Pria merasa sebal ketika wanita mengatakan "Gak apa-apa". Semisal ketika ditanya "Kamu kok cemberut aja?", pria berharap bahwa wanita akan langsung menceritakan masalahnya, dan bukannya cuma bilang "Gak apa-apa". Lantas, pria pun dituntut untuk bisa mengerti isi hati wanita, tanpa sebelumnya tahu apa permasalahannya.

Sekali lagi, perlu diingat bahwa pria bukan orang sakti yang bisa membaca pikiran. Jadi, wanita harus lebih terbuka tentang perasaannya dan berhenti berpikir bahwa pria harus bisa membaca pikiran mereka. Sebab, itu adalah sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan.

Pria merasa sebal ketika wanita mengatakan "Terserah", dan ketika akhirnya si pria lah yang mengambil keputusan, si wanita kemudian tidak setuju dengan keputusan itu. Sebagai contoh, ketika sepasang kekasih hendak menentukan tempat makan mana yang akan mereka datangi, si wanita mengatakan "Terserah" kepada si pria dan membiarkan dia yang menentukannya.

Namun, ketika si pria sudah menentukan akan ke mana dia berjalan. Si wanita langsung komplain karena dia tidak suka dengan makanan di tempat itu. Sikap itu bikin pria sebal setengah mati, karena dari awal si pria sudah menanyakan tempat mana yang seharusnya mereka datangi. Lantas, mengapa si wanita tidak langsung menjawabnya saja, supaya si pria tidak pusing untuk menentukan pilihan.

Wanita punya air mata sebagai senjata terampuh untuk meluluhkan hati pria. Dan sayangnya, pria tidak bisa seperti wanita yang bisa dengan mudahnya menumpahkan kesedihan mereka dengan menangis. Semisal, ketika bertengkar, wanita kerap menangis agar pria merasa luluh ketika melihat mereka dan akhirnya minta maaf duluan.

Padahal kalau dilihat yang salah siapa, yang minta maaf siapa. Air mata memang cukup ampuh dalam menaklukkan pria, dan banyak pria yang telah terperdaya oleh air mata buaya wanita. Hanya saja pria terkadang tidak menyadarinya.

Wanita selalu menjadikan PMS sebagai senjata untuk membuat pria takluk pada mereka. Dan pria merasa sebal ketika wanita menggunakan alasan itu untuk memperdaya mereka. Semisal, tanpa alasan yang jelas, seorang wanita marah-marah pada kekasihnya, dan itu membuat si pria bingung tentang kesalahan apa yang telah diperbuatnya.

Dan ketika pria itu hendak marah balik kepada kekasihnya - karena merasa disudutkan dengan sikapnya yang tidak jelas - si wanita langsung menskaknya dengan mengatakan "Lagi PMS". Inilah yang kemudian membuat pria merasa sebal ketika harus menghadapi wanita yang lagi PMS.

Dibanding pria, wanita mungkin lebih "pintar" dalam mengingat masa lalu. Pasalnya, setiap kali terlibat dalam perselisihan pendapat atau pertengkarang dengan pria, wanita akan mengeluarkan jurus andalannya yakni mengungkit masa lalu. Dan sebagian besar wanita menguasai jurus maut ini.

Perlu diingat bahwa pria merasa sangat kesal ketika wanita mulai mengungkit-ungkit masa lalu. Apalagi jika itu dilakukan hanya untuk menyudutkan posisi pria.