Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan sikap koalisi menghadapi pemilihan presiden 2014. Namun PKS mempertimbangkan adanya koalisi dengan poros baru diluar PDIP, Gerindra dan Golkar.

"Bagus. Tetapi PKS belum ada komitmen dengan siapapun kami masih jadi gadis perawan ting-ting," kata Wasekjen PKS Fahri Hamzah, Minggu (27/4/2014).

Poros baru diketahui dimotori oleh Partai Demokrat. PKS mengakui sudah membuka komunikasi dengan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Baru dialog ringan," katanya.

PKS telah berkoalisi dengan Partai Demokrat selama 10 tahun. Ketika ditanya apakah PKS tidak kapok berkoalisi dengan partai berlambang bintang mercy itu, Fahri menjawabnya.

"Intinya perlu kesepakatan lah. Kan pada enggak lolos treshold," tutur anggota Komisi III DPR itu.

Sebelumnya Anggota Majelis Syuro PKS Refrizal mengatakan pihaknya memprioritaskan koalisi dengan partai politik berbasis Islam serta satu partai nasionalis. Ketika ditanya siapa partai nasionalis yang akan digandeng PKS, Refrizal belum mau mengungkapkannya.

PKS juga diketahui memiliki tiga calon presiden melalui mekanisme pemilihan rakyat (Pemira). Ketiga calon presiden itu antara lain Hidayat Nur Wahid, Anis Matta dan Ahmad Heryawan. Namun, Refrizal mengatakan rapat kali ini tidak membahas capres pemira.

"Belum bicara calon, tapi kita bagaimana berkoalisi, karena kita sudah berpengalaman 10 tahun berkoalisi," tuturnya.

"Kalau menang sama-sama memerintah dan kalau sama oposisi. Selalu semua kebijakan dibicarakan," kata anggota Komisi VI DPR itu.