Jakarta, Tak bisa dipungkiri, kelangkaan donor organ sering terjadi sementara kebutuhan akan hal itu selalu ada. Seniman di Inggris menyikapinya dengan merancang organ tubuh manusia dari binatang yang tidak lazim, yakni belut dan ular derik.

Sang seniman, Agatha Haines meyakini bahwa organ hybrid suatu saat bisa dikembangkan dari sel-sel tubuh dan bahkan dari spesies lain. Dalam salahs atu karyanya, seniman asal London ini mendesain organ-organ tubuh manusia dari belut elektrik dan ular derik.

Untuk saat ini, rancangan tersebut baru diwujudkan dalam bentuk patung silikon. Namun Haines meyakini, suatu saat impiannya memanfaatkan binatang untuk membuat organ tubuh manusia yang benar-benar bisa dipakai akan terwujud melalui konsep bioprinting.

Salah satu rancangannya adalah menciptakan organ tubuh manusia dari belut elektrik, yang antara lain ditujukan untuk membantu pasien gangguan jantung. Sel-sel belut elektrik yang bisa meletupkan arus listrik diharapkan bisa memacu kerja jantung yang terganggu.

Selain memanfaatkan sel-sel belut elektrik, Haines juga memanfaatkan otot ular derik untuk merekayasa organ tubuh manusia. Otot tersebut ditujukan untuk melepaskan lendir pada penderita cystic fibrosis, yakni sebuah kelainan di jaringan paru-paru.

Tak ketinggalan, lintah alias pacet juga dimanfaatkan oleh Haines dalam rancangan pembuatan organ tubuh manusianya. Dari binatang ini, Haines memanfaatkan air liurnya untuk menciptakan organ anti-pembekuan darah yang bisa mencegah serangan stroke.

"Apakah orang-orang akan menerima organ-organ ini, adalah sesuatu yang sedang saya pertanyakan melalui pengerjaan proyek ini," kata Haines yang tampaknya cukup menyadari bahwa kontroversi bakal menyertai rancangannya tersebut, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (9/8/2013).