Jakarta -Para nasabah PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) berdemo di depan kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mereka menuntut dana nasabah dikembalikan.

"Kita tidak ingin bertemu siapa-siapa, mau OJK atau orangnya Bakrie. Kita sengaja demo di sini mengemis supaya uang kita kembali," kata salah satu nasabah Bakrie Life Wahjudi ketika dihubungi detikFinance, Kamis (26/6/2014).

Menurutnya, demo tersebut melibatkan sekitar 50 nasabah produk Diamond Investa yang berasal dari Jakarta dan Surabaya. Demo digelar sejak pukul 10.00 WIB dan masih berlangsung sampai sekarang.

Meski tidak berniat melakukan mediasi dengan OJK atau pun perwakilan Bakrie Life, nasabah mengaku siap jika diundang dan berunding.

"Kalau mereka mengundang kami siap. Mereka selama ini sudah beri respons tapi duit tidak turun-turun," ujarnya.

Menurut pria yang biasa disapa Wahyu ini, Bakrie Life sudah berjanji untuk melunasi utang Rp 260 miliar dari total utang senilai Rp 420 miliar itu bulan Juni ini.

"Katanya Bakrie Life mau dibeli investor baru, Juni ini (utang) mau dibayar. Kami sudah lima tahun dengar rencana itu tapi tidak ada realisasinya," ujarnya

Para nasabah juga pernah ditawari skema pembayaran utang secara dicicil selama 100 tahun setelah investor baru masuk. "Nasabah menolak lah," katanya.

Ia juga menyesalkan sampai saat ini sudah tidak ada lagi komunikasi antara nasabah dengan manajemen Bakrie Life. Bahkan Wahjudi mengaku tidak tahu lagi keberadaaan Direktur Utama Bakri Life Timoer Soetanto.

"Sudah tidak ada lagi komunikasi. Saya juga tidak tahu itu apa si Timoer itu masih hidup atau tidak? Tidak bisa dihubungi," tambahnya.

Awal bulan lalu, detikFinance sempat menghubungi orang nomor satu di Bakrie Life tersebut. Timoer mengaku akan melunasi Rp 260 miliar utangnya ke nasabah bulan Juni ini.

"Juni akan diselesaikan. Bulan Juni kita akan melunasi diharapkan seperti itu, mudah-mudahan jalan, kalau pun nggak semuanya lunas paling nggak ada penurunan utang," kata Timoer saat dihubungi Selasa 6 Mei 2014.

Kala itu Timoer menyampaikan pihaknya terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana pembayaran utang ini.

"Dalam waktu dekat akan follow up lagi ke OJK. Sekarang cicilan tinggal Rp 260 miliar dari total Rp 420 miliar. Kita terus follow up dan tetap berkoordinasi dengan OJK karena setiap kali kita bayar kan harus lapor OJK," kata Timoer waktu itu.

sumur

kira2 bakal dilunasin ngga ya
aneh denger2 kasih mas wowo/timses 3T duitnya ada, bayar nasabah sama korban lapindo ngga ada, ada manusia yg lebih rendah dari ini ngga ya