- Beranda
- Komunitas
- Female
- Wedding & Family
Sudah Siap Jadi Orang Tua? Hindari 6 Kesalahan Fatal Ini


TS
troll0987
Sudah Siap Jadi Orang Tua? Hindari 6 Kesalahan Fatal Ini





Jangan lupain ini 




Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for HT #4:

Thanks for admin,momod,kingkin28 and kaskuser seluruh dunia yang telah membuat thread ane jadi HT yang ke-empat 

Quote:



Orang tua adalah orang yang paling tulus menyayangi anaknya. Mereka rela melakukan apa saja agar anaknya selamat, cerdas, dan sukses. Namun terkadang orang tua lupa batasan antara ‘rela’ dengan ‘tega’. Sebelum kamu menjadi orang tua, pelajari dulu 6 kesalahan fatal di bawah ini, tanpa memperpanjang waktu mari kita ke TKP

Spoiler for TKP:


Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Orang tua ingin anak-anak punya nama keren, tidak standar, dan bahkan kebarat-baratan. Nama pribumi seperti ‘Adi’, ‘Bahri’, ‘Cahyo’ dan lain-lain dinilai sudah ketinggalan zaman dan nggak perlu digunakan lagi. Tapi berdasarkan penelitian, anak yang tumbuh dengan nama biasa dan populer cenderung menjadi warga yang patuh hukum di kemudian hari. Sebliknya, nama seperti ‘Alec’, ‘Ivan’, ‘Ernest’ dan semacamnya cenderung dekat dengan pelanggaran hukum saat mereka dewasa nanti. Hal ini disebabkan nama aneh dan tidak biasa yang mereka miliki rentan menjadi bahan olok-olok.
Maka, pertimbangkan lagi nama anak yang sudah kamu siapkan agar buah hati tidak mengalami kesulitan dalam kehidupannya.
Maka, pertimbangkan lagi nama anak yang sudah kamu siapkan agar buah hati tidak mengalami kesulitan dalam kehidupannya.
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Karena takut terpengaruh teman, orang tua berpikir anak remajanya harus menjauh dari teman-temannya yang merokok, pengguna narkoba, atau penggemar porno. Orang tua mengajarkan anaknya untuk menutup mata dan nggak peduli sama sekali bahwa kegiatan yang negatif seperti itu selalu ada di kehidupan sosial.
Niat orang tua memang baik sih, tapi penelitian membuktikan bahwa anak yang lebih banyak bergaul pada usia 12-13 tahun lebih mudah menyesuaikan dirinya di masyarakat dibandingkan anak yang membatasi dan menjauhi diri dari pergaulan. Mereka bisa memahami dan menerima kalau perbedaan itu ada. Dan mereka lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Mengajarkan anak menjadi diri sendiri tidak menjamin anak kamu tumbuh menjadi jenius. Mereka malah susah berbaur dan nilainya menurun tiap tahun. Melarang anak melakukan hal-hal negatif memang wajib dilakukan orang tua.Tapi ingat, yang dijauhi itu kegiatannya bukan orang-orangnya.
Niat orang tua memang baik sih, tapi penelitian membuktikan bahwa anak yang lebih banyak bergaul pada usia 12-13 tahun lebih mudah menyesuaikan dirinya di masyarakat dibandingkan anak yang membatasi dan menjauhi diri dari pergaulan. Mereka bisa memahami dan menerima kalau perbedaan itu ada. Dan mereka lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Mengajarkan anak menjadi diri sendiri tidak menjamin anak kamu tumbuh menjadi jenius. Mereka malah susah berbaur dan nilainya menurun tiap tahun. Melarang anak melakukan hal-hal negatif memang wajib dilakukan orang tua.Tapi ingat, yang dijauhi itu kegiatannya bukan orang-orangnya.
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Kamu pernah ‘kan lihat anak usia balita sudah mengenal bahasa Inggris jauh sebelum dia memahami bahasa Indonesia? Orang tua berpendapat pendidikan harus secepatnya diberikan kepada anak-anak mereka. Tapi pendidikan seperti apa dulu. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap lembaga PAUD, apakah mereka butuh pelajaran SD di usia 4 tahun?
Studi di Inggris menemukan bahwa anak yang sudah mulai bersekolah sebelum menginjak usia 6 tahun berpeluang di-D.O. ketika duduk di bangku kuliah. Mereka kurang pede dan mudah gelisah menghadapi masa depan karena ditekan untuk terbiasa kompetitif sejak usia dini.
Sebaiknya anak seumuran gitu dibiarkan menjadi anak-anak. Bermain dan belajar sesukanya, mengembangkan kemampuan motorik dan kognitif layaknya anak berusia 4-5 tahun.
Studi di Inggris menemukan bahwa anak yang sudah mulai bersekolah sebelum menginjak usia 6 tahun berpeluang di-D.O. ketika duduk di bangku kuliah. Mereka kurang pede dan mudah gelisah menghadapi masa depan karena ditekan untuk terbiasa kompetitif sejak usia dini.
Sebaiknya anak seumuran gitu dibiarkan menjadi anak-anak. Bermain dan belajar sesukanya, mengembangkan kemampuan motorik dan kognitif layaknya anak berusia 4-5 tahun.
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

tua akan lebih berhati-hati bahkan kalau sampai perlu melarang anaknya berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal. Karena orang tua berpendapat di dunia yang penuh kecurigaan ini kita tidak pernah tahu niat baik/jahat yang dimiliki seseorang.
Namun Professor Sue Scott dari University of Durham berpendapat bahwa doktrin yang berlebihan soal menjauhi orang asing dapat membuat anak kamu menjadi xenophobia (takut atau benci terhadap orang asing, via Merriam-Webster). Anak-anak semestinya diajarkan untuk waspada terhadap orang asing, bukan curiga lalu ketakutan. Lagi pula, kebanyakan penculikan/pelecahan anak-anak malah dilakukan oleh orang yang mereka kenal dan dekat dengan keluarga.
Cara pandang orang tua dalam melihat orang asing dan berperawakan berbeda harus segera diubah. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin anak mungkin anak kamu tumbuh menjadi seorang rasis dengan prasangka yang buruk.
Namun Professor Sue Scott dari University of Durham berpendapat bahwa doktrin yang berlebihan soal menjauhi orang asing dapat membuat anak kamu menjadi xenophobia (takut atau benci terhadap orang asing, via Merriam-Webster). Anak-anak semestinya diajarkan untuk waspada terhadap orang asing, bukan curiga lalu ketakutan. Lagi pula, kebanyakan penculikan/pelecahan anak-anak malah dilakukan oleh orang yang mereka kenal dan dekat dengan keluarga.
Cara pandang orang tua dalam melihat orang asing dan berperawakan berbeda harus segera diubah. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin anak mungkin anak kamu tumbuh menjadi seorang rasis dengan prasangka yang buruk.
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Penelitian yang dilakukan Columbia dan Stanford University menemukan bahwa anak yang terlalu sering dipuji akan akan percaya bahwa kecerdasan dan talenta adalah bawaan lahir, bukan dua hal yang mestinya mereka asah dan kembangkan lagi. Akibatnya, mereka menjadi pemalas dan nggak mau kerja keras untuk meraih prestasi akademik. “Kata Mama Papa, aku ‘kan luar biasa hebat. Buat apa aku capek-capek bikin PR?”
Ketika nilai rapor mereka menurun, anak-anak jadi nggak pede di depan temannya. Makanya, ajarkan anak kamu akan pentingnya kerja keras, motivasi, dan usaha dalam mengembangkan diri.
Ketika nilai rapor mereka menurun, anak-anak jadi nggak pede di depan temannya. Makanya, ajarkan anak kamu akan pentingnya kerja keras, motivasi, dan usaha dalam mengembangkan diri.
Quote:



Spoiler for Ilustrasi:

Pada usia 1 tahun, orang tua berharap anak (baca: bayi) mereka menyerap sebanyak mungkin pengetahuan dan ilmu. Tidak cukup dari buku dongeng, bayi dicecoki dengan tontonan ‘edukatif’ seperti Baby Einstein, Barney & Friends, atau Dora The Explorer.
Sebuah penelitian dari University of Washington menunjukkan kalau bayi, berusia sekitar 1 tahun, yang menonton Baby Einstein malah hanya mendapat sedikit ilmu dari tayangan ini. Kosakata yang mereka miliki lebih sedikit dibanding dengan bayi seumuran yang belajar dari orang tua.
Adegan dan gambar dalam video edukasi berjalan dengan tempo yang cepat. Tiap detik bayi disuguhi dengan kata baru yang tidak sempat mereka kenali. Akibatnya, bayi hanya mampu menyerap sedikit ilmu karena mereka belum bisa memproses interaksi virtual secepat orang dewasa.
Jika ingin anak mempelajari sesuatu, bacakan mereka buku anak-anak diselingi dengan interaksi langsung. Jangan pikir meletakkan mereka di depan TV akan menyelesaikan segalanya!
Sebuah penelitian dari University of Washington menunjukkan kalau bayi, berusia sekitar 1 tahun, yang menonton Baby Einstein malah hanya mendapat sedikit ilmu dari tayangan ini. Kosakata yang mereka miliki lebih sedikit dibanding dengan bayi seumuran yang belajar dari orang tua.
Adegan dan gambar dalam video edukasi berjalan dengan tempo yang cepat. Tiap detik bayi disuguhi dengan kata baru yang tidak sempat mereka kenali. Akibatnya, bayi hanya mampu menyerap sedikit ilmu karena mereka belum bisa memproses interaksi virtual secepat orang dewasa.
Jika ingin anak mempelajari sesuatu, bacakan mereka buku anak-anak diselingi dengan interaksi langsung. Jangan pikir meletakkan mereka di depan TV akan menyelesaikan segalanya!
Quote:


Komentar Bijak Agan Kaskuser

Quote:
Original Posted By whoohah►ane belum seperempat abad dah jadi ortu gan 
yang penting curahin kasih sayang banyak2 buat anak agan,,dan ternyata emang bener anak ni copy-an ortu,,jadi meskipun udah sering diajakin ngumpul sama emaknya tetep aja dia kaya bapaknya yang super pemalu wkwkwk..seneng ngumpulnya tapi kalo main cuma ama temen yang dimauin aja, pilih2 banget kaya bapaknya
,,tapi karena di rumah ama mamanya ya diajarin terus biar jadi berani en ga canggung kalo ama banyak orang..sekarang ane juga jadi ikut ngalahin ngumpul2 kalo di komplek..
kalo tontonan2 kaya disney junior itu emang sebaiknya jangan dulu gan,,apalagi masih ga dubbing, masih english bahasanya,,anak jadi bingung, ortu di rumah ngomong indonesia/daerah, anak nontonnya english, akibatnya lambat bicara, 2 tahun baru ngomong,,tetep pendidikan dini dari ortu, diajak ngobrol terus, dicritain terus, nonton disney junior itu cuma buat liat gambar geraknya aja, sama kata2 yang emphasized kaya "melompatlah! ada buaya!; ahoy kapten; arturo!" jadi buat mengasosiasikan aja, CMIIW
nice tret gan sukurlah HT

yang penting curahin kasih sayang banyak2 buat anak agan,,dan ternyata emang bener anak ni copy-an ortu,,jadi meskipun udah sering diajakin ngumpul sama emaknya tetep aja dia kaya bapaknya yang super pemalu wkwkwk..seneng ngumpulnya tapi kalo main cuma ama temen yang dimauin aja, pilih2 banget kaya bapaknya

kalo tontonan2 kaya disney junior itu emang sebaiknya jangan dulu gan,,apalagi masih ga dubbing, masih english bahasanya,,anak jadi bingung, ortu di rumah ngomong indonesia/daerah, anak nontonnya english, akibatnya lambat bicara, 2 tahun baru ngomong,,tetep pendidikan dini dari ortu, diajak ngobrol terus, dicritain terus, nonton disney junior itu cuma buat liat gambar geraknya aja, sama kata2 yang emphasized kaya "melompatlah! ada buaya!; ahoy kapten; arturo!" jadi buat mengasosiasikan aja, CMIIW
nice tret gan sukurlah HT
Quote:
Original Posted By mafiajawa►Sangat memberi info dan memberi bekal gan...
Oh ya sekalian mau nambahin gan...
Alangkah baiknya sejak dini anak di ajarkan untuk bisa sopan santun kepada yg lebih tua..
Agan tau sendiri lah sekarang anak anak yg kurang perhatian ortunya kalau manggil orang semena mena entah tua atau muda..
Kayak tetangga ane gan.. manggil orang yg lebih tua "kamu,hey,oi" anaknya masih 6 taon ×_×
Ya semua tergantung lingkungan tempat tinggal kita juga.. agar si anak bisa mengerti yg mana lebih tua dan muda
Hihi peg one dung
Makasih TS
Oh ya sekalian mau nambahin gan...
Alangkah baiknya sejak dini anak di ajarkan untuk bisa sopan santun kepada yg lebih tua..
Agan tau sendiri lah sekarang anak anak yg kurang perhatian ortunya kalau manggil orang semena mena entah tua atau muda..
Kayak tetangga ane gan.. manggil orang yg lebih tua "kamu,hey,oi" anaknya masih 6 taon ×_×
Ya semua tergantung lingkungan tempat tinggal kita juga.. agar si anak bisa mengerti yg mana lebih tua dan muda
Hihi peg one dung


Makasih TS
Quote:
Original Posted By esty.chan►Ane mahasiswa PAUD dan ane setuju dengan pembahasan agan. Ya! Anak anak memang harusnya bermain, bukan dicekoki Calistung pelajaran SD. TAPI, realitanya lembaga SD sekarang ogah nerima anak yang belom bisa Calistung gan.
Anak emang harusnya diajak ngobrol, bukan didiemin, dia belajar bahasa dari orangtuanya. Bukan dri TV atau tontonan lainnya. Jangan seneng punya anak antena gan, karena itu indikasi dia minim pengetahuan. Stimulasi anak secara rutin dan wajib menyenangkan, jangan dipaksa, karena otak anak kan mulus menyerap apa yang dia Dapet sejak kecil
Anak emang harusnya diajak ngobrol, bukan didiemin, dia belajar bahasa dari orangtuanya. Bukan dri TV atau tontonan lainnya. Jangan seneng punya anak antena gan, karena itu indikasi dia minim pengetahuan. Stimulasi anak secara rutin dan wajib menyenangkan, jangan dipaksa, karena otak anak kan mulus menyerap apa yang dia Dapet sejak kecil

Quote:
Original Posted By dellahurahura►
persiapan gan sblm jadi parents
ditempat gue juga banyak anak 3 tahun udh paud , mungkin efeknya dia jadi lbh disiplin , dan belajar sambil bermain
tapi kasian juga sih namanya anak anak batita yaa blm waktunya sekolah , dia harusnya bermain , dan nonton disney channel mgkn kalo 5 taun udh mulain ngerti tapi kalo setaun gue rasa blm deh , ttp aja mesti pake bahasa ibu bapaknya , dan anak akan mengikuti dengan sendirinya
gue jadi kasian sama anak anak yg dr kecil udh dicekokin macem macem dgn harapan dia akan tumbuh cerdas , tapi yg ada dia akan terbebani , dan dia malah terbatas karena dunia nya ga menyenangkan sedangkan umur segitu bukan waktunya umur belajar , dia itu baru tumbuh dan berkembang , dan lingkungan juga pengaruh sih tapi lbh baik dr org tua , dia akan menyerap itu semua saat dini .
emak gue dulu juga gitu pas gue TK , kalo diajak org ga dikenal jgn mau , dan gue juga udh mulai mengenal knp ko boleh ? oh krn ntar diculik , jadi anak jgn cuma sekedar dilarang , tapi dia juga mesti tau knp dilarang , dan anak juga akan aware dengan sendirinya . dia ga ngomong sama org lain BUKAN HANYA KRN DISURU IBU , tapi KARENA DIA JUGA GA MAU DICULIK .
yaa pola asuh ortu emg beda beda sih dan cara pengajarannya juga beda beda
ditempat gue juga banyak anak 3 tahun udh paud , mungkin efeknya dia jadi lbh disiplin , dan belajar sambil bermain
tapi kasian juga sih namanya anak anak batita yaa blm waktunya sekolah , dia harusnya bermain , dan nonton disney channel mgkn kalo 5 taun udh mulain ngerti tapi kalo setaun gue rasa blm deh , ttp aja mesti pake bahasa ibu bapaknya , dan anak akan mengikuti dengan sendirinya
gue jadi kasian sama anak anak yg dr kecil udh dicekokin macem macem dgn harapan dia akan tumbuh cerdas , tapi yg ada dia akan terbebani , dan dia malah terbatas karena dunia nya ga menyenangkan sedangkan umur segitu bukan waktunya umur belajar , dia itu baru tumbuh dan berkembang , dan lingkungan juga pengaruh sih tapi lbh baik dr org tua , dia akan menyerap itu semua saat dini .
emak gue dulu juga gitu pas gue TK , kalo diajak org ga dikenal jgn mau , dan gue juga udh mulai mengenal knp ko boleh ? oh krn ntar diculik , jadi anak jgn cuma sekedar dilarang , tapi dia juga mesti tau knp dilarang , dan anak juga akan aware dengan sendirinya . dia ga ngomong sama org lain BUKAN HANYA KRN DISURU IBU , tapi KARENA DIA JUGA GA MAU DICULIK .
yaa pola asuh ortu emg beda beda sih dan cara pengajarannya juga beda beda
Kalau Suka Jangan lupa Timpuk Ane
Klik cendol di atas untuk beri TS cendol

Jangan Lupa







TS sangat menolak






Quote:

Diubah oleh troll0987 11-06-2014 03:36


tata604 memberi reputasi
1
67.8K
Kutip
826
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan