Aumm! Pencuri Ini Mendadak Bertingkah bak Macan saat Ditangkap Polisi
Angling Adhitya Purbaya - detikNews


Semarang - Entah apa yang dipikirkan pencuri bernama Marjono (30) ini ketika hendak dibekuk polisi beberapa hari lalu, ia mengaum dan bertingkah seperti macan. Bahkan saat dibawa ke Mapolsek Gayamsari Semarang, Marjono berusaha menerkam anggota polisi.

"Dia berusaha menerkam anggota saat akan ditangkap," kata Kanit Reskrim Polsek Gayamsari, AKP Suharto, Senin (20/10/2014).

Dengan susah payah polisi akhirnya berhasil memasukkan Marjono ke dalam sel Mapolsek Gayamsari. Di balik jeruji besi, ternyata warga Jagalan Semarang itu masih bertingkah aneh bahkan meraung-raung.

Sikap buas Marjono itu mendadak berubah ketika hari ini digelandang ke Mapolrestabes Semarang. Ia diam dan berlagak pikun saat dipertemukan dengan dua rekannya, Agus Budiarto alias Budi (49) warga Krapyak Lor, Pekalongan dan Mardiyono alias Basio (25), warga Banjardowo, Genuk, Semarang.

Tiga orang itu adalah komplotan pencuri spesialis rumah kosong dan pelaku kejahatan jalanan. Basio Cs itu sudah melakukan aksinya di 11 rumah di Semarang dengan modus mengincar target dan berpura-pura bertamu.

"Setelah sepertinya kosong, saya ketuk pintu. Kalau ada yang buka ya tidak jadi. Kalau tidak ada yang buka berarti kosong," kata Basio di Mapolrestabes Semarang.

Setelah memastikan kondisi rumah korban, Basio Cs segera beraksi dengan mencongkel kunci memakai linggis. Mereka pun dengan bebas menggasak harta benda korban. Dari 11 lokasi pencurian, tiga di antaranya adalah counter handphone di Jalan Mataram, toko bangunan di Jalan Bugangan Rejosari, Semarang Timur, dan rumah di Jalan Taman Turangga, Pedurungan Semarang dengan kerugian notebook dan perhiasan.

Polisi yang menerima laporan korban langsung mengambil tindakan, satu persatu pelaku ditangkap yaitu Marjono. Setelah dilakukan pengembangan, dua pelaku lain kemudian ditangkap di Pekalongan dan Semarang oleh tim Unit Resmob Polrestabes Semarang yang dipimpin Kasubnit II Resmob Polrestabes Semarang, Aiptu Janadi dan Kanit Resmob Polrestabes Semarang, AKP Kadek Adi. Pelaku Budi dan Basio terpaksa menerima timah panas petugas di kaki mereka karena berusaha melawan.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan komplotan yang sudah menggasak harta di 11 rumah itu tidak segan melakukan kejahatan di jalanan jika tidak menemukan target rumah kosong.

"Mereka spesialis rumah kosong. Kalau tidak jadi (mencuri di rumah kosong), mereka merampas di jalan. Salah satu hasil rampasannya motor," kata Djihartono.

Meski tiga anggota komplotan pencuri sudah dibekuk, lanjut Djihartono, masih ada dua pelaku yang masih buron dan dalam pengejaran. Pelaku yang sudah tertangkap dijerat pasal berlapis yakni 363 dan 365 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara

"Kami sudah kantongi identitas yang masuk daftar pencarian orang," tegasnya.



http://news.detik.com/read/2014/10/2...tangkap-polisi