Di balik pijatan sang adik

Aku tumbuh dari kecil hingga besar jauh dari keluarga inti. Dari SD hingga SMA aku selesaikan di kota dingin M bersama nenekku. Aku baru kembali ke keluarga inti ku pada saat melanjutkan kuliah di kota J. Praktis selama belasan tahun itu aku jarang bertemu dengan keluargaku. Pada saat mula-mula tinggal di kota J aku merasa asing dan menjadi orang lain lain padahal aku berada dirumahku sendiri. Terlebih melihat adek-adekku yang sudah beranjak dewasa (pada saat itu SMA dan SMP). Oh ya aku mempunyai dua orang adek cewek dan dua orang abang cowok.

Tahun-tahun pertama aku kuliah kulewati dengan baik walaupun harus melakukan banyak adaptasi baik di kota baru tersebut maupun di rumahku sendiri. Tidak ada yang janggal padaku selama waktu itu, hingga saat itu datang . . .

Seperti biasa aku sibuk ke kampus hingga pulang larut malam. Aku memang seorang yang giat di kampus. Baik studi maupun aktivitas kampus bagiku keduanya harus dijalankan seiring sejalan. Malam itu aku pulang agak cepat sekitar pukul 10 malam, maklum satu harian full aku beraktifitas sehingga badanku rasanya rontok. Setelah makan aku langsung ke tempat tidur tanpa mengucapkan kalimat apapun pada orang rumahku.

Ibuku mengetahui bahwa aku letih dan dia menyuruh adekku yang pada saat itu telah masuk kuliah di tahun pertamanya untuk memijitiku. Ayie . . . . teriak ibukku . . Abangmu kecapean tuch . . Kasian dia . . Naik ke atas ya pijatin abangmu . . .

Aku mendengar suara sayup ibuku memanggil adekku Ayie, adekku yang ini pantatnya padat dan aku juga suka melihat badannya apalagi kalau dirumah ia suka memakai longdress yang transparan sehingga kelihatan cdnya.

Tidak lama kemudian adekku ku pun naik ke kamarku, mengetuk pintu dan masuk. Bang . . . Tadi disuruh mamak mijitin abang . . Aku pun yang hampir tertidur cuma bisa mengangguk kecil . . Ya udah sini pijitin semua badan abang, pegel dan capek ne ujarku.

Kebiasaanku waktu tidur memakai baju dan sarung namun tanpa CD, biar plong . . . he hehehe . .

Begitulah pijatan itupun dimulai . . .

Lanjutan Versi Ane


ketika itu adik ku mulai memijatku, sensasinya terraasa sekali, mulai dari pundak hingga mulai ke pangkal paha pikiran aneh mulai merasuki ku, ntah apa yang adikku pikirkan saat ini, setelah 5 menit berlalu adik ku memulai percakapan "kak barusan adek nonton film bagus deh, ada kondisi mirip keadaan kita sekarang bener bener bikin perasaan gk karuan ketika menontonnya, baru kali ini adek nonton film itu, kak."
lalu ku jawab "oh ya? wah bagus gak, gimana kalo di contohin kayak di film aja " (tehehehe wah ternyata adikku..). "wah pokoknya luar biasa menggairahkan, emang yakin abang mau adek praktekan" tanyanya.

"oh iya donk dek kalo perlu abang yang mulai gimana?" "gk deh kak biar adek aja, abang tinggal tiduran aja ya"... wah gk nyangka adikku ternyata udah dewasa...

tiba tiba adikku berhenti memijat, dan dia pun menaikkan posisi duduknya dari paha ane ke "ehm" pantat ane, karena posisi itu diriku dalam keadaan tengkurap.....

Lanjutan Cerita:
ketika itu kurasakan sesuatu dari selangkangan dari celana adikku ketika dia menggesekan dari kaki ke pantat ku, walau dia memakai cd namun aku masih bisa merasakan apa yang berada dalam "cd"

gesekan demi gesekan membuat "anuku" mengeras aku ingin membalikan badanku tapi adikku melarangnya, katanya lebih enak dan mudah begini dulu, biar lebih seru ku ikuti saja irama permainannya... jantungku makin berdebar kencang, lalu tangannya yang halus dan indah itu mulai memijat punggunku, namun kali ini terasa pijatannya lebih terasa dan juga ada sensasi spesial..

mulai kurasakan pijatannya dari pinggangku hingga kepundakku lalu tangannya melingkarin pundakku dan menuju dadaku, karena aku mengerti maksdunya kunaikan badanku sedikit agar tangan dia bisa lebih leluasa memegang dadaku, kurasakan dia memainkan putingku, ooohh sungguh terasa sensasi yang luarbiasa walau diriku seorang laki laki tetapi bisa terasa sangat luar biasa jika di sentuh oleh lawan jenis. Seketika pula dia mulai merebahkan badannya di pungungku hingga 2 buah dadanya menyentuh kulit pungungku, langsung aku sadari rupanya dia tidak memakai behanya aku menjadi sangat tegang hingga tidak bisa berkata apa apa aku hanya terdiam dan menikmati permainan adikku...

L&S

lalu tangannya menyentuh leher belakangku dengan memijat lembut, ntah apa yang dia pikirkannya, hingga di mengelus mengarah ke jakunku dengan sangan lembut sambil kurasakan hembusan nafasnya di telingaku sangat dekat posisi kepala ku dengan kepala adikku pada waktu itu lalu jarinya menyentuh bibirku, sensasi ini membuatku menyentuh puncak gairah ku ...

karena tidak tahan lagi aku ingin mengatakan sesuatu pada adikku, namun entah apa yang terjadi pada diriku, tiba-tiba aku menjadi sesak nafas, aku merasa tak bisa bernafas dan leherku terasa ketarik ke atas, rupanya adikku sedang mencekik leherku tengan ke 2 tangannya hingga mengangkat leherku tinggi, karena badannya menindihku aku tak bisa bergerak maupun berbicara, aku mencoba melawan dia tapi ternyata kekuatanku tidak bisa mengimbanginya hingga akhirnya aku tak sadarkan diri...

ke esokan harinya di berita televisi bahwa ditemukan sebuah mayat yang kehilangan semua organ tubuhnya dengan leher yang patah serta bentuk wajah tengkorak yang mengenaskan sehingga tidak bisa dekenali identitasnya di pinggir sungai dekat dengan rumahku...

semenjak kejadian itu aku tidak bisa berkomunikasi dengan dengan orang tuaku maupun keluargaku walau ku sapa tiada jawaban, mereka bahkan melewatiku begitu saja walau aku berada di depan mereka...

sejak itu pula keluargaku seperti orang kaya mendadak dan membelikan banyak apa yang adikku minta sebagai hadiah untuk dirinya dan juga semua keluargaku terlihat sangat bahagia, sepert ada beban yang terlepas...

By Mitaru

THE END