- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Besok, Dokter Kandungan Se-Indonesia Mogok (kek buruh aja kelakuannya :cd)


TS
adminmaho
Besok, Dokter Kandungan Se-Indonesia Mogok (kek buruh aja kelakuannya :cd)
Quote:
Original Posted By Kazekai►WOI LO SEMUA YANG KONTRA, YANG KONTRA
DISARANIN DOKTER MINUM OBAT 3 KALI SEHARI AJA PADA KAGA BECUS LO, MASUK KUPING KANAN KELUAR KUPING KIRI..
PAKE SOK KOMEN KOMEN INTELEK LAGI LO, OMONGAN LO SEMUA NGAMBANG KEMANA-MANA KAYAK FESES PASIEN MELENA..
DISARANIN DOKTER MINUM OBAT 3 KALI SEHARI AJA PADA KAGA BECUS LO, MASUK KUPING KANAN KELUAR KUPING KIRI..
PAKE SOK KOMEN KOMEN INTELEK LAGI LO, OMONGAN LO SEMUA NGAMBANG KEMANA-MANA KAYAK FESES PASIEN MELENA..
Quote:
Original Posted By folikeal►ya jelas pemikirannya gitu
orang FK tu masuknya gampang.asal keluarga dokter ma berani bayar Ratusan juta buat masuk.kalo gak masuk kmps swasta yg buka prodi kesempatan
jadi dah calon dokter
yaaa ini,cm ada di Indonesia
orang FK tu masuknya gampang.asal keluarga dokter ma berani bayar Ratusan juta buat masuk.kalo gak masuk kmps swasta yg buka prodi kesempatan
jadi dah calon dokter
yaaa ini,cm ada di Indonesia
lo yang bata gue percumah lo



komen bermutu
Quote:
Original Posted By RightDeve►Mana Sumpah dokternya? 
Lebih penting mana orang satu dibebaskan, atau, orang ribuan meninggal karena gak dirawat??
INi ini kalo asas2 demokrasi sosialisme sudah kebablasan.. apa2 demo, apa2 mogok, dikira keren apa.. menurut ane kok jalur demo itu jalur paling lambat untuk mengubah kondisi. tau kenapa Israel & Yahudi bisa ngontrol Amerika? karena demo?
orang yang punya otak pasti pake lobi dibandingkan demo.

Lebih penting mana orang satu dibebaskan, atau, orang ribuan meninggal karena gak dirawat??
INi ini kalo asas2 demokrasi sosialisme sudah kebablasan.. apa2 demo, apa2 mogok, dikira keren apa.. menurut ane kok jalur demo itu jalur paling lambat untuk mengubah kondisi. tau kenapa Israel & Yahudi bisa ngontrol Amerika? karena demo?

orang yang punya otak pasti pake lobi dibandingkan demo.
Quote:
Original Posted By kurenaipitsasui►Kelakuan dokter sudah kaya buruh,ini negara hukum..dokter bukan TUHAN jadi dokter hanya manusia biasa "tidak kebal hukum" gunakan hati nurani,prihatin boleh tapi jangan mogok..ceritanya aja kalo ada pasien emergency dilayani,nah kalo pas tanggal itu dokternya dijalan,siapa yang ngelayani pasien emergency yang di rumah sakit??semoga TUHAN membuka hati nurani dokter biar tidak dangkal hatinya..tidak profesional
Quote:
Original Posted By undercat►kalo bukan,
napa ga mw salah?
ini negara hukum,kalo ga mau/ga percaya hukum
buat negara sendiri
wakkksss kaya anak saya aja
dikit2 ngambek
dokter itu pekerjaan profesional loh
n mogok ini sekelas anak blm sekolah
maka bertindaklah dgn profesional
kalo saya harus milih antara segelintir oknum dokter yg dihukum
vs rakyat yg terlantar karena aksi mogok
maka saya akan pro rakyat
bkn dokter yg sikapnya "kekanak-kanakan"
napa ga mw salah?
ini negara hukum,kalo ga mau/ga percaya hukum
buat negara sendiri
wakkksss kaya anak saya aja
dikit2 ngambek
dokter itu pekerjaan profesional loh
n mogok ini sekelas anak blm sekolah
maka bertindaklah dgn profesional
kalo saya harus milih antara segelintir oknum dokter yg dihukum
vs rakyat yg terlantar karena aksi mogok
maka saya akan pro rakyat
bkn dokter yg sikapnya "kekanak-kanakan"
Quote:
Original Posted By .academia.►demo ga akan menyelesaikan masalah, liat tuh buruh rakus demo ump, ujung-ujungnya ga jadi naik kan?
ane bukan pembela pasien, tapi ini kan dokter ya? ga pantas kalo demo kaya buruh aja, dokter itu katanya kan pintar ya? kenapa ga dimusyawarahin aja coba? ajak yang berkepentingan untuk saling mengungkapkan pendapatnya untuk mencari jalan keluar.
c'mon lo itu dokter, berasa gimana gitu liat dokter demo, kaya ga cara lain yang lebih berkelas untuk dokter apa?
cuma yang disayangkan pas gw baca berita masih ada temen dokter ayu yang buron, bagaimana ini masa dokter ga mau tanggung jawab atas perbuatannya? ente mau salah atau bener lo itu dibutuhkan setidaknya sebagai saksi dari kejadian tersebut, dan mungkin akan lebih meringankan atau bahkan membebaskan dokter ayu dari jeratan hukum, katanya solidaritas tuh buktinya malah ga mau berbagi tanggung jawab.
Udah gitu aja sih.
ane bukan pembela pasien, tapi ini kan dokter ya? ga pantas kalo demo kaya buruh aja, dokter itu katanya kan pintar ya? kenapa ga dimusyawarahin aja coba? ajak yang berkepentingan untuk saling mengungkapkan pendapatnya untuk mencari jalan keluar.
c'mon lo itu dokter, berasa gimana gitu liat dokter demo, kaya ga cara lain yang lebih berkelas untuk dokter apa?
cuma yang disayangkan pas gw baca berita masih ada temen dokter ayu yang buron, bagaimana ini masa dokter ga mau tanggung jawab atas perbuatannya? ente mau salah atau bener lo itu dibutuhkan setidaknya sebagai saksi dari kejadian tersebut, dan mungkin akan lebih meringankan atau bahkan membebaskan dokter ayu dari jeratan hukum, katanya solidaritas tuh buktinya malah ga mau berbagi tanggung jawab.
Udah gitu aja sih.
ni alasan kenapa mogok itu , kelakuan ababil
Quote:
Original Posted By kurenaipitsasui►
Apapun kata agan,tetap aja mnurut ane mogok,anak ane kmrn sakit,tp apa?g ada dokter yg praktek,untung ada seorang dokter tua yang gak terpengaruh sama sekali dengan himbauan itu..sekali lagi ane tidak menyalahkan profesi tapi oknum..TUHAN maha adil,segala perbuatan pasti ada balasannya..amin
Apapun kata agan,tetap aja mnurut ane mogok,anak ane kmrn sakit,tp apa?g ada dokter yg praktek,untung ada seorang dokter tua yang gak terpengaruh sama sekali dengan himbauan itu..sekali lagi ane tidak menyalahkan profesi tapi oknum..TUHAN maha adil,segala perbuatan pasti ada balasannya..amin
Quote:

TEMPO.CO, Mojokerto - Solidaritas para dokter atas kasus dr Dewa Ayu Sasiary Prawani belum berakhir. Gelombang unjuk rasa akan terus terjadi pada hari-hari mendatang. Rabu, 27 November 2013, seluruh dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) atau spesialis kandungan di seluruh Indonesia mengancam mogok kerja sehari.
Aksi ini dilakukan sebagai solidaritas atas dipidananya dokter Ayu di Manado karena dituduh melakukan malpraktek. Aksi mogok merupakan imbauan dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Pengurus Besar Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (PB POGI).
Sejak Senen, imbauan mogok sudah beredar lewat BBM di kalangan dokter kandungan. "Bagi yang ingin bergabung berkumpul di kompleks patung Proklamasi pukul 07.00 pagi dengan memakai jas dokter dan disertai tanda pengenal dan pita hitam," demikian pesan BBM yang disebar di kalangan para dokter.
Aksi mogok juga terjadi di berbagai daerah. "Besok semua dokter SpOG dan poli kandungan tidak melayani praktek sehari, kecuali untuk emergency (pasien dengan kondisi darurat)," kata Ketua POGI Komisariat Kota dan Kabupaten Mojokerto M.N. Akbar saat dihubungi, Selasa, 26 November 2013. Setelah mogok, pelayanan seperti biasa akan berjalan normal pada Kamis, 28 November 2013.
Pengurus POGI pusat maupun daerah berharap aksi solidaritas ini jadi dukungan moral atas upaya peninjauan kembali (PK) perkara hukum yang menimpa dokter Ayu. Melalui kasasi Mahkamah Agung, Ayu divonis bersalah dalam perkara malpraktek yang menyebabkan pasien meninggal dunia. Padahal, dalam pengadilan tingkat pertama dan kedua, Ayu dinyatakan tidak bersalah.
Di Kota dan Kabupaten Mojokerto, menurut Akbar, ada 11 dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang bertugas di tiga rumah sakit pemerintah dan sejumlah rumah sakit swasta. "Kami juga akan melakukan orasi dan memasang pita hitam di lengan sebagai tanda keprihatinan," ujarnya.
Sekretaris POGI Komisariat Kota dan Kabupaten Mojoketo Ahmad Reza menambahkan, aksi mogok sebenarnya berat bagi para dokter spesialis kandungan. "Tapi kalau hukuman Ayu kami biarkan, bisa jadi yurisprudensi dan memojokkan dokter apabila ada pasien yang meninggal," ujar Reza.
sumber
ane samain sama buruh ,karena mereka demo panas panasan ,mereka mogok .apa kaga ada cara lain napa gan buat mereka cara melakukan solidaritas kepada rekannya ??? kan mereka sangat intelek tuh ??apa cuma demo aja ama mogok ya caranya???


Quote:
PEKANBARU - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Riau mengancam akan melakukan mogok massal pada tanggal 27 November mendatang. Hal tersebut akan dilakukan jika rekan mereka Dewa Ayu Sasiari tidak dibebaskan.
"Pada 27 November 2013 seluruh dokter di lingkungan IDI Riau akan memberikan pelayanan emergency (darurat) saja," kata Nita Yulinda Sekertaris IDI Riau kepada Okezone, Minggu (24/11/2013).
Dalam aksinya para dokter dari berbagai rumah sakit ini juga melakukan aksi pemasangan pita hitam satu sama lain. Kegiatan ini dilakukan mereka di Pustaka Soeman HS Pekanbaru. Hal itu dilakukan menurut mereka sebagai bentuk keprihatinan.
Mereka menilai bahwa Ayu dari Manado itu dikriminalisasi oleh pihak Mahkamah Agung. Untuk itu mereka berharap agar upaya hukum yakni peninjauan kembali reka mereka Ayu dapat dibebaskan dari segala dakwaan.
"Kita juga mendukung Menteri Kesehatan untuk upaya menundaan eksekusi putusan kasasi MK sampai keluarnya putusan MK," ucapnya.
Mereka menilai, apa yang dilakukan Ayu dan rekanya adalah melakukan pertolongan bukan pembunuhan. (ydh)
"Pada 27 November 2013 seluruh dokter di lingkungan IDI Riau akan memberikan pelayanan emergency (darurat) saja," kata Nita Yulinda Sekertaris IDI Riau kepada Okezone, Minggu (24/11/2013).
Dalam aksinya para dokter dari berbagai rumah sakit ini juga melakukan aksi pemasangan pita hitam satu sama lain. Kegiatan ini dilakukan mereka di Pustaka Soeman HS Pekanbaru. Hal itu dilakukan menurut mereka sebagai bentuk keprihatinan.
Mereka menilai bahwa Ayu dari Manado itu dikriminalisasi oleh pihak Mahkamah Agung. Untuk itu mereka berharap agar upaya hukum yakni peninjauan kembali reka mereka Ayu dapat dibebaskan dari segala dakwaan.
"Kita juga mendukung Menteri Kesehatan untuk upaya menundaan eksekusi putusan kasasi MK sampai keluarnya putusan MK," ucapnya.
Mereka menilai, apa yang dilakukan Ayu dan rekanya adalah melakukan pertolongan bukan pembunuhan. (ydh)
yang ini pake ngancam ngancam lagi

Quote:
Tulungagung (ANTARA News) - Seluruh dokter dari berbagai keahlian yang bertugas maupun berpraktik di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, kompak untuk merencanakan mogok kerja dan menghentikan seluruh layanan kesehatan selama sehari, Rabu (27/11).
Kepastian rencana mogok kerja seluruh tenaga dokter dari lintas keahlian itu disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Tulungagung, dr Kansil Rahman, Selasa.
"Tidak ada yang melayani kesehatan ataupun berpraktik di rumah. Semua menghentikan aktivitas selama sehari, kecuali untuk kasus pasien gawat darurat dan operasi," kata dr Kansil Rahman saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon.
Tidak dijelaskan teknis kesiagaan para dokter dalam melayani pasien gawat darurat maupun tindakan operasi dimaksud.
Kansil hanya mengatakan bahwa layanan kesehatan gawat darurat ataupun tindakan medis operasi dilakukan apabila ada telepon dari rumah sakit dan penanganan tidak mungkin ditunda.
"Semua dokter di Kabupaten Tulungagung diimbau untuk berdiam diri dan bertafakur di rumah masing-masing," jelasnya.
Dikatakan, keputusan mogok bersama para dokter dilakukan sebagai bentuk protes atas penahanan spesialis kandungan RSP Manado, dr Dewa Ayu Sasiary Prawani dan dua dokter lainnya.
Ketiga dokter spesialis kandungan yang bertugas di RSP Manado ini divonis Mahkamah Agung melalui putusan kasasi hukuman penjara selama 10 bulan, dengan tuduhan melakukan malpraktik sehingga menyebabkan pasien persalinan yang ditanganinya pada 2010, meninggal dunia.
Aksi ini, menurut Kansil terpaksa dilakukan setelah berbagai jalan untuk menyelamatkan dokter Ayu dari jeratan hukum pidana kandas.
Bahkan secara organisasi pengurus IDI pusat sudah menempuh komunikasi dengan Komisi IX DPR RI dan tetap tak membuahkan hasil. "Karena itu tidak ada cara lain bagi para dokter selain melakukan mogok bersama," cetusnya.
Kansil berharap aksi yang akan dilakukan bersama rekan-rekannya pada Rabu, akan membuka wacana aparat penegak hukum tentang peran sosial tenaga medis.
Jika dokter Ayu tetap dipidana, bisa dipastikan seluruh dokter akan ragu-ragu dalam melakukan tindakan medis. "Jika peluangnya fifty-fifty, lebih baik dilepas saja dari pada dipenjara," katanya.
Atas pertimbangan itulah seluruh dokter di Tulungagung bersepakat untuk menghentikan layanan medis mereka selama sehari.
Untuk sementara seluruh tindakan medis akan dilakukan oleh tenaga lain seperti bidan dan perawat. Para dokter ini baru akan ke klinik jika ada panggilan pasien darurat.
IDI Tulungagung merupakan salah satu organisasi doker di daerah yang pertama kali menggelar aksi solidaritas menolak penahanan dr Ayu dkk oleh aparat Kejaksaan Manado. (SAS/T007)
Kepastian rencana mogok kerja seluruh tenaga dokter dari lintas keahlian itu disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Tulungagung, dr Kansil Rahman, Selasa.
"Tidak ada yang melayani kesehatan ataupun berpraktik di rumah. Semua menghentikan aktivitas selama sehari, kecuali untuk kasus pasien gawat darurat dan operasi," kata dr Kansil Rahman saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon.
Tidak dijelaskan teknis kesiagaan para dokter dalam melayani pasien gawat darurat maupun tindakan operasi dimaksud.
Kansil hanya mengatakan bahwa layanan kesehatan gawat darurat ataupun tindakan medis operasi dilakukan apabila ada telepon dari rumah sakit dan penanganan tidak mungkin ditunda.
"Semua dokter di Kabupaten Tulungagung diimbau untuk berdiam diri dan bertafakur di rumah masing-masing," jelasnya.
Dikatakan, keputusan mogok bersama para dokter dilakukan sebagai bentuk protes atas penahanan spesialis kandungan RSP Manado, dr Dewa Ayu Sasiary Prawani dan dua dokter lainnya.
Ketiga dokter spesialis kandungan yang bertugas di RSP Manado ini divonis Mahkamah Agung melalui putusan kasasi hukuman penjara selama 10 bulan, dengan tuduhan melakukan malpraktik sehingga menyebabkan pasien persalinan yang ditanganinya pada 2010, meninggal dunia.
Aksi ini, menurut Kansil terpaksa dilakukan setelah berbagai jalan untuk menyelamatkan dokter Ayu dari jeratan hukum pidana kandas.
Bahkan secara organisasi pengurus IDI pusat sudah menempuh komunikasi dengan Komisi IX DPR RI dan tetap tak membuahkan hasil. "Karena itu tidak ada cara lain bagi para dokter selain melakukan mogok bersama," cetusnya.
Kansil berharap aksi yang akan dilakukan bersama rekan-rekannya pada Rabu, akan membuka wacana aparat penegak hukum tentang peran sosial tenaga medis.
Jika dokter Ayu tetap dipidana, bisa dipastikan seluruh dokter akan ragu-ragu dalam melakukan tindakan medis. "Jika peluangnya fifty-fifty, lebih baik dilepas saja dari pada dipenjara," katanya.
Atas pertimbangan itulah seluruh dokter di Tulungagung bersepakat untuk menghentikan layanan medis mereka selama sehari.
Untuk sementara seluruh tindakan medis akan dilakukan oleh tenaga lain seperti bidan dan perawat. Para dokter ini baru akan ke klinik jika ada panggilan pasien darurat.
IDI Tulungagung merupakan salah satu organisasi doker di daerah yang pertama kali menggelar aksi solidaritas menolak penahanan dr Ayu dkk oleh aparat Kejaksaan Manado. (SAS/T007)
DOKTER RSCM TAK IKUT AKSI MOGOK
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, tetap bekerja meski ada ajakan untuk melakukan aksi mogok. RSCM tetap melayani pasien seperti biasa.
Kepala Bagian Pemasaran Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Sulastin mengatakan, RSCM akan tetap melakukan aktivitas di bidang pelayanan medis. "Dalam suasana prihatin, dokter-dokter di RSCM, besok (Rabu, 27 November 2013), tetap melayani pasien seperti biasa," ujar Sulastin saat ditemui Kompas.com di Kantor Pemasaran RSCM, Salemba, Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Sulastin menuturkan, para dokter di RSCM mengaku prihatin terkait kasus kriminalisasi yang menimpa ketiga dokter yang ditahan, yakni Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendy Siagian, dan Hendry Simanjuntak. Para dokter tersebut, kata Sulastin, diduga melakukan malapraktik terhadap salah seorang pasien yang mengakibatkan pasien meninggal dunia.
Mengenai aksi dukungan kepada ketiga dokter tersebut, RSCM hanya mendukung melalui spanduk. Spanduk tersebut nantinya akan dipasang di lobi rumah sakit.
"Besok kita hanya memasang banner di lobi, untuk solidaritas anti-kriminalisiasi kepada dokter," tuturnya.
Menurut Sulastin, jika para dokter melakukan mogok kerja, maka nantinya berakibat fatal bagi para pasien yang masih dalam perawatan dokter. Ia menambahkan, keprihatinan kepada para dokter tersebut tidak harus meninggalkan tugasnya sebagai seorang dokter.
"Kita prihatin, tetapi enggak harus mogok, kan kasihan pelanggan (pasien) kita," ujarnya.
Dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendy Siagian, dan Hendry Simanjuntak ditahan karena dianggap bersalah yang mengakibatkan meninggalnya pasien Julia Fransiska Makatey sewaktu mereka tangani di Rumah Sakit Prof Kandouw. Rencananya, ratusan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan menggelar aksi turun ke jalan di depan Hotel Indonesia dan di berbagai daerah pada Rabu besok.
Kepala Bagian Pemasaran Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Sulastin mengatakan, RSCM akan tetap melakukan aktivitas di bidang pelayanan medis. "Dalam suasana prihatin, dokter-dokter di RSCM, besok (Rabu, 27 November 2013), tetap melayani pasien seperti biasa," ujar Sulastin saat ditemui Kompas.com di Kantor Pemasaran RSCM, Salemba, Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Sulastin menuturkan, para dokter di RSCM mengaku prihatin terkait kasus kriminalisasi yang menimpa ketiga dokter yang ditahan, yakni Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendy Siagian, dan Hendry Simanjuntak. Para dokter tersebut, kata Sulastin, diduga melakukan malapraktik terhadap salah seorang pasien yang mengakibatkan pasien meninggal dunia.
Mengenai aksi dukungan kepada ketiga dokter tersebut, RSCM hanya mendukung melalui spanduk. Spanduk tersebut nantinya akan dipasang di lobi rumah sakit.
"Besok kita hanya memasang banner di lobi, untuk solidaritas anti-kriminalisiasi kepada dokter," tuturnya.
Menurut Sulastin, jika para dokter melakukan mogok kerja, maka nantinya berakibat fatal bagi para pasien yang masih dalam perawatan dokter. Ia menambahkan, keprihatinan kepada para dokter tersebut tidak harus meninggalkan tugasnya sebagai seorang dokter.
"Kita prihatin, tetapi enggak harus mogok, kan kasihan pelanggan (pasien) kita," ujarnya.
Dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendy Siagian, dan Hendry Simanjuntak ditahan karena dianggap bersalah yang mengakibatkan meninggalnya pasien Julia Fransiska Makatey sewaktu mereka tangani di Rumah Sakit Prof Kandouw. Rencananya, ratusan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan menggelar aksi turun ke jalan di depan Hotel Indonesia dan di berbagai daerah pada Rabu besok.
nah seharusnya kek gitu ,mereka tau mereka harus professional ga mogok kek yg di atas
Quote:
Liputan6.com, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin mengharapkan dokter tidak melakukan mogok kerja karena ditahannya seorang dokter di Manado.
"Liputan6.com, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin mengharapkan dokter tidak melakukan mogok kerja karena ditahannya seorang dokter di Manado.
"Kami mengharapkan dokter tidak melakukan mogok kerja, karena kerja dokter adalah pelayanan,"kata Zaenal di Jakarta, ditulis Selasa (19/11/2013).
Dia menambahkan, jika dokter melakukan mogok kerja maka masyarakat akan kesulitan mendapat layanan kesehatan.
Bisa saja, ketika pulang terjadi kecelakaan. Kalau mogok kerja, siapa yang melayani pasien itu," jelas dia.
Sejumlah dokter mengancam mogok kerja, akibat ditahannya dr Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara sejak 8 November lalu.
Dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani bersama dua rekannya dr Hendry Simanjuntak dan dr Hendy Siagian diduga melakukan kegiatan malapraktik.
Ketiga dokter spesialis kandungan tersebut terpidana dalam kasus dugaan malapraktik terhadap korban Julia Fransiska Makatey (25) pada 2010.
Para dokter melakukan tindakan Sectio Caesaria karena riwayat gawat janin, setelah sebelumnya Julia dirujuk dari puskesmas. Beberapa hari setelah dilakukan operasi, Julia meninggal dunia.
Dokter Dewa Ayu dijebloskan ke tahanan berdasarkan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap oleh Mahkamah Agung, Nomor 365.K/Pid/2012 tertanggal 18 September 2012.
Zaenal berkeyakinan para dokter tersebut tidak bersalah. "Saya berkeyakinan mereka tidak bersalah karena sudah berupaya maksimal menyelamatkan pasien," jelas dia.
Dia mengatakan dokter melakukan aksi keprihatinan dengan memakai pita hitam selama tiga hari mulai 19 November. "Sejawat Dokter Indonesia juga melakukan doa bersama secara serentak selama satu jam pada hari ini."
IDI juga menyatakan menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap dokter.Kami mengharapkan dokter tidak melakukan mogok kerja, karena kerja dokter adalah pelayanan," kata Zaenal di Jakarta, ditulis Selasa (19/11/2013).
Dia menambahkan, jika dokter melakukan mogok kerja maka masyarakat akan kesulitan mendapat layanan kesehatan.
"Bisa saja, ketika pulang terjadi kecelakaan. Kalau mogok kerja, siapa yang melayani pasien itu," jelas dia.
Sejumlah dokter mengancam mogok kerja, akibat ditahannya dr Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara sejak 8 November lalu.
Dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani bersama dua rekannya dr Hendry Simanjuntak dan dr Hendy Siagian diduga melakukan kegiatan malapraktik.
Ketiga dokter spesialis kandungan tersebut terpidana dalam kasus dugaan malapraktik terhadap korban Julia Fransiska Makatey (25) pada 2010.
Para dokter melakukan tindakan Sectio Caesaria karena riwayat gawat janin, setelah sebelumnya Julia dirujuk dari puskesmas. Beberapa hari setelah dilakukan operasi, Julia meninggal dunia.
Dokter Dewa Ayu dijebloskan ke tahanan berdasarkan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap oleh Mahkamah Agung, Nomor 365.K/Pid/2012 tertanggal 18 September 2012.
Zaenal berkeyakinan para dokter tersebut tidak bersalah. "Saya berkeyakinan mereka tidak bersalah karena sudah berupaya maksimal menyelamatkan pasien," jelas dia.
Dia mengatakan dokter melakukan aksi keprihatinan dengan memakai pita hitam selama tiga hari mulai 19 November. "Sejawat Dokter Indonesia juga melakukan doa bersama secara serentak selama satu jam pada hari ini."
IDI juga menyatakan menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap dokter.
"Liputan6.com, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin mengharapkan dokter tidak melakukan mogok kerja karena ditahannya seorang dokter di Manado.
"Kami mengharapkan dokter tidak melakukan mogok kerja, karena kerja dokter adalah pelayanan,"kata Zaenal di Jakarta, ditulis Selasa (19/11/2013).
Dia menambahkan, jika dokter melakukan mogok kerja maka masyarakat akan kesulitan mendapat layanan kesehatan.
Bisa saja, ketika pulang terjadi kecelakaan. Kalau mogok kerja, siapa yang melayani pasien itu," jelas dia.
Sejumlah dokter mengancam mogok kerja, akibat ditahannya dr Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara sejak 8 November lalu.
Dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani bersama dua rekannya dr Hendry Simanjuntak dan dr Hendy Siagian diduga melakukan kegiatan malapraktik.
Ketiga dokter spesialis kandungan tersebut terpidana dalam kasus dugaan malapraktik terhadap korban Julia Fransiska Makatey (25) pada 2010.
Para dokter melakukan tindakan Sectio Caesaria karena riwayat gawat janin, setelah sebelumnya Julia dirujuk dari puskesmas. Beberapa hari setelah dilakukan operasi, Julia meninggal dunia.
Dokter Dewa Ayu dijebloskan ke tahanan berdasarkan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap oleh Mahkamah Agung, Nomor 365.K/Pid/2012 tertanggal 18 September 2012.
Zaenal berkeyakinan para dokter tersebut tidak bersalah. "Saya berkeyakinan mereka tidak bersalah karena sudah berupaya maksimal menyelamatkan pasien," jelas dia.
Dia mengatakan dokter melakukan aksi keprihatinan dengan memakai pita hitam selama tiga hari mulai 19 November. "Sejawat Dokter Indonesia juga melakukan doa bersama secara serentak selama satu jam pada hari ini."
IDI juga menyatakan menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap dokter.Kami mengharapkan dokter tidak melakukan mogok kerja, karena kerja dokter adalah pelayanan," kata Zaenal di Jakarta, ditulis Selasa (19/11/2013).
Dia menambahkan, jika dokter melakukan mogok kerja maka masyarakat akan kesulitan mendapat layanan kesehatan.
"Bisa saja, ketika pulang terjadi kecelakaan. Kalau mogok kerja, siapa yang melayani pasien itu," jelas dia.
Sejumlah dokter mengancam mogok kerja, akibat ditahannya dr Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara sejak 8 November lalu.
Dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani bersama dua rekannya dr Hendry Simanjuntak dan dr Hendy Siagian diduga melakukan kegiatan malapraktik.
Ketiga dokter spesialis kandungan tersebut terpidana dalam kasus dugaan malapraktik terhadap korban Julia Fransiska Makatey (25) pada 2010.
Para dokter melakukan tindakan Sectio Caesaria karena riwayat gawat janin, setelah sebelumnya Julia dirujuk dari puskesmas. Beberapa hari setelah dilakukan operasi, Julia meninggal dunia.
Dokter Dewa Ayu dijebloskan ke tahanan berdasarkan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap oleh Mahkamah Agung, Nomor 365.K/Pid/2012 tertanggal 18 September 2012.
Zaenal berkeyakinan para dokter tersebut tidak bersalah. "Saya berkeyakinan mereka tidak bersalah karena sudah berupaya maksimal menyelamatkan pasien," jelas dia.
Dia mengatakan dokter melakukan aksi keprihatinan dengan memakai pita hitam selama tiga hari mulai 19 November. "Sejawat Dokter Indonesia juga melakukan doa bersama secara serentak selama satu jam pada hari ini."
IDI juga menyatakan menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap dokter.
ini patut ketua IDI di apresiasi ,ngelarang dokter mogok kerja

Diubah oleh adminmaho 27-11-2013 02:46
0
10.7K
Kutip
207
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan