Jakarta - Video kampanye 'Indonesia Bangkit' yang menampilkan Ahmad Dhani dengan kostum Nazi dinilai justru mempermalukan pasangan capres nomor urut 1 itu. Tak hanya itu, video tersebut juga merusak esensi Pilpres yang akan digelar 9 Juli nanti.

"Klip lagu Indonesia Bangkit yang digubah Ahmad Dhani untuk mengkampanyekan pasangan Prabowo-Hatta sudah seharusnya ditarik. Pokok soalnya bukan pada isi lagu yang mengkampanyekan Prabowo-Hatta, tapi pada simbol-simbol yang dipakai khususnya oleh Ahmad Dhani," tegas Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, dalam siaran pers, Rabu (25/6/2014).

Dalam klip yang ramai di Youtube tersebut, Ahmad Dhani memakai baju yang mirip dengan pakaian khas tentara Hitler, Nazi. Tak jelas benar apa maksud Ahmad Dhani dengan mengenakan pakaian mirip tentara Nazi dalam klipnya.

"Lepas dari niatnya, menyatukan kampanye capres dengan atribut Nazi-Hitler jelas bertentangan dengan tujuan kampanye dan sekaligus pemilu kita. Bagaimanapun, oleh dunia, Nazi telah dinyatakan sebagai aktor kejam, anti HAM, penjahat kemanusiaan, dan diktator sadis di abad modern," kata Ray.

Artinya, melibatkan atribut Nazi, menurut Ray, dapat dipandang sebagai persetujuan atas tindakan-tindakan jahat yang pernah dilakukan terhadap manusia dan kemanusiaan. Lebih-lebih atribut tersebut dipakai demi kepentingan kampanye capres tertentu.

"Tindakan ini akan memudahkan orang mengambil asosiasi bahwa antara atribut yang dipakai dengan cita-cita politik dari pasangan capres. Apalagi Ahmad Dhani selama ini dipandang sebagai bagian dari timses dari pasangan nomor urut 1," kata Ray.

"Dengan begitu, sejatinya timses pasangan nomor 1 harus cepat meminta Ahmad Dhani untuk menarik klip tersebut dari peredaran. Sebab, klip itu, bukan sja mempermalukan pasangan no urut 1 tapi juga mempermalukan bangsa ini secara keseluruhan di mata dunia," sambungnya.

Karena itu Ray mendesak Bawaslu menjemput bola. Tidak perlu menunggu laporan masuk, langsung memanggil Ahmad Dhani. "Bawaslu tak perlu manja dengan menunggu laporan terlebih dahulu. Dengan kewenangan yang mereka miliki, Bawaslu langsung dapat memanggil Ahmad Dhani untuk meminta penjelasan dan skaligus meminta video klip tersebut ditarik resmi dari peredaran dan dianggap tidak pernah ada," pungkasnya.

Tim sukses Prabowo sebenarnya sudah meminta Ahmad Dhani untuk minta maaf dan mencabut video itu dari Youtube. Namun gambar bergerak itu sudah terlanjur menyebar luas di media berbagi video tersebut.


[Sumber