- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Supranatural
Versi lain pemahaman tentang Khodam
TS
AhmadKarebet
Versi lain pemahaman tentang Khodam
Assalamu alaikum Wr.Wb
Bismillahi alhamdulillahi wassholatu wassalamu alaa Rosulillahi Shollallahu alaihi wassalam amma ba’du.
Kutipan penjelasan tentang roh didalam kitab Ar – Ruh li Ibnil- Qoyum (versi terjemahan).
Imam Ibnu Qoyim al Jauziyah memberikan penafsiran terhadap firman Allah :
“mereka itulah orang orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan roh yang datang darinya.”(Al – Mujadilah :22)
Ayat diatas dimaksudkan bahwa roh yang tersebut dalam ayat diatas bukanlah roh yang akan dicabut oleh malaikat izroil, akan tetapi merupakan roh tambahan yang datang mendampingi roh utama manusia. Berbeda sifat dengan roh yang datang belakangan, hilangnya roh yang datang belakangan tidak akan mematikan roh utama yang akan bertanggung jawab di pengadilan Allah kelak.
Begitu pula roh, yang dengan roh-Nya Allah menguatkan Isa putra Maryam, sebagaimana firman-Nya,
“(ingatlah) ketika Allah mengatakan, ‘Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu di waktu aku menguatkan kamu dengan ruhul Qudus.” (Al – Maidah : 110).
“Begitupula pula roh yang diberikan kepada siapapun yang dikehendaki Nya dari hamba – hambaNya, yang diberbeda dengan roh yang ada di badan” (Imam Ibnul Qoyum al Jauzi)
Kekuatan yang ada dibadan juga bisa disebut roh. Dikatakan, “ Roh yang dapat melihat, roh yang dapat mendengar, roh yang dapat mencium.” Roh – roh ini merupakan kekuatan yang dimasukkan di dalam badan, yang bisa mati karena kematian badan, yang berbeda dengan roh yang tidak mati meskipun badan mati, yang tidak binasa seperti kebinasaan badan. Roh juga diartikan dengan pengertian yang lebih khusus dari semua itu, yaitu kekuatan ma’rifat tentang Allah dan penyandaran diri kepadaNya, mencintaiNya, kebangkitan hasrat untuk mencariNya dan menginginkanNya. Penisbatan roh ini kepada roh seperti penisbatan roh dengan badan. Jika satu roh kehilangan roh lainnya, sama seperti badan yang kehilangan rohnya. Itulah roh yang diberikan kepada orang – orang yang menolong Allah dan taat kepadaNya. Karena itu manusia berkata, “Di dalam diri Fulan ada roh dan didalam diri Fulan yang lain tidak ada roh.” Artinya abu, atau ukuran tanah yang tidak memiliki berat seperti itu.
Ilmu mempunyai roh, kebajikan mempunyai roh, ikhlas mempunyai roh, cinta dan kepasrahan mempunyai roh, tawakal mempunyai roh, kejujuran mempunyai roh, dan manusia saling berbeda tentang roh roh ini. Diantara mereka ada yang memiliki dominasi roh – roh ini, sehingga dia menjadi manusia yang lebih menitik beratkan unsur rohani, di antara mereka ada yang kehilangan roh – roh itu dan mayoritas di antaranya, sehingga di menjadi makhluk yang bersifat keduniaan dan kehewanan
Maka apa yang dijelaskan Imam Ibnu Qoyum Al Jauzi memiliki kemiripan dengan sifat - sifat khodam. Apabila dikatakan ilmu mempunyai roh, maka amalan apapun termasuk wirid, hizib, ataupun mantra juga memiliki roh. Dengan demikian pemahaman tentang khodam bisa kita perluas lagi bahwa khodam ilmu bisa kita artikan tidak selalu berupa makhluk sejenis Jin.
Ini adalah pendapat untuk bahan renungan bukan bahan perdebatan. Mohon maaf apabila newbie ini ada salah kata disini. terima kasih
Saya ingin membuka diskusi terbuka yang mengedepankan kerukunan, penghargaan pendapat siapapun tanpa adanya justifikasi benar atau salah. Siapapun bebas berpendapat menurut sumber yang diyakini masing masing. Benar atau salah berpulang pada apa yang diyakini masing – masing dan tidak perlu kita memaksakan pendapat kita terhadap orang lain. Tiap individu punya hak untuk meyakini apa yang benar yang dapat diterima akal dan hatinya, juga punya hak untuk meyakini suatu pendapat itu salah menurut akal dan hatinya. Tidak perlu orang lain memaksakan kebenaran apa yang diyakininya kepada orang lain, dan menyalahkan apa yang menurutnya salah kepada orang lain.
Apabila dalam perkembangan diskusi ini membawa SARA, maka saya memohon kebijakan para moderator untuk menghapus saja post – post yang bermasalah. Dalam diskusi ini diharapkan mampu memberikan pencerahan. Apabila malah menimbulkan kekeruhan maka itu bukanlah tujuan diskusi ini dibuka. Oleh karena itu pihak pihak yang sejak awal tidak ada niatan positif dalam diskusi alias hanya ngeflame dengan segala hormat mohon tidak perlu ngepost disini. Juga pemilihan kata, kalimat untuk menyampaikan pendapat dimohon dipilih kata atau kalimat yang berhawa adem, santun, halus, apabila kasar dan berhawa panas, mohon untuk di permak lagi, apabila tidak bisa, mohon jangan ngepost.
Mohon mengedepankan kedewasaan yang menghasilkan kebijaksanaan, karena dengan kebijaksanaan itulah kita membangun bangsa ini. Agar sejarah pengalaman pahit di masa sekarang tidak terulang lagi di masa depan dengan budaya berpikir dewasa dan arif tentunya.
Wassalamu alaikum Wr.Wb
Bismillahi alhamdulillahi wassholatu wassalamu alaa Rosulillahi Shollallahu alaihi wassalam amma ba’du.
Kutipan penjelasan tentang roh didalam kitab Ar – Ruh li Ibnil- Qoyum (versi terjemahan).
Imam Ibnu Qoyim al Jauziyah memberikan penafsiran terhadap firman Allah :
“mereka itulah orang orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan roh yang datang darinya.”(Al – Mujadilah :22)
Ayat diatas dimaksudkan bahwa roh yang tersebut dalam ayat diatas bukanlah roh yang akan dicabut oleh malaikat izroil, akan tetapi merupakan roh tambahan yang datang mendampingi roh utama manusia. Berbeda sifat dengan roh yang datang belakangan, hilangnya roh yang datang belakangan tidak akan mematikan roh utama yang akan bertanggung jawab di pengadilan Allah kelak.
Begitu pula roh, yang dengan roh-Nya Allah menguatkan Isa putra Maryam, sebagaimana firman-Nya,
“(ingatlah) ketika Allah mengatakan, ‘Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu di waktu aku menguatkan kamu dengan ruhul Qudus.” (Al – Maidah : 110).
“Begitupula pula roh yang diberikan kepada siapapun yang dikehendaki Nya dari hamba – hambaNya, yang diberbeda dengan roh yang ada di badan” (Imam Ibnul Qoyum al Jauzi)
Kekuatan yang ada dibadan juga bisa disebut roh. Dikatakan, “ Roh yang dapat melihat, roh yang dapat mendengar, roh yang dapat mencium.” Roh – roh ini merupakan kekuatan yang dimasukkan di dalam badan, yang bisa mati karena kematian badan, yang berbeda dengan roh yang tidak mati meskipun badan mati, yang tidak binasa seperti kebinasaan badan. Roh juga diartikan dengan pengertian yang lebih khusus dari semua itu, yaitu kekuatan ma’rifat tentang Allah dan penyandaran diri kepadaNya, mencintaiNya, kebangkitan hasrat untuk mencariNya dan menginginkanNya. Penisbatan roh ini kepada roh seperti penisbatan roh dengan badan. Jika satu roh kehilangan roh lainnya, sama seperti badan yang kehilangan rohnya. Itulah roh yang diberikan kepada orang – orang yang menolong Allah dan taat kepadaNya. Karena itu manusia berkata, “Di dalam diri Fulan ada roh dan didalam diri Fulan yang lain tidak ada roh.” Artinya abu, atau ukuran tanah yang tidak memiliki berat seperti itu.
Ilmu mempunyai roh, kebajikan mempunyai roh, ikhlas mempunyai roh, cinta dan kepasrahan mempunyai roh, tawakal mempunyai roh, kejujuran mempunyai roh, dan manusia saling berbeda tentang roh roh ini. Diantara mereka ada yang memiliki dominasi roh – roh ini, sehingga dia menjadi manusia yang lebih menitik beratkan unsur rohani, di antara mereka ada yang kehilangan roh – roh itu dan mayoritas di antaranya, sehingga di menjadi makhluk yang bersifat keduniaan dan kehewanan
Maka apa yang dijelaskan Imam Ibnu Qoyum Al Jauzi memiliki kemiripan dengan sifat - sifat khodam. Apabila dikatakan ilmu mempunyai roh, maka amalan apapun termasuk wirid, hizib, ataupun mantra juga memiliki roh. Dengan demikian pemahaman tentang khodam bisa kita perluas lagi bahwa khodam ilmu bisa kita artikan tidak selalu berupa makhluk sejenis Jin.
Ini adalah pendapat untuk bahan renungan bukan bahan perdebatan. Mohon maaf apabila newbie ini ada salah kata disini. terima kasih
Saya ingin membuka diskusi terbuka yang mengedepankan kerukunan, penghargaan pendapat siapapun tanpa adanya justifikasi benar atau salah. Siapapun bebas berpendapat menurut sumber yang diyakini masing masing. Benar atau salah berpulang pada apa yang diyakini masing – masing dan tidak perlu kita memaksakan pendapat kita terhadap orang lain. Tiap individu punya hak untuk meyakini apa yang benar yang dapat diterima akal dan hatinya, juga punya hak untuk meyakini suatu pendapat itu salah menurut akal dan hatinya. Tidak perlu orang lain memaksakan kebenaran apa yang diyakininya kepada orang lain, dan menyalahkan apa yang menurutnya salah kepada orang lain.
Apabila dalam perkembangan diskusi ini membawa SARA, maka saya memohon kebijakan para moderator untuk menghapus saja post – post yang bermasalah. Dalam diskusi ini diharapkan mampu memberikan pencerahan. Apabila malah menimbulkan kekeruhan maka itu bukanlah tujuan diskusi ini dibuka. Oleh karena itu pihak pihak yang sejak awal tidak ada niatan positif dalam diskusi alias hanya ngeflame dengan segala hormat mohon tidak perlu ngepost disini. Juga pemilihan kata, kalimat untuk menyampaikan pendapat dimohon dipilih kata atau kalimat yang berhawa adem, santun, halus, apabila kasar dan berhawa panas, mohon untuk di permak lagi, apabila tidak bisa, mohon jangan ngepost.
Mohon mengedepankan kedewasaan yang menghasilkan kebijaksanaan, karena dengan kebijaksanaan itulah kita membangun bangsa ini. Agar sejarah pengalaman pahit di masa sekarang tidak terulang lagi di masa depan dengan budaya berpikir dewasa dan arif tentunya.
Wassalamu alaikum Wr.Wb
Diubah oleh AhmadKarebet 05-11-2012 01:11
0
37.1K
354
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan