- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Saatnya kembali memakai uang dinar dan dirham !!!


TS
s3ptiadi
Saatnya kembali memakai uang dinar dan dirham !!!
Spoiler for pendahuluan:

Spoiler for kedua:

Spoiler for berharap:

Spoiler for sebuah tulisan yang akan membuka mata kita lebar2:
Oleh: Asadu Al-Faruqi
Penulis adalah mahasiswa UNS, Solo
Dalam dunia nyata, terdapat beberapa langkah kongkrit yang diambil oleh Yahudi dalam rangka mewujudkan ambisi mereka ini;
Pertama dengan mengendalikan sistem moneter dunia dalam satu kantong besar melalui raja rentenir dunia IMF dan World Bank (Bank Dunia) bersama antek-antek rentenir lokalnya yaitu bank-bank sentral di masing-masing Negara. Maka dengan ini, akan tercipta ketergantungan yang kuat (terlilit hutang) sebuah negara terhadap lembaga rentenir ini. Dengan begitu mereka mampu membuat “kembang-kempis” sebuah negara dengan mudah.
Ingat, bank sentral (the fed) bukanlah milik negara tapi milik swasta yang isinya para rentenir Yahudi. Dengan demikian, mereka yang mencetak uang kertas (fiat money) itu bukanlah negara tapi swasta (milik para rentenir yahudi). Ingin tahu berapa keuntungan rentenir bank sentral AS (the fed/federal reserve system)? Semenjak Woodrow Wilson menyatakan sumpah jabatannya tahun 1912, hutang negara telah meningkat dari 1 milyar dolar menjadi hampir 11 trilyun dolar pada tahun 2010 ini.
Lumayanlah, dapet untung 11.000.000 % selama 98 tahun atau 11.224 % per tahun atau 935% per bulan..!! Itupun hanya dengan mencetak kertas bergambar yang modalnya hanya US$ 0,05 dolar per lembar. Ini baru keuntungan dari bunga saja.
Belum lagi keuntungan yang diperoleh dari seigniorage yaitu selisih biaya cetak. Ambil contoh uang dolar Amerika, untuk mencetak 1 dolar saja, hanya diperlukan biaya 0,05 dolar. Maka dengan ini keuntungan yang diperoleh adalah 1900 %. Kemudian, apabila mencetak 100 dolar, maka untung yang diperoleh sebesar 200.000 %. Jadi berapa total keuntungan yang diperoleh rentenir Yahudi ini? Silahkan hitung sendiri.
Lantas kepada siapa hutang negara ini dibebankan? Siapa lagi kalau bukan kepada rakyatnya sendiri yaitu pajak-pajak yang dibebankan di segala bidang kehidupan. Bagaimana kalau lewat pajak tidak cukup? Maka pembayaran dilakukan dengan menjual aset dan kekayaan negara. Sampai kapan? Sampai negara dan rakyat menjadi benar-benar fakir miskin sehingga tergadailah diin-nya.
Amerika Memperbudak Dunia
Semua negara di dunia berkiblat ke Amerika, tidak heran kalau nasibnya sama yaitu sama-sama terlilit hutang kepada rentenir Yahudi. Aneh, kalau masih menganggap Amerika sebagai kiblat dalam kemajuan dunia. Maka benarlah komentar seorang aktivis,” Sudah tahu masuk jurang, eh malah ikut-ikutan masuk jurang, bangga pula kalau ikut masuk jurang...” Na’udzubillah min dzalik..!!
Rentenir Zionis Yahudi dengan licik menggunakan bank sentral untuk menciptakan masa inflasi dan deflasi silih berganti untuk mengeruk keuntungan dari rakyat sebanyak-banyaknya. Hal ini telah direkayasa oleh sekumpulan rentenir yahudi internasional menjadi sebuah ilmu eksakta yang memukau yaitu ilmu ekonomi batil yang diajarkan di sekolah-sekolah buatan mereka juga.
Salah satu ucapan Rothschild yang masyhur adalah,
“Give me control over a nations economic, and I don’t care who writes its laws”
(Beri aku kesempatan untuk mengendalikan ekonomi suatu negeri, dan aku tidak akan pedulikan siapa yang berkuasa).
Rothschild dan Rockefeller adalah penyandang dana di balik konspirasi yahudi ini. Untuk saat ini konspirasi terus berlanjut melalui jaringan keturunan dan keluarganya. Merekalah yang berada di balik setiap krisis dan peperangan dengan selalu bermain di kedua belah pihak yang bertikai sehingga siapapun yang menang tetap bisa “balik modal”. (Gary Allen, None Dare Call It Conspiracy)
Sudah jelas bagaimana konspirasi yahudi didalam uang kertas kita. Sungguh umat ini sudah lama dalam genggaman mereka. Marilah kita kembali menggunakan uang dinar dan dirham yangg telah di halalkan Allah dan Rasulnya. Dengan menggunakan uang emas dan perak tak akan lama lagi kita bisa menghancurkan ekonomi kaum Yahudi dan Nashrani. Kita bisa kembali menjadi kholifah di bumi ini. Memberikan kenyamanan dan kedaimaian dunia.
Oleh karena itu, Sikap tamak dan memakan harta secara batil ini telah diingatkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada orang-orang beriman agar tidak mencontoh dan mengikuti sikap kaum Yahudi dan Nasrani.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah“. (At-Taubah: 34)
Berkaitan dengan ayat tersebut, orang-orang alim Yahudi atau Ahbar adalah orang yang “memakan” seluruh kekuatan ekonomi dunia untuk kepentingan misi zionisme mereka, seraya menjadikan dana yang mereka kumpulkan untuk menghalang orang beriman menegakkan hukum dan syariat yang telah ditetapkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dengan begitu, kita harus kembali dengan dinar dan dirham agar kita terlepas dari konspirasi yahudi. Konspirasi uang kertas inilah yang membuat kita menjadi budak-budak mereka, dan kita terus menerus memperkaya mereka di satu sisi sekaligus memiskinkan diri sendiri di sisi lain.
Beberapa Hikmah Memakai Sunnah di Ranah Ekonomi
Inilah beberapa keuntungan-keuntungan dinar dan dirham.
Emas dan perak tidak hanya bisa digunakan sebagai alat pembayaran, namun juga bisa diperlakukan sebagai komoditi yang diperjualbelikan bebas layaknya barang komoditas lainnya. Hal tersebut mengakibatkan dinar-dirham memiliki nilai intrinsic (bawaan).
Dengan menggunakan mata uang berbahan emas dan perak, Negara-negara tidak bisa seenaknya mencetak uang sebanyak-banyaknya karena tergantung cadangan emas yang ada di negara itu sendiri. Indonesia tentu akan menjadi Negara yang kaya raya karena cadangan emasnya yang melimpah.
Sistem emas perak akan menjamin kestabilan moneter. Alasannya serupa dengan poin kedua di atas, karena negara tidak bisa seenaknya mencetak uang karena keterbatasan emas.
Sistem emas dan perak akan menciptakan keseimbangan neraca pembayaran antar-negara secara otomatis untuk mengoreksi ketekoran dalam pembayaran tanpa intervensi bank sentral.
Berapapun kuantitas uang yang ada di masyarakat, tidak akan mempengaruhi daya beli. Hal ini disebabkan karena emas perak mencegah perekonomian dari inflasi, yakni di mana mata uang terlalu banyak beredar di masyarakat sehingga harga menjadi naik dan daya beli menjadi turun.
Kurs nya stabil. Tidak seperti kurs dollar saat ini yang tidak menentu dan rawan terhadap kondisi politik suatu Negara.
Menghidupkan sunnah dalam ranah ekonomi jelas mampu mendatangkan keridhoan Allah. Karena itu, marilah kita kembali dengan sunnah pemakaian emas-perak dalam keuangan umat, sehingga umat islam akan memperoleh kesejahteraan di dunia dan surga di akhirat kelak InsyaAllah.
Penulis adalah mahasiswa UNS, Solo
Dalam dunia nyata, terdapat beberapa langkah kongkrit yang diambil oleh Yahudi dalam rangka mewujudkan ambisi mereka ini;
Pertama dengan mengendalikan sistem moneter dunia dalam satu kantong besar melalui raja rentenir dunia IMF dan World Bank (Bank Dunia) bersama antek-antek rentenir lokalnya yaitu bank-bank sentral di masing-masing Negara. Maka dengan ini, akan tercipta ketergantungan yang kuat (terlilit hutang) sebuah negara terhadap lembaga rentenir ini. Dengan begitu mereka mampu membuat “kembang-kempis” sebuah negara dengan mudah.
Ingat, bank sentral (the fed) bukanlah milik negara tapi milik swasta yang isinya para rentenir Yahudi. Dengan demikian, mereka yang mencetak uang kertas (fiat money) itu bukanlah negara tapi swasta (milik para rentenir yahudi). Ingin tahu berapa keuntungan rentenir bank sentral AS (the fed/federal reserve system)? Semenjak Woodrow Wilson menyatakan sumpah jabatannya tahun 1912, hutang negara telah meningkat dari 1 milyar dolar menjadi hampir 11 trilyun dolar pada tahun 2010 ini.
Lumayanlah, dapet untung 11.000.000 % selama 98 tahun atau 11.224 % per tahun atau 935% per bulan..!! Itupun hanya dengan mencetak kertas bergambar yang modalnya hanya US$ 0,05 dolar per lembar. Ini baru keuntungan dari bunga saja.
Belum lagi keuntungan yang diperoleh dari seigniorage yaitu selisih biaya cetak. Ambil contoh uang dolar Amerika, untuk mencetak 1 dolar saja, hanya diperlukan biaya 0,05 dolar. Maka dengan ini keuntungan yang diperoleh adalah 1900 %. Kemudian, apabila mencetak 100 dolar, maka untung yang diperoleh sebesar 200.000 %. Jadi berapa total keuntungan yang diperoleh rentenir Yahudi ini? Silahkan hitung sendiri.
Lantas kepada siapa hutang negara ini dibebankan? Siapa lagi kalau bukan kepada rakyatnya sendiri yaitu pajak-pajak yang dibebankan di segala bidang kehidupan. Bagaimana kalau lewat pajak tidak cukup? Maka pembayaran dilakukan dengan menjual aset dan kekayaan negara. Sampai kapan? Sampai negara dan rakyat menjadi benar-benar fakir miskin sehingga tergadailah diin-nya.
Amerika Memperbudak Dunia
Semua negara di dunia berkiblat ke Amerika, tidak heran kalau nasibnya sama yaitu sama-sama terlilit hutang kepada rentenir Yahudi. Aneh, kalau masih menganggap Amerika sebagai kiblat dalam kemajuan dunia. Maka benarlah komentar seorang aktivis,” Sudah tahu masuk jurang, eh malah ikut-ikutan masuk jurang, bangga pula kalau ikut masuk jurang...” Na’udzubillah min dzalik..!!
Rentenir Zionis Yahudi dengan licik menggunakan bank sentral untuk menciptakan masa inflasi dan deflasi silih berganti untuk mengeruk keuntungan dari rakyat sebanyak-banyaknya. Hal ini telah direkayasa oleh sekumpulan rentenir yahudi internasional menjadi sebuah ilmu eksakta yang memukau yaitu ilmu ekonomi batil yang diajarkan di sekolah-sekolah buatan mereka juga.
Salah satu ucapan Rothschild yang masyhur adalah,
“Give me control over a nations economic, and I don’t care who writes its laws”
(Beri aku kesempatan untuk mengendalikan ekonomi suatu negeri, dan aku tidak akan pedulikan siapa yang berkuasa).
Rothschild dan Rockefeller adalah penyandang dana di balik konspirasi yahudi ini. Untuk saat ini konspirasi terus berlanjut melalui jaringan keturunan dan keluarganya. Merekalah yang berada di balik setiap krisis dan peperangan dengan selalu bermain di kedua belah pihak yang bertikai sehingga siapapun yang menang tetap bisa “balik modal”. (Gary Allen, None Dare Call It Conspiracy)
Sudah jelas bagaimana konspirasi yahudi didalam uang kertas kita. Sungguh umat ini sudah lama dalam genggaman mereka. Marilah kita kembali menggunakan uang dinar dan dirham yangg telah di halalkan Allah dan Rasulnya. Dengan menggunakan uang emas dan perak tak akan lama lagi kita bisa menghancurkan ekonomi kaum Yahudi dan Nashrani. Kita bisa kembali menjadi kholifah di bumi ini. Memberikan kenyamanan dan kedaimaian dunia.
Oleh karena itu, Sikap tamak dan memakan harta secara batil ini telah diingatkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada orang-orang beriman agar tidak mencontoh dan mengikuti sikap kaum Yahudi dan Nasrani.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah“. (At-Taubah: 34)
Berkaitan dengan ayat tersebut, orang-orang alim Yahudi atau Ahbar adalah orang yang “memakan” seluruh kekuatan ekonomi dunia untuk kepentingan misi zionisme mereka, seraya menjadikan dana yang mereka kumpulkan untuk menghalang orang beriman menegakkan hukum dan syariat yang telah ditetapkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dengan begitu, kita harus kembali dengan dinar dan dirham agar kita terlepas dari konspirasi yahudi. Konspirasi uang kertas inilah yang membuat kita menjadi budak-budak mereka, dan kita terus menerus memperkaya mereka di satu sisi sekaligus memiskinkan diri sendiri di sisi lain.
Beberapa Hikmah Memakai Sunnah di Ranah Ekonomi
Inilah beberapa keuntungan-keuntungan dinar dan dirham.
Emas dan perak tidak hanya bisa digunakan sebagai alat pembayaran, namun juga bisa diperlakukan sebagai komoditi yang diperjualbelikan bebas layaknya barang komoditas lainnya. Hal tersebut mengakibatkan dinar-dirham memiliki nilai intrinsic (bawaan).
Dengan menggunakan mata uang berbahan emas dan perak, Negara-negara tidak bisa seenaknya mencetak uang sebanyak-banyaknya karena tergantung cadangan emas yang ada di negara itu sendiri. Indonesia tentu akan menjadi Negara yang kaya raya karena cadangan emasnya yang melimpah.
Sistem emas perak akan menjamin kestabilan moneter. Alasannya serupa dengan poin kedua di atas, karena negara tidak bisa seenaknya mencetak uang karena keterbatasan emas.
Sistem emas dan perak akan menciptakan keseimbangan neraca pembayaran antar-negara secara otomatis untuk mengoreksi ketekoran dalam pembayaran tanpa intervensi bank sentral.
Berapapun kuantitas uang yang ada di masyarakat, tidak akan mempengaruhi daya beli. Hal ini disebabkan karena emas perak mencegah perekonomian dari inflasi, yakni di mana mata uang terlalu banyak beredar di masyarakat sehingga harga menjadi naik dan daya beli menjadi turun.
Kurs nya stabil. Tidak seperti kurs dollar saat ini yang tidak menentu dan rawan terhadap kondisi politik suatu Negara.
Menghidupkan sunnah dalam ranah ekonomi jelas mampu mendatangkan keridhoan Allah. Karena itu, marilah kita kembali dengan sunnah pemakaian emas-perak dalam keuangan umat, sehingga umat islam akan memperoleh kesejahteraan di dunia dan surga di akhirat kelak InsyaAllah.
Spoiler for sumber:


4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
7.5K
Kutip
74
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan