Prabowo: Partai Lain Itu Tukang Pura-pura
Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto, mengangkat kedua tangannya diatas kuda menyapa para kader dan simaptisan saat hut ke 6 dan kampanye akbar Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Jakarta (23/03). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina sekaligus calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengklaim partainya merupakan satu-satunya partai politik yang memperjuangkan UUD 1945, terutama Pasal 33, secara murni dan konsekuen. (Baca: Kata Amerika Soal Pencalonan Prabowo)
Prabowo mencontohkan Partai Golkar, tempat dia pernah menjadi bagian dari partai itu, yang dalam AD/ART-nya tidak pernah menyinggung UUD 1945, khususnya Pasal 33. "Masalah bagi bangsa Indonesia adalah kita meninggallkan Pasal 33," kata Prabowo. "Berarti kita mengizinkan kapitalisme yang tidak terkendali."
Pernyataan ini dia sampaikan saat bertemu Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), Agum Gumelar, dan sejumlah petinggi Pepabri di kantor organisasi itu, di Jakarta, Selasa, 22 April 2014.
Pembicaraan yang semestinya tertutup bagi wartawan ini bocor lantaran pengeras suara yang dipakai Prabowo saat berbicara ternyata menyalurkan suaranya hingga ke luar ruangan pertemuan. (Baca: Gerindra Tutup Peluang Prabowo Jadi Cawapres)
Menurut Prabowo, dari data yang dia kumpulkan, ada bukti bahwa sejak 1998 hingga sekarang ini kondisi ekonomi Indonesia tak kunjung membaik. "Tapi memburuk," ujar eks Komandan Jenderal Kopassus ini.
Karena itu, Prabowo menambahkan, dia kemudian mendirikan partai baru lantaran ingin melakukan perubahan yang damai dan konstitusional.
"Di partai lain, filosofi ini tidak dihiraukan. Mereka hanya pura-pura, hanya lips service terhadap Pasal 33."
Menurut Prabowo, dengan berpedoman pada Pasal 33 UUD 1945, Indonesia bisa dengan cepat menuju ke arah perubahan. "Kami akan kunci. Tidak mungkin lagi ada kekayaan negara yang beredar ke luar," kata dia.
semoga beliau konsisten dan tidak berkoalisi dengan partai manapun karena mereka adalah partai yang suka berpura pura