Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Duta Anti-perbudakan
Migrant Care Melanie Subono mengatakan, pemerintah
seharusnya bertanggung jawab dengan membayar
tunai uang darah atau diat Rp 21 miliar bagi tenaga
kerja Indonesia (TKI), Satinah, yang terancam hukuman
mati di Arab Saudi. Satinah terlibat dalam kasus
pembunuhan majikannya.
Menurut Melanie, tingginya diat untuk Satinah karena
kelalaian pemerintah.
"Ini kan salah pemerintah, ya bayar dong. Punya APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Rp 83
triliun, tapi Rp 21 miliar enggak bisa, come on. Jalan-
jalan naik pesawat bisa," kata Melanie dalam jumpa
pers di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu
(26/3/2014) siang.
Ia mengatakan, awalnya pada 2011 lalu, diat Satinah
sebesar Rp 1,25 miliar. Namun, saat itu, pemerintah tak
langsung membantu pembayarannya hingga akhirnya
melonjak hingga Rp 21 miliar.
"Tahun 2011 diat Satinah hanya Rp 1,25 miliar lalu
dinaikin seperti sekarang. Itu dicuekin pemerintah jadi
begitu (naik). Jadi siapa yang bodoh kalau begitu?"
Melanie juga menyayangkan sikap Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono yang hanya berkirim surat
dengan Raja Arab Saudi. Alasannya, batas waktu
pelunasan diat Satinah sudah semakin dekat.
"Orang sudah mepet, kalau dia kirim surat dan merasa
cukup (waktunya) ya enggak apa-apa. Kalau sekarang
buang waktu banget," kata Melanie.
Sebelumnya, Presiden menanggapi tingginya desakan
masyarakat terhadap pembebasan Satinah. SBY
mempertanyakan apakah diat tersebut benar-benar
perlu diberikan.
"Ini sedang kami negosiasikan urusan Satinah, (diat)
mencapai di atas Rp 20 miliar. Rakyat harus tahu,
apakah negara harus menanggung terus? Puluhan
miliar dikeluarkan. Bagaimana keadilannya dengan
rakyat di dalam negeri? Mari bicarakan baik-baik," kata
Presiden saat membuka rapat terbatas di kantor
kepresidenan, Rabu siang.
Presiden mengatakan, pemerintah saat ini berusaha
keras untuk membebaskan Satinah dari hukuman mati.
Namun, Presiden juga meminta agar para tenaga kerja
Indonesia (TKI) menjaga perilakunya agar tidak sampai
terkena perkara hukum.
Penulis: Ihsanuddin
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary
[Url]nasional.kompas.com/read/2014/03/26/2123085/Melanie.Subono.Pemerintah.Seharusnya.Bayar.Diat.Satinah.Rp.21.Miliar[/url]
udah jelas pembunuh, perampok
Masih aja dibela.
Masih banyak kaum miskin yang bukan kriminal lebih membutuhkan.
21 miliar tu isa kasi makan 10.000 manusia lapar.
Isa buat beli 10.000 susu formula untuk balita kurang mampu.
Negara ini memang gila.
Sekalian kasi tunjangan tu kriminil2 geng motor, tukang palak, preman pasar.