Salam buat agan-agan semua.
Ane masih penasaran kenapa kubu 1 ngotot dalam pilpres 2014. Pertama kalinya pilpres di Indonesia dapat sorotan lebih sampai pada tahap ini.

Sebelum nya buat yg mau kasih opini dipersilahkan baik untul kedua kubu dengan bahasa sewajarnya. NO OFFENSIVE ARGUMENT.

ane mulai !
KERUGIAN
1. Modal yang sudah kian menipis. Pa PS seperti kita tahu sudah berkampanye sejak 10 tahun lalu. Tp hasilnya gerinda belum bisa mendapat kursi yg strategis dalam pemerintahan. Mungkin Pa PS merasa berat jika harus melanjutkan kampanye sampai 5 tahun ke depan.

2. Citra yang menurun. Dalam waktu tenang sebelum pengumuman realcount KPU, Pa PS dan koalisinya sudah mulai bersikap "lucu" yang mengakibatkan menurun nya simpati masyarakat. Jika harus dilanjutkan untuk kampanye untuk 5 tahun ke depan akan sangat berat membentuk kembali citra postif dari Pa PS.

3. Koalisi besar. Dalam hal ini Pa PS sudah berhasil mendapat 2/3 koalisi partai. Bandingkan dengan kekuatan Gerindra 10 tahun belakang. Ane rasa Pa PS merasa sayang jika harus melepas kekuatan koalisi yang sudah dia dapat -> lihat pembentukan koalisi permanen.

KEUNTUNGAN
1. Memulihkan citra diri. Masyarakat mungkin sudah cukup bosan melihat manuver dari Pa PS. Dengan mengalah ane rasa bisa langsung mengembalikan simpati rakyat untuk modal pencapresan 2019. Namun efek mengalah untuk mengembalikan simpati ini berbanding terbalik dengan waktu. Semakin lama Pa PS menahan diri untuk mengalah semakin sedikit simpati rakyat akan kembali.

2. Berhemat. Berapa banyak uang dan tenaga yang dikeluarkan untuk melanjutkan perkara pilpres ini? Seandainya Pa PS saat real count langsung menerima kekalahan berapa banyak sumber daya yang bisa ia hemat?

3. Berkarya. Berkaya untuk negeri ini tidak harus jadi Presiden. Bahkan menjadi partai oposisi di pemerintahan bisa membuat negara ini jadi lebih baik. Menyelesaikan perkara pilpres dan fokus untuk menyusun program kerja selanjutnya bisa menghasilkan hasil kerja yang lebih nyata untuk perbaikan negara.

Ane ga nyalahin Pa PS melanjutkan perkara sampai MK , namun alangkah lebih baik seandainya Pa PS berlaku sewajarnya tidak memakai provokasi dan sebagainya. Pa PS bisa menyisihkan sebagian tenaga nya untuk mulai memikirkan upaya nyata dalam pemerintahan dan mendapat simpati lebih dari masyarakat.