah.
-Perumpamaan
Peribahasa yang mengandung perbandingan. Perumpamaan biasanya didahului dengan kata bagai, bak, umpama, seperti, dan lain-lain.
Contoh: Bagai api dengan asap. Artinya : Tidak dapat dipisahkan.
-Pepatah
Pepatah adalah peribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran dari orang tua. Ia berkait rapat dengan adat istiadat, undang-undang atau peraturan masyarakat.
Contoh: Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua artinya budi baik seseorang itu jangan dilupakan.
-Pameo
peribahasa yang berupa semboyan, berfungsi untuk mengobarkan semangat/menghidupkan suasana.
-Gaya Bahasa/majas
Gaya bahasa atau adalah pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata atau kalimat tertentu. Dengan cara itu, kesan dan efek yang ditimbulkannya dapat dicapai semaksimal mungkin.
Contoh: Majas Personifikasi: Nyiur melambai di tepi pantai.
-Idiom
Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh idiom dengan artinya
Contoh: cuci mata = cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah.
*Khasanah Peribahasa Daerah
Peribahasa Jawa:
“Mburu uceng kelangan dheleg” (mengejar uceng malah kehilangan dheleg) artinya ketika mencari yang kecil justru kehilangan yang lebih berharga.
Peribahasa Aceh:
“Meunyo hana siwah di Blang darut canggang jeut ke raja”. Maknanya seorang yang belum layak jadi peminpin. Mungkin karena ilmu kurang atau pengalaman tapi karena tidak ada orang lain yang memenuhi kriteria yang ideal.
Peribahasa Ambon:
“labu jua ada hati!” artinya sekeras-kerasnya orang Ambon, mereka masih punya nurani.
Peribahasa Bali:
“Berag-beragan gajahe, masih ada mulukne” (Sekurus-kurusnya gajah, masih saja ada gemuknya) artinya seorang yang kaya, walaupun ia jatuh sekalipun toh masih ada kekayaannya.
Peribahasa Batak:
“Aek godang do aek laut Dos ni roha do sibaen nasaut” artinya Air sungai air laut Kesepakatan hati membuat semua terlaksana
Peribahasa Bugis:
“Taro ada taro gau” (Seia sekata antara kata dan perbuatan). Maknanya konsistensi perbuatan dengan apa yang telah dikatakan
Peribahasa Madura:
“asel ta’ adhina asal” artinya meski kaya tetapi tetap bersikap sederhana
Peribahasa Makassar :
“Ku alleangi tallanga na toalia” (Lebih baik tenggelam dari pada kembali (latar belakang kata tersebut dari seorang pelaut yang telah berangkat melaut). Maknanya ketetapan hati kepada sebuah tujuan yang mulia dengan taruhan nyawa.
Peribahasa Minang :
“Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah darek. Baban sakoyan dapek dipikua, budi saketek taraso barek “ artinya beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa berat.
Peribahasa Sunda:
“Abong biwir teu diwengku, abong letah teu tulangan” artinya berbicara seenaknya saja; berkata tidak mempertimbangkan baik-buruknya.
nambahin gan
"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari"
"Buah jatuh takkan jauh dari pohonnya"
"Malu bertanya, sesat di jalan"
Quote:
Original Posted By fmgamers►Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak
Menurut ane cocok untuk saat ini juga gan
Quote:
Original Posted By nebulaindex►ane demen banget dulu sama Peribahasa pas masih SD wkwkwk. Peribahasa dr ane :
"Harimau mati meninggalkan belang, Gajah mati meninggalkan gading, Manusia mati meninggalkan nama" .
Quote:
Original Posted By the.darn.knight► ada lagi gan yang populer dari dulu:
ADA UBI ADA TALAS, ADA BUDI ADA BALAS
-segala sesuatu ada akibatnya
BAGAI AIR DI DAUN TALAS
-mengerjakan hal yang percuma
MAKSUD HATI MEMELUK GUNUNG APA DAYA TANGAN TAK SAMPAI
-sama kayak 'bagai pungguk merindukan bulan"
ADA GULA ADA SEMUT
-segala sesuatu ada penyebabnya
LEPAS DARI MULUT BUAYA MASUK MULU HARIMAU
-lepas dari satu musibah, dapat musibah yang lainnya
Quote:
Original Posted By nadineshaskya►bagai punguk merindukan bulan huaaaa
btw ada 2 pribahasa yg sampe sekarang masih ane perdebatkan nih gan.
jadi buat apa ada pribahasa "lebih baik menunggu satu jam daripada terlambat semenit", padahal kan udah ada "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" wkkwk
Quote:
Original Posted By EdwinSyn►dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung
tolong taruh pejwan ya gan
soalnya ini peribahasa cocok banget untuk anak2 muda yang jaman sekarang hobi merantau
entah untuk kuliah maupun kerja
sering kali anak rantau itu tidak menghormati budaya dimana mereka sekarang tinggal
malah sering juga seolah membanggakan budaya asal mereka secara berlebihan
intinya sih hormati tuan rumah gitu aja gan
Quote:
Original Posted By PaladinBlake►Sebagian besar pribahasa diatas itu sindiran atau ungkapan yang sebagian bermakna negatif (kecuali jauh dimata dekat di hati dan berat sama dipikul, ringan sama dijinjijng)..klo berakit kehulu berenang ketepian, bersakit dahulu senang kemudian itu biasanya saran yang lebih memotivasi seseorang yang kesusahan...
Yang menarik Klo dilihat hasil survei itu merupakan hal yang sering di ungkapkan ke seseorang yang mengalami situasi itu dan pribahasa sindiran paling atas berarti masyarakat lebih suka nyindir daripada ngasih saran...
Spoiler for Para pemegang paspor Indonesia, yuk masuk::
Ikutan petisi ini yuk, mendorong gerakan pembebasan visa untuk pemegang paspor NKRI!
Agan/sis semua pada mau kan peringkat paspor Indonesia naik di panggung internasional?
Mau kan bepergian ke luar negeri kian mudah dengan dihilangkannya kewajiban visa bagi WNI?
Trit ini aktif sekali, dan sudah ditengok oleh pihak resmi yang berkaitan gan...!!! Dukung gerakan bebas visa untuk WNI