- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Lebih dekat Prof. Sahetapy, Tidak asal ngomong di Indonesia Lawyer Club!!!!


TS
bocah.magma
Mengenal Lebih dekat Prof. Sahetapy, Tidak asal ngomong di Indonesia Lawyer Club!!!!
WELCOME TO MY THREAD
MARI DIRATE GAN & SELALU TINGGALKAN JEJAK COMMENT ANDA

Spoiler for no repost!:
Quote:
Quote:
Intro: Ini Thread pertama saya semoga bermanfaat...
saya tertarik mengambil tema ini karena kemarin malam saya lihat Indonesia Lawyer Club (seri: kado anas untuk Pak SBY).
Prof Sahetapy ini sungguh orang yang bijaksana dan berbicara jelas tidak berbelit dan ada dasar teorinya. Beliau mengkritik sebagaimana Guru Besar yang menasihati murid2 nya.
Ia kemarin menasihati Ruhut Sitompul, "Hati2 Ruhut!!! Kesombongan berarti mendekati masa akhir kejayaan"
Beliau kemarin juga mengatakan bahwa dia tidak yakin lawyer2 yang ada disana juga mendapatkan nafkah dari hal yang halal, beliau mengatakan pengacara2 seperti pengacara Anas Urbangnirum adalah pengacara Sontoloyo.. Karena membela bukan siapa yang benar tetapi siapa yang mau bayar.
"Bagi yang masih membela Anas, jangan terburu2 marah.. pikirkan terlebih dulu kata2 saya, renungkan, dan berdoa kepada yang Kuasa. jangan keraskan hati, karena moral bangsa ini sudah ga karu-karuan"



Beliau mengatakan juga hal yang lucu: uang haram yang diperoleh itu untuk makan anak , istri, kenapa sekrang banyak orang mati karena penyakit aneh2.. mungkin salah satunya karena uang haram
Kemarin ada yang pro dan kontra membela Anas, tetapi beliau berkata:
Saya membaca 5 koran, 4 diantaranya sudah jelas2 bisa diketahui siapa yang melakukan korupsi, hanya 1 koran ini yang plin plan kadang pro anas kadang tidak pro anas... koran lainnya jelas!"
Kutipan2 beliau ini yang membuat saya tertarik membikin thread ini, silahkan disimak aja gan ehehehhe. Terus terang saya ngefans dengan prof.Sahetapy ini..
SIlahkan disimak aja gann....
Silahkan dirate
Dan Ts Berharap

saya tertarik mengambil tema ini karena kemarin malam saya lihat Indonesia Lawyer Club (seri: kado anas untuk Pak SBY).
Prof Sahetapy ini sungguh orang yang bijaksana dan berbicara jelas tidak berbelit dan ada dasar teorinya. Beliau mengkritik sebagaimana Guru Besar yang menasihati murid2 nya.
Ia kemarin menasihati Ruhut Sitompul, "Hati2 Ruhut!!! Kesombongan berarti mendekati masa akhir kejayaan"
Beliau kemarin juga mengatakan bahwa dia tidak yakin lawyer2 yang ada disana juga mendapatkan nafkah dari hal yang halal, beliau mengatakan pengacara2 seperti pengacara Anas Urbangnirum adalah pengacara Sontoloyo.. Karena membela bukan siapa yang benar tetapi siapa yang mau bayar.
"Bagi yang masih membela Anas, jangan terburu2 marah.. pikirkan terlebih dulu kata2 saya, renungkan, dan berdoa kepada yang Kuasa. jangan keraskan hati, karena moral bangsa ini sudah ga karu-karuan"



Beliau mengatakan juga hal yang lucu: uang haram yang diperoleh itu untuk makan anak , istri, kenapa sekrang banyak orang mati karena penyakit aneh2.. mungkin salah satunya karena uang haram

Kemarin ada yang pro dan kontra membela Anas, tetapi beliau berkata:
Saya membaca 5 koran, 4 diantaranya sudah jelas2 bisa diketahui siapa yang melakukan korupsi, hanya 1 koran ini yang plin plan kadang pro anas kadang tidak pro anas... koran lainnya jelas!"
Kutipan2 beliau ini yang membuat saya tertarik membikin thread ini, silahkan disimak aja gan ehehehhe. Terus terang saya ngefans dengan prof.Sahetapy ini..
SIlahkan disimak aja gann....
Silahkan dirate

Dan Ts Berharap


[size[/youtube]
Quote:
[B]APA dan siapa Profesor J.E. Sahetapy, yang begitu "galak" ketika menguji para calon hakim agung di DPR? Bahkan seorang calon, Benjamin Mangkudilaga, cukup populer sebagai hakim yang jujur dan sederhana, ditanya oleh Sahetapy tentang hadiah rumah yang diterima Benjamin. Tidakkah itu menimbulkan konflik kepentingan? Jawab yang ditanya, rumah itu belum dimilikinya. Dengan cepat, sang penguji langsung menimpali jawaban itu: "Saya tanya, apakah itu tidak menimbulkan conflict of interest?"
Rupanya, Benjamin mencoba berkelit. "Itu hak saya sebagai warga negara," jawabnya. Sang penguji tak juga putus asa, bahkan makin keras bertanya: "Apakah perlu saya bertanya dalam bahasa Inggris atau Belanda, apakah itu tidak menimbulkan confict of interest?" Baru di pertanyaan ketiga kalinya ini sang calon hakim agung yang dikabarkan dijagokan Presiden Abdurrahman Wahid itu menjawab langsung: "Tidak".
Profesor Sahetapy, sudah 40 tahun menjadi dosen di Fakultas Hukum Unair, tampaknya memang tidak bisa tedeng aling-aling. Seorang calon hakim dari Gorontalo mengaku sebagai salah seorang muridnya. Entah apa maksud sang calon, yang kemudian diterimanya adalah semprotan kata-kata yang keras: "Ya, memang. Tapi saya malu punya murid seperti Anda, karena menjawab pertanyaan apakah pernah masuk parpol, tidak mengaku. Ternyata dalam CV, Anda pernah aktif di Golkar."
Tak Cuma kali ini, tentu, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, bicara sesuai yang ia yakini sebagai yang benar. Sahetapy pernah meminta Kapolri Jenderal Roesmanhadi untuk mundur dari jabatannya apabila tidak bisa menangani masalah Bank Bali.
Kenapa bapak tiga anak dan satu anak angkat ini sangat prihatin pada komitmen dan integritas penegak hukum? Jawabannya bukan sesuatu yang mengejutkan, melainkan kata-kata yang banyak orang juga tahu, namun bila itu keluar dari Sahetapy bobot kebenarannya memang lain: sebab, yang menjadi persoalan dalam dunia hukum itu bukan hukumnya, tapi orang atau aparat hukum itu sendiri.
Sahetapy lahir di Saparua, Maluku, 67 tahun lalu. Di waktu kecil ia sudah harus menghadapi persoalan yang pelik: menerima perpisahan antara ibu dengan ayahnya. Sebabnya, ayahnya yang kepala desa itu suka berjudi. Ibunya, Nona Tomasoa, tidak tahan ikut menanggung akibatnya, lalu minta cerai. Sang ibu kimpoi lagi dengan C.A. Lakollo.
Sahetapy kecil masuk sekolah dasar di Partikulere Saparua School, sekolah yang didirikan oleh ibunya sendiri. Dari ibunya yang guru itulah Sahetapy mengaku belajar nasionalisme dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Menjelang detik-detik akhir kelulusannya, tahun 1943, perang meletus. Sahetapy pun putus sekolah. Berselang empat tahun, 1947, baru ia kembali ke sekolah sampai lulus sekolah dasar. Ia pun masuk SMP. Menjelang lulus, peristiwa RMS (Republik Maluku Selatan) meledak. Sahetapy pindah ke Surabaya, bergabung dengan kakaknya, A.J. Tuhusula Sahetapy. Di Ibu Kota Jawa Timur itulah ia menamatkan SMA-nya.
Ia tertarik masuk Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN). Ibunya tidak sependapat. "Sebetulnya saya pernah ditawari masuk sekolah pendeta, tapi ibu pun tidak setuju," katanya seperti dikutip Forum Keadilan. Akhirnya, ia masuk Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada di Surabaya (yang kemudian menjadi Fakultas Hukum Universitas Airlangga). Tampaknya, di kampus, Sahetapy termasuk mahasiswa yang cerdas. Ia juga menguasai Bahasa Belanda. Itulah yang kemudian membawanya menjadi asisten dosen untuk mata kuliah hukum perdata di fakultasnya.
Tak suka memakai jas
Begitu lulus kuliah, Profesor Gondho Wardoyo, dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, menawarinya kuliah di AS. Kesempatan itu tidak disia-siakan Sahetapy. Dua tahun di AS, ia balik ke Indonesia.
Di samping gembira karena bertambah ilmunya, Sahetapy juga harus menerima tuduhan konyol: ia diisukan sebagai mata-mata Amerika oleh kelompok kiri kala itu yang dimotori oleh PKI. Ia tak boleh mengajar. Celakanya, setelah PKI tumbang, ada pula isyu lain yang membuat Sahetapy tetap harus "menganggur" meski resminya ia adalah dosen FH Unair. "Sejak itulah minat saya membela rakyat kecil semakin tinggi," ujarnya.
Tapi semua itu tak sampai membuat orang melupakan potensi Sahetapy. Beberapa lama kemudian ia diperbolehkan mengajar kembali. Dan pada tahun 1979, Sahetapy yang menulis disertasi berjudul "Ancaman Hukuman Mati Terhadap Pembunuhan Berencana" ini terpilih menjadi Dekan Fakultas Hukum Unair.
Di samping menjadi dosen, ia sempat juga menjadi birokrat. Ia pernah menjadi anggota Badan Pemerintahan Harian (BPH) Provinsi Jawa Timur. "Saya pernah menjadi asisten Gubernur Mohammad Noor," katanya.
Sebagai dosen, suami Lestari Rahayu ini dikenal sangat kritis. Kritik-kritiknya tajam dan keras. Ia pun dikenal sebagai dosen yang sungguh bersahaja dalam hidup sehari-harinya. Ia tinggal di sebuah rumah di kompleks perumahan dosen Universitas Airlangga, Jalan Darmahusada III. Rumah itu sendiri jauh dari kesan mewah. Perabotannya biasa saja. Misalnya, sofa di ruang tamunya bukanlah dari jenis sofa berharga ratusan ribu rupiah. Sehari-hari, untuk mendukung kegiatannya, ia mengendarai mobil Kijang.
Keseharian yang sederhana itu masih tergambar hingga ia menjadi anggota DPR dari PDI-P di zaman reformasi ini. Ia kerap jalan kaki ke gedung DPR dari tempat tinggalnya, sekitar satu setengah kilometer dari Gedung DPR. Waktu itu, ia memang tinggal di tempat kerabatnya, dan mengaku tidak ada taksi yang lewat di lingkungan tersebut. Itu membuatnya harus jalan sekitar lima ratus meter sebelum bisa menemukan taksi. Tapi, karena jarak ke Gedung DPR makin dekat, tidak ada taksi yang bersedia mengantarnya. Jadi, ya, terpaksalah berayun tungkai.
Jelas saja, berjalan kaki di Jakarta yang terik membuatnya berkeringat. Karena itu setiap hari ia memakai kaos, baru setelah sampai di ruang kerjanua ganti baju yang dibawanya. Sahetapy juga tergolong orang Indonesia yang tidak suka memakai jas. Ia pun tidak termasuk anggota DPR yang memikirkan soal tunjangan mobil yang sempat "hangat".
Semua perilaku dan sikap Profesor Sahetapy, tampaknya, membuatnya layak dijuluki penjaga nurani hukum
sumber: TEMPO.CO.ID
Bisa dilihat videonya gan.... Tapi ini yang versi full.. agak lama


Komentar KASKUSER:
Spoiler for komen agan2:
Quote:
Original Posted By fullfrontal06►wah agan baru kenal sama prof satu ni ya doi emang terkenal tegas gan
orangnya btw ane rindu sama thread2 seperti ini dikaskus bantu rate

ya gan soalnya belum bisa ngasih cendol semoga bisa HT thread ini
orangnya btw ane rindu sama thread2 seperti ini dikaskus bantu rate



ya gan soalnya belum bisa ngasih cendol semoga bisa HT thread ini

Quote:
Original Posted By blackshine379►iya gan, kalo ane nnt acara ILC, pas ada beliau, beliau kalo ngomong singkat, jelas, padat ga bertele tele.
dan berani, karena benar.
itu yang ane salut gan
dan berani, karena benar.
itu yang ane salut gan

Quote:
Original Posted By nico_bgt►ane termasuk pemirsa ILC gan dan sangat menanti komentar di Prof. Sahetapy. ane jujur belajar banyak dari komentarnya yang blak-blakan. jika dia sudah berbicara, para praktisi hukum yang ada disitu sontak diam mendengarkan. semangatnya untuk menjaga tegaknya hukum hanya terbentur usia saja. tak terbayang jika saat ini beliau masih berusia muda. salut buat Profesor satu ini. semoga sumbangan-sumbangan pemikirannya bisa dipahami oleh generasi muda pembaharu indonesia
dan memang seperti yang terungkap di trit TS, di negara kita bukan hukumnya yang bermasalah, tapi penegak hukum itu sendiri yang harus berubah.
makasih TS!!! pejwan plis...
dan memang seperti yang terungkap di trit TS, di negara kita bukan hukumnya yang bermasalah, tapi penegak hukum itu sendiri yang harus berubah.
makasih TS!!! pejwan plis...
Quote:
Original Posted By fusionjazz►ane seneng banget nih ama prof sahetapy, kalo ngomong tegas, jujur dan apa adanya 

Quote:
Original Posted By dennyzess►Ane ga selalu ngikut acara itu tapi pernah liat siapa yg ts maksud dan emang kalo beliau komen blak2an langsung kepada sipokok maslah ada ato gaknya diruangan tsb,


Quote:
Original Posted By HantuBebeX►Tiap nonton ILC ane emank selalu nunggu dia komen gan, klo yang lainnya mah ane cm anggep angin lalu cuma dagelan politik doang.
Salut bgt neh sama profesor tiap ngasih statement sumpah pinter plus berisi banget koment2 sama nasihatnya
Pengen banget ktemu dia trus salim tangannya
Salut bgt neh sama profesor tiap ngasih statement sumpah pinter plus berisi banget koment2 sama nasihatnya

Pengen banget ktemu dia trus salim tangannya

Diubah oleh bocah.magma 21-01-2014 09:06
0
62.4K
Kutip
443
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan