- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Presiden Sindir Dahlan Iskan Soal Gonta-ganti Direksi BUMN


TS
madi.noto
Presiden Sindir Dahlan Iskan Soal Gonta-ganti Direksi BUMN
Spoiler for reff:
JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar para menteri tidak mengambil kebijakan strategi tanpa sepengetahuannya. Presiden secara spesifik juga melarang aksi gonta-ganti direksi badan usaha milik negara (BUMN).
"Belajar dari pengalaman 2009 dulu, para menteri dan anggota kabinet saya minta tidak mengambil keputusan strategis sebelum dikonsultasikan dan dilaporkan kepada presiden. Misalnya di bidang energi dan pertambangan, mungkin kontrak, perizinan, mungkin kehutanan. Bidang perdagangan dan bidang usaha BUMN," ujar Presiden Yudhoyono dalam sidang kabinet paripurna di kantor kepresidenan, Rabu (4/6/2014).
Selain itu, Presiden juga mengingatkan agar para menteri dan anggota kabinet melakukan penggantian pejabat utama pemerintah dan usaha negara. Misalnya, eselon I kementerian dan direktur utama BUMN. "Jika terpaksa, silakan laporkan kepada saya, misalnya yang bersangkutan masuk masa pensiun atau ada masalah lain yang serius. Bisa saudara mengusulkan seperti tu. Tapi jangan main copot dan main ganti karena timing-nya tidak tepat. Hakikatnya sekarang ini kita ada dalam masa transisi," kata Presiden.
Kepala Negara mengatakan, sisa waktu 4,5 bulan bukanlah waktu yang lama. Untuk itu, Presiden mengharapkan para menteri menjaga etika logika terkait pengambilan keputusan strategis untuk jangka waktu menengah dan jangka panjang, termasuk penentuan pejabat utama.
"Presiden dan pemerintahan mendatanglah yang lebih memiliki hak dan yang akan menentukan. Bukan berarti tidak boleh karena mungkin pejabat itu, mungkin kinerjanya buruk sekali, masa pensiun. Tapi semangatnya bukan copot-mencopot, tapi harus bertenggang rasa kepada presiden yang akan datang," katanya.
Pernyataan Presiden ini secara tidak langsung menyindir aksi Menteri BUMN Dahlan Iskan. Pada Mei 2014, Dahlan sudah melakukan pencopotan terhadap direksi di dua BUMN, yakni PT Pelayaran Nasional dan PT Pelabuhan Indonesia III. Dahlan juga sempat mencopot Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Dirut PT PAL Indonesia, dan Komisaris Utama PT Pindad.
Penulis : Sabrina Asril
Editor : Laksono Hari Wiwoho
Berhubung ada kaskuser yang protes, ane bold komen ane ya

Mau tau siapa saja dirut yang sudah di ganti sama? Monggo

Direksi BUMN yang Diganti Selama Dahlan Jadi Menteri
Spoiler for reff:

Siapa yang tak kenal Dahlan Iskan, seorang Menteri yang cukup nyentrik dalam memimpin Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membawahi ratusan perusahaan pelat merah dengan total aset Rp 3.522 triliun pada akhir 2012.
Tindak tanduk Pria Kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini, seolah menjadi perhatian. Pernyataan-pernyataannya, penampilannya, hingga tindakannya yang sangat spontan dan tak terduga cukup menyita perhatian publik.
Salah satu kebijakan Dahlan yang kerap kali mengagetkan adalah pergantian Bos perusahaan BUMN secara tiba-tiba. Langkah itu dilakukan untuk menekan kehebohan sebelum pergantian direksi dilakukan.
Meski baru menjabat sebagai Menteri BUMN selama 1,5 tahun sejak 19 Oktober 2011, pria yang gemar memakai pakaian hitam putih dan sepatu kets ini telah mengganti belasan bos BUMN.
Alasan pergantian bervariasi mulai dari adanya direksi yang masa tugasnya berakhirnya, ada yang mengundurkan diri, direksi tidak kompak atau untuk membentuk tim baru yang disebut Dahlan sebagai dream team.
Berikut beberapa jajaran direksi BUMN yang dirombak Dahlan dikutip Liputan6.com, dari berbagai sumber:
1. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Pada 22 Desember 2011, Dahlan mengangkat Milawarma sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Milawarma menggantikan dirut sebelumnya, Sukrisno.
Sebelum diangkat, Milawarma sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi dan Produksi PTBA. Dahlan juga menunjuk Achmad Sudarto sebagai Direktur Keuangan. Sedangkan Direktur Niaga dipimpin oleh M. Jamil, Direktur Pengembangan Usaha Anung Dwi Prasetyo, dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Maezar Gazali.
2. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
Dahlan mengangkat Adityawarman sebagai Dirut PT Jasa Marga. Sebelumnya, Adityawarman menjabat sebagai direktur operasi sejak 2008.
Penunjukan itu dilakukan melalui persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Jasa Marga di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (30/1/2012).
Selain Adityawarman, Dahlan menunjuk Muhamad Najib Fauzan sebagai direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. Sebelumnya, dia menjabat sebagai kepala Biro Perencanaan Jasa Marga.
Sementara itu, Hasanudin, diangkat sebagai direktur operasi. Hasanudin sebelumnya adalah kepala Divisi Pemeliharaan Jasa Marga. Namun, Reynaldi Hermansyah masih dipertahankan sebagai direktur keuangan perseroan. Demikian juga dengan Abdul Hadi yang masih menjabat sebagai direktur pengembangan usaha.
3. PT PAL Surabaya
Hampir seluruh direksi lama PT PAL kecuali Direktur Keuangan, Imam Sulisytanto diganti pada 9 Februari 2012.
Direktur utama PT PAL yang selama ini dijabat oleh Ir Harsusanto, diganti oleh Ir M Firmansyah Arfin, alumnus ITS yang sebelumnyaa menjabat sebagai Dirut PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS).
4. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)
Pada 2 Maret 2012, Dahlan menunjuk Ismed Hasan Putro untuk menggantikan Bambang Prijono Basoeki sebagai Dirut PT RNI.
Sementara, direksi baru di PT RNI lainnya Bambang Adi S selaku Direktur, Oki Jamhur W selaku Direktur, dan Dandossi Matram juga Direktur. Sedangkan direksi yang habis masa jabatannya, Bambang Prijono Basoeki, Agus Purnomo, dan Irwan Makdoerah.
5. PTPN I- PTPN IV
Selain RNI, pada awal Maret Dahlan juga merombak susunan direksi BUMN perkebunan di PTPN I hingga PTPN XIV. Menurut Dahlan, jajaran direksi baru ini merupakan Dream Team dari industri perkebunan milik negara.
6. PT Timah Tbk (TINS)
Pada 19 April 2012, rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Timah Tbk (TINS) memutuskan untuk memberhentikan Wachid Usman sebagai Dirut perusahaan tambang pelat merah itu. Selanjutnya, RUPST mengangkat mantan Direktur Utama Bukit Asam Sukrisno, menjadi direktur utama Timah.
7. PT Pertamina (Persero)
Dahlan secara mengejutkan mengangkat lima direksi baru Pertamina pada pertengahan April tahun lalu, melalui Surat Keputusan Nomor SK-186/MBU/2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.
Kelima Direksi tersebut adalah Chrisna Damayanto sebagai Direktur Pengolahan, Hanung Budya Yuktyanta sebagai Direktur Pemasaran dan Niaga, Evita Maryanti Tagor sebagai Direktur SDM, Luhur Budi Djatmiko sebagai Direktur Umum, dan Hari Karyuliarto sebagai Direktur Gas. Adapun direktur gas merupakan posisi baru.
Sementara itu, empat direksi yang tetap menjabat adalah Direktur Utama Karen Agustiawan, Direktur Pengembangan Investasi dan Manajemen Risiko M Afdal Bahaudin, Direktur Hulu M Husen, dan Direktur Keuangan Andri T Hidaya
8. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)
Hasil RUPST Garuda Indonesia (Persero) pada Jumat (27/4/2012), memutuskan merombak jajaran direksi maskapai penerbangan nasional tersebut. Selain Dirut Garuda Emirsyah Satar, jajaran direksi lain dirombak oleh Dahlan.
Dia juga menempatkan Peter Gontha sebagai salah satu komisaris di perusahaan maskapai penerbangan nasional tersebut.
9. PT Telekomunikasi Tbk (TLKM)
Dahlan telah menyetujui pengangkatan Arief Yahya menggantikan Rinaldi Firmansyah sebagai Dirut Telkom pada 11 Mei 2012. Ia mengharapkan kehadiran orang baru dapat meningkatkan performa perusahaan di masa mendatang.
Selain Dirut, Dahlan juga mengganti enam direksi Telkom dan satu direksi Telkom yaitu Indra Utoyo dipertahankan.
10. PT Merpati Nusantara Airlines
Pada 14 Mei 2012, Dahlan mengganti pucuk pimpinan PT Merpati Nusantara Airlines dengan menunjuk Rudy Setyopurnomo sebagai Dirut Merpati menggantikan Sardjono Jhony Tjitrokusumo.
11. PT Kertas Leces
Dirut PT Kertas Leces (PT KL) dicopot, di tengah kemelut manajemen yang menunggak utang gaji karyawan sekitar Rp 6 miliar. Dahlan Iskan mencopot Martoyo Sugandi dan menggantinya dengan Dirut (baru) Budi Kusmarwoto pada 24 Mei 2012.
Tidak hanya Martoyo yang diganti, juga Direktur Pemasaran PT KL, Sahala Parlindungan Siahaan. Sementara Direktur Produksi dan Pengembangan, Syarif Hidayat dan Direktur Keuangan, Zainal Arifin tetap dipertahankan.
12. PT Badan Klasifikasi Indonesia (BKI)
Aksi bersih-bersih yang dilakukan Dahlan di BUMN terus berlanjut. Empat direksi PT Badan Klasifikasi Indonesia (BKI) diberhentikan karena dinilai tidak kompak.
Empat direksi BUMN yang diberhentikan tersebut adalah Direktur Utama Purnama, Direktur Keuangan dan Personalia Edy Cahyono, Direktur Teknik dan Pengembangan Ajatiman dan Direktur Operasi dan Pemasaran Setudju Bangkeng. Hal itu ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Nomor203/MBU/2012 tanggal 25 Mei 2012.
Keempatnya bahkan sudah menggugat Menteri BUMN Dahlan Iskan ke PTUN karena dinilai memberhentikan mereka secara sepihak.
13. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
Direksi produsen besi baja nasional PT Krakatau Steel juga jadi sasaran perombakan Dahlan pada 14 Juni 2012.
Perseroan resmi mengganti Dirut dalam RUPST di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis 14 Juni 2012.
Fazwar Bujang digantikan oleh Irvan Kamal Hakim yang sebelumnya menjabat direktur pemasaran. Saat ini, Irvan juga masih menjabat sebagai wakil ketua Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia.
14. Sarinah
Kementerian BUMN merombak direksi PT Sarinah Persero menyusul Direktur Utama Sarinah yang lama Jimmy M Rifai Gani yang sedang melanjutkan studi di Harvard Kennedy School. Sebagai penggantinya Mira Amahorseya ditunjuk sebagai orang nomor satu yang bakal mengurusi pusat perbelanjaan itu.
15. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI)
Pada 30 Juli 2012, Dahlan resmi mengganti Dirut PT INTI Irfan Setiaputra. Tikno Sutisna yang sebelumnya menjabat sebagai direktur Corporate Services INTI ditunjuk sebagai pengantinya setelah Irfan mundur dari jabatannya karena alasan pribadi.
Pengangkatan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Meneg BUMN No. SK 277/MBU Tahun 2012
16. Jamsostek
Pada Agustus 2012, Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga lengser dan sebagai gantinya ditunjuklah Elvyn G. Masassya yang sebelumnya menjabat sebagai direktur investasi Jamsostek.
17. PT Pertani
Secara diam-diam, ternyata mengganti Direktur Utama PT Pertani (Persero) Dwi Antono yang digantikan oleh Dirut PT Sang Hyang Sri (Persero) Edy Budiono. Menurut Dahlan, pergantian tersebut untuk membawa PT Pertani lebih maju lagi ke depan.
18. Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)
Perombakan direksi Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia) dengan mengganti semua direksi lama dengan yang baru. Dari lima direksi baru hanya satu orang dalam atau karir di Peruri, empat orang direksi lainnya berasal dari BUMN lain dan Kementerian BUMN.
Direksi Peruri yang baru adalah Prasetio sebagai Direktur Utama, Subandrio sebagai Direktur Tehnik dan Produksi, Atje Muhammad Darjan sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha, Antonius sebagai Direktur Keuangan, dan Noor SDK Devi sebagai Direktur Umum dan SDM.
19. Perumnas
PT Perum Perumnas memiliki dua direktur baru yang akan menjabat pada periode 2012-2017 pada 10 Oktober 2012. Keduanya adalah Herry Irwanto dan Muhammad Nawir. Sementara tiga direktur lama tetap dipertahankan.
Herry Irwanto menggantikan Sunardi sebagai Direktur Korporasi dan Pertanahan . Herry sebelumnya merupakan General Manager Regional III Perum Perumnas. Sementara Muhammad Nawir menggantikan Teddy R. Siahaan sebagai Direktur Pemasaran. Muhammad Nawir sebelumnya merupakan Komisaris di PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) anak usaha PT Wijaya Karya.
Pengangkatan direktur tersebut berdasarkan Surat Keputusan KBUMN No.SK-367/MBU/2012 pada 10 Oktober 2012 tentang Pengangkatan Direksi Perum Perum
20. Bank BTN
Direktur Utama Bank Mutiara Maryono dipilih menjadi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menggantikan Iqbal Latanro dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada 28 Desember 2012. Maryono bakal memimpin BTN hingga 2017.
21. PT Askes (Persero)
Kementerian BUMN mengangkat Fachmi Idris sebagai Direktur Utama PT Askes Persero yang baru menggantikan I Gede Subawa untuk periode 2013-2018 pada pertengahan Januari 2013. Pengangkatan ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: 09/MBU/2013.
Semua direksi diganti, kecuali Direktur Keuangan yakni Purnawarman Basundoro.
22. PT Sucofindo (Persero)
Direksi Sucofindo di bawah kepemimpinan Arief Safari telah resmi diganti, karena telah habis masa kerjanya. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 5 Maret 2013 lalu, telah resmi memberhentikan Direksi Sucofindo periode tahun 2008 - 2013.
Para pemegang saham telah menyetujui untuk mengangkat Fahmi Sadiq sebagai Direktur Utama PT Sucofindo, periode tahun 2013-2018. Dengan anggota direksi Rudiyanto, Bambang Isworo, Sufrin Hannan, Beni Agus Permana, dan M. Arif Zainudin.
23. PT Danareksa (Persero)
Setelah 5 tahun 4 bulan menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Danareksa (Persero), Edgar Ekaputra mengakhiri masa jabatannya dan digantikan oleh Heru D. Adhiningrat yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur.
Penggantian tersebut dilaksanakan 27 Maret 2013 bertempat di kantor Kementerian BUMN dan dipimpin oleh Deputi Bidang Usaha Jasa Gatot Trihargo
Heru bukan nama baru di pasar modal. Sebelum menjabat Direktur di Danareksa, beliau antara lain pernah memegang posisi Wakil Dirut PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Dirut PT CIMB GK Securities Indonesia dan Dirut PT Mandiri Sekuritas.
Selain mengangkat Dirut baru, pemegang saham Danareksa juga mengangkat dua Direktur baru yaitu Purbaya Yudhi Sadewa dan Bondan Pristiwandana. Aloysius Kiik Ro tetap pada posisi Direktur, sehingga dalam susunan direksi baru Danareksa terdapat satu Dirut dan tiga direktur.
24. Bank Mandiri
Pemegang saham PT Bank Mandiri Tbk secara resmi menunjukan Budi Gunadi Sadikin sebagai nahkoda baru perusahaan untuk masa jabatan 2013-2016. Selain direktur utama, perusahaan juga mengangkat satu orang direktur dan tiga orang komisaris baru.
Dalam RUPS Bank Mandiri pada 2 April 2013, memutuskan memberhentikan Zulkifli Zaini dari posisinya sebagai Dirut perusahaan. Zulkifli diketahui telah menjabat posisi direksi selama dua periode.
Selain dari jajaran direksi, RUPS kali ini juga memberhentikan dua orang komisaris masing-masing Wakil Komisaris Utama, Muchayat dan anggota dewan komisaris Chayana Ahmadijayadi.
Selanjutnya, Bank Mandiri memutuskan mengangkat Budi Gunadi Sadikin sebagai Dirut baru Bank Mandiri untuk periode 3 tahun ke depan. Selain Budi Gunadi, Bank Mandiri juga mengangkat direksi baru, Heri Gunadi sebagai jajaran manajemen perusahaan. (Ndw)
Gimana menurut agan/sista

Secara beliau baru jabat kan baru 2 tahunan, tapi banyak bener ya yang dah jadi korban keganasannya

Ada yang ngasih penjelasan:
Quote:
Yang bilang nyindir DI doang siapa gan? itu asli dari sumbernya gan, ane ga ngubah judul atau isi

Ada isu ga dalam waktu dekat ini Dirut yang mau dicopot?
Kalau ada monggo ditambahkan, nanti ane update di mari

Tambahas dari kaskuser:
Quote:
Beritanya:
Dahlan Iskan Ganti Dirut Pelni
JAKARTA, BIJAK - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru saja melakukan serah terima jabatan (Sertijab) jabatan Direktur Utama PT Pelayaran Nasional atau Pelni.
Sebelumnya, Dirut PT Pelni dijabat oleh Syahril Japarin. Syahril kemudian oleh Sulistyo Wimbo Hardjito, yang merupakan mantan direktur komersial PT KAI. Deputi Energi, Listrik dan Perhubungan Kementerian BUMN, Dwijanti Tjahjaningsih membenarkan bahwa pergantian direktur utama Pelni ini lantaran kondisi keuangan perseroan yang belum menunjukkan performa baik. “Kinerjanya memang sedang lagi tidak bagus,” kata Dwijanti di Kementerian BUMN, Jakarta (22/5).
Dwijanti menilai, selain posisi Dirut, juga dilakukan pergantian untuk jabatan Direktur Operasi Pelni. Sebelumnya jabatan tersebut diisi Sulistyobudi Santoso, kini dijabat Elfin. Dwijanti menambahkan, pergantian jajaran direksi ini juga dilakukan atas instruksi Menteri BUMN, Dahlan Iskan. “Ini karena instruksi menteri (Dahlan Iskan), pak menteri berhak mengangkat dan memberhentikan,” tegasnya. (ek/jp/dc/kc/tn/mn)
Lagian mana kata-kata ane yang menyangkal tentang waktu yang mepet?

List di atas bener kan emang udah dicopot?

Tentang waktu yang mepet, jadi ga boleh ngambil kebijakan strategis, sebenernya mungkin ada baik dan buruknya sih menurut ane pribadi:
Keuntungannya: - stabil dan tidak akan terjadi gejolak karena emang ga ada kebijakan baru
Kerugian: - Sayang aja kalau kebijakan bagus harus tertunda, ya kalau misalnya kebijakan tersebut direalisasikan pemerintah berikutnya, kalau ga? Kan jadi gagal kebijakan yang seharusnya bertujuan bagus
Diubah oleh madi.noto 04-06-2014 15:55
0
6.9K
36


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan