Seorang pria berusia 63 tahun asal Brisbane, Australia, didenda US$ 1.500 karena berhubungan intim dengan seorang gadis berusia 15 tahun yang dipaksa menjadi pramuria oleh ibunya. Ia menghubungi gadis itu melalui perantaraan sang ibu.

Wanita yang tak disebutkan namanya itu berdarah Thailand dan berprofesi sebagai pekerja seks komersial di Australia. Pada para kliennya, dia menyatakan anaknya itu berusia 19 tahun dan merupakan adik atau sepupunya.

Gadis itu tinggal bersama kakek-neneknya di Thailand ketika ibunya membawanya ke Australia untuk liburan pada 2004. Selama enam minggu, bocah yang saat itu baru berusia sembilan tahun ini diajarkan teknik memijat, memberikan onani pada laki-laki, dan oral seks.

Dua tahun kemudian, sang ibu kembali membawa anak itu ke Australia secara permanen. Keduanya tinggal di selatan Brisbane.

Gadis itu kemudian dipaksa melayani lelaki hidung belang sebelum dan sesudah sekolah. Jika menolak, dia akan dihajar oleh ibunya. "Ini adalah kasus yang hampir mustahil untuk orang normal memahaminya," kata hakim Richard Jones usai persidangan.

Ulah sang ibu terbongkar ketika anak gadis itu mendatangi polisi untuk melaporkan keadaan dirinya. Selama penggerebekan di rumahnya, polisi menemukan foto dan lebih dari Aus$ 200 ribu uang tunai.

Dalam sidang terpisah, sang ibu dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara pada tahun 2013 untuk kasus perdagangan anak. Dia akan memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat dalam tiga tahun ini.