- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Curhat] IBUKOTA KU yang sering DILANDA KEGELAPAN.


TS
billy0612
[Curhat] IBUKOTA KU yang sering DILANDA KEGELAPAN.
Inilah ibukota kalimantan barat yaitu Pontianak. Miris memang mendengar nya sudah merupakan ibukota tetapi sering terjadi pemadaman listrik. Mungkin bukan hanya di kota pontianak tetapi di kota kota besar lainnya. Sudah sering kali kita membaca twit, status facebook, status bbm, maupun tret di plurk tentang 'pengumuman' bahasanya Kota Pontianak lagi musim pemadaman listrik yang cukup lama oleh PLN. Mati lampu pagi, nyalanya sore. Atau matinya sore, larut malam baru menyala. Memang sih, ada sebuah peribahasa China yang berbunyi:
"It's better to light a candle than to curse the darkness"
![[Curhat] IBUKOTA KU yang sering DILANDA KEGELAPAN.](https://s.kaskus.id/images/2013/04/16/5366923_20130416120454.jpg)
Mengapa oh mengapa. Kenapa oh tanya kenapa..
![[Curhat] IBUKOTA KU yang sering DILANDA KEGELAPAN.](https://s.kaskus.id/images/2013/04/16/5366923_20130416120543.jpg)
Berikut ini merupakan kutipan berita:

Sampai2 di koran sudah ada jadwal untuk nyalaiin lilin di pontianak.
![[Curhat] IBUKOTA KU yang sering DILANDA KEGELAPAN.](https://s.kaskus.id/images/2013/04/16/5366923_20130416110210.jpg)
Pemadaman listrik juga dapat menyebabkan korsleting listrik yang menyebabkan terjadi nya kebakaran
BERITA TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK
- Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ponatianak, Haryadi S Triwibowo mengatakan jumlah kebakaran di Kota Pontianak mencapai 67 kasus pada 2011.
Dari kasus itu, sebanyak 75 persen disebabkan arus listrik, 25 persen akibat kompor gas, dan sisanya lilin, obat nyamuk dan dispenser.
Sedangkan untuk 2012, mulai dari 1- 27 Januari 2012, sudah 7 kasus kebakaran yang penyebabnya adalah listrik.
"Tidak ada korban jiwa pada kasus kebakaran yang terjadi di 2011 ataupun pada 2012," kata Haryadi, saat ditemui Tribunpontianak.co.id, Jumat (27/1/2012).
Harapnya masyarakat harus lebih disiplin dalam mengelola kesiagaan menanggulangi bencana. "Seharusnya setiap warga memiliki alat pemadam api ringan (APAR) dan standar operasional prosedur (SOP)," katanya. (*)
Pemadaman Listrik tersebut masih terjadi saat ini.
Bagaimana pendapat anda gan? Apakah di kota anda juga sering?
"It's better to light a candle than to curse the darkness"
![[Curhat] IBUKOTA KU yang sering DILANDA KEGELAPAN.](https://s.kaskus.id/images/2013/04/16/5366923_20130416120454.jpg)
Mengapa oh mengapa. Kenapa oh tanya kenapa..
![[Curhat] IBUKOTA KU yang sering DILANDA KEGELAPAN.](https://s.kaskus.id/images/2013/04/16/5366923_20130416120543.jpg)
Berikut ini merupakan kutipan berita:
Quote:
BERITA TEMPO
TEMPO Interaktif, Pontianak - Warga Kota Pontianak resah, PLN Wilayah Kalimantan Barat hampir sebulan melakukan pemadaman listrik, bahkan akan diperpanjang. Alasannya, perbaikan mesin belum tuntas.
Anggota Dewan, tokoh masyarakat, LSM, dan organisasi kepemudaan menilai kinerja PLN buruk karena merugikan banyak pihak. Sejumlah warga mengancam akan melakukan demo besar-besaran agar PLN memerbaiki kinerjanya.
Ismaniar, anggota Dewan mengeluhkan pemadaman listrik dalam jangka waktu lama dan sering terjadi hampir setiap tahun.
Menurutnya PLN sudah keterlaluan, untuk itu dia meminta lembaga konsumen memberikan pembelaan atas hak warga. Akibat pemadaman listrik, menyebabkan kebakaran rumah, toko, dan merusak peralatan elektronik.
“Bayangkan, setiap hari kadang dari pagi hingga malam listrik mati, tentu sangat menggangu," ujarnya,
Menurut Ismaniar, banyak sekali pengusaha kecil dan menengah tergantung pada aliran listrik. Seperti pengusaha salon, toko, foto kopi
Soenarto warga Jalan Lembah Murai, Kelurahan Mariana Pontianak Kota, mengaku kesal, hampir tiap hari keluarganya tidak bisa tidur dengan nyenyak akibat pemadaman listrik oleh PLN yang tidak menentu.
“Kadang pemadaman itu bisa mencapai enam hingga delapan jam tiap harinya. Anak-anak saya yang kecil sering menangis, karena gelap dan kepanasan. Belum lagi perasaan was-was kalau terjadi kebakaran akibat lilin,” ungkapnya.
Kekecewaan juga dialami Mul Mustari, pemilik Salon Mul di kawasan Panglima Aim, Pontianak Timur. Akibat lampu padam, kerugian usahanya mencapai enam juta rupiah per bulan.
“Saya terpaksa memakai genset tiap hari dan harus membeli solar Rp200 ribu per hari." katanya.
Tokoh masyarakat yang juga anggota DPR-RI asal Kalimantan Barat Uray Faisal Hamid menyarankan agar pejabat PLN Wilayah Kalimantan Barat diganti. Menurutnya, sebagai pimpinan PLN harus bertanggungjawab, atas masalah pemadaman listrik yang dinilainya sangat merugikan banyak pihak..
“Saya dapat laporan PT. Antam di Kalimantan Barat mengeluhkan soal listrik, belum lagi para investor lainnya," katanya.
General Manager PLN setmpat Denny Pranoto menjelaskan, perpanjangan jadwal pemadaman bergilir dilakukan karena mesin pembangkit PLTD Siantan belum siap akibat circuit breker masih rusak.
TEMPO Interaktif, Pontianak - Warga Kota Pontianak resah, PLN Wilayah Kalimantan Barat hampir sebulan melakukan pemadaman listrik, bahkan akan diperpanjang. Alasannya, perbaikan mesin belum tuntas.
Anggota Dewan, tokoh masyarakat, LSM, dan organisasi kepemudaan menilai kinerja PLN buruk karena merugikan banyak pihak. Sejumlah warga mengancam akan melakukan demo besar-besaran agar PLN memerbaiki kinerjanya.
Ismaniar, anggota Dewan mengeluhkan pemadaman listrik dalam jangka waktu lama dan sering terjadi hampir setiap tahun.
Menurutnya PLN sudah keterlaluan, untuk itu dia meminta lembaga konsumen memberikan pembelaan atas hak warga. Akibat pemadaman listrik, menyebabkan kebakaran rumah, toko, dan merusak peralatan elektronik.
“Bayangkan, setiap hari kadang dari pagi hingga malam listrik mati, tentu sangat menggangu," ujarnya,
Menurut Ismaniar, banyak sekali pengusaha kecil dan menengah tergantung pada aliran listrik. Seperti pengusaha salon, toko, foto kopi
Soenarto warga Jalan Lembah Murai, Kelurahan Mariana Pontianak Kota, mengaku kesal, hampir tiap hari keluarganya tidak bisa tidur dengan nyenyak akibat pemadaman listrik oleh PLN yang tidak menentu.
“Kadang pemadaman itu bisa mencapai enam hingga delapan jam tiap harinya. Anak-anak saya yang kecil sering menangis, karena gelap dan kepanasan. Belum lagi perasaan was-was kalau terjadi kebakaran akibat lilin,” ungkapnya.
Kekecewaan juga dialami Mul Mustari, pemilik Salon Mul di kawasan Panglima Aim, Pontianak Timur. Akibat lampu padam, kerugian usahanya mencapai enam juta rupiah per bulan.
“Saya terpaksa memakai genset tiap hari dan harus membeli solar Rp200 ribu per hari." katanya.
Tokoh masyarakat yang juga anggota DPR-RI asal Kalimantan Barat Uray Faisal Hamid menyarankan agar pejabat PLN Wilayah Kalimantan Barat diganti. Menurutnya, sebagai pimpinan PLN harus bertanggungjawab, atas masalah pemadaman listrik yang dinilainya sangat merugikan banyak pihak..
“Saya dapat laporan PT. Antam di Kalimantan Barat mengeluhkan soal listrik, belum lagi para investor lainnya," katanya.
General Manager PLN setmpat Denny Pranoto menjelaskan, perpanjangan jadwal pemadaman bergilir dilakukan karena mesin pembangkit PLTD Siantan belum siap akibat circuit breker masih rusak.
Quote:
BERITA ANTARA NEWS :
Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News) - Warga Kota Pontianak dan Kubu Raya Kalimantan Barat merasa jengkel atas pemadaman listrik pada saat umat Muslim melakukan salat tarawih yang dilakukan oleh PT PLN setempat.
"Entah mengapa sampai saat ini pemadaman listrik masih saja dilakukan PLN, padahal sebelum Ramadan, PLN sudah melakukan perawatan dan melakukan pemadaman bergilir. Itu kita bisa maklum, tapi nyatanya saat bulan puasa, listrik masih saja padam," kata Zulfi, warga jalan Parit Haji Husein, di Sungai Raya, Selasa.
Menurutnya, pemadaman yang terjadi bukan hanya sekali dilakukan, namun berulang kali dan terjadi pada saat berbuka puasa dan saat salat tarawih. Itu yang membuat masyarakat menjadi semakin kesal.
"Apa lagi menjelang Lebaran seperti saat ini, pemadaman lebih sering terjadi di saat banyak ibu-ibu membuat kue. Kue lapis yang dibuat istri saya saja sampai dua kali gagal, padahal harga bahan untuk membuat kue tersebut sangat mahal," katanya.
Zulfi menyatakan, jika listrik padam saat masyarakat melaksanakan ibadah tentu saja bisa mengganggu, semestinya PLN bisa melakukan antisipasi, jadi tidak padam lagi saat kita sedang melaksanakan ibadah tarawih.
Dia juga mengumpat kesal, karena listrik tiba-tiba mati. Betapa tidak, dirinya sedang melakukan pekerjaan desain yang hendak digunakan sebelum Lebaran.
"Jika mendadak listrik mati, bagaimana kita mau kerja. Kami meminta PLN untuk tidak memadamkan listrik hingga menjelang lebaran, sebab banyak pekerjaan yang dilakukan menggunakan listrik," katanya.
Warga Cempaka Mas, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya juga menyatakan hal serupa dengan Zulfi. Untuk itu dia berharap agar PLN bisa meminimalisasi pemadaman listrik pada saat bulan Ramadan, terutama pada malam hari, saat berbuka puasa, saat shalat tarawih dan saat makan sahur.
"Apalagi beberapa waktu lalu PLN telah mengatakan sudah menambah dua unit mesin untuk antisipasi bulan ramadan dan Idul Fitri, tapi kok masih ada pemadaman, padahal tadi malam cuaca juga cukup bagus tidak ada angin tidak juga ada hujan," tanyanya.
Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News) - Warga Kota Pontianak dan Kubu Raya Kalimantan Barat merasa jengkel atas pemadaman listrik pada saat umat Muslim melakukan salat tarawih yang dilakukan oleh PT PLN setempat.
"Entah mengapa sampai saat ini pemadaman listrik masih saja dilakukan PLN, padahal sebelum Ramadan, PLN sudah melakukan perawatan dan melakukan pemadaman bergilir. Itu kita bisa maklum, tapi nyatanya saat bulan puasa, listrik masih saja padam," kata Zulfi, warga jalan Parit Haji Husein, di Sungai Raya, Selasa.
Menurutnya, pemadaman yang terjadi bukan hanya sekali dilakukan, namun berulang kali dan terjadi pada saat berbuka puasa dan saat salat tarawih. Itu yang membuat masyarakat menjadi semakin kesal.
"Apa lagi menjelang Lebaran seperti saat ini, pemadaman lebih sering terjadi di saat banyak ibu-ibu membuat kue. Kue lapis yang dibuat istri saya saja sampai dua kali gagal, padahal harga bahan untuk membuat kue tersebut sangat mahal," katanya.
Zulfi menyatakan, jika listrik padam saat masyarakat melaksanakan ibadah tentu saja bisa mengganggu, semestinya PLN bisa melakukan antisipasi, jadi tidak padam lagi saat kita sedang melaksanakan ibadah tarawih.
Dia juga mengumpat kesal, karena listrik tiba-tiba mati. Betapa tidak, dirinya sedang melakukan pekerjaan desain yang hendak digunakan sebelum Lebaran.
"Jika mendadak listrik mati, bagaimana kita mau kerja. Kami meminta PLN untuk tidak memadamkan listrik hingga menjelang lebaran, sebab banyak pekerjaan yang dilakukan menggunakan listrik," katanya.
Warga Cempaka Mas, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya juga menyatakan hal serupa dengan Zulfi. Untuk itu dia berharap agar PLN bisa meminimalisasi pemadaman listrik pada saat bulan Ramadan, terutama pada malam hari, saat berbuka puasa, saat shalat tarawih dan saat makan sahur.
"Apalagi beberapa waktu lalu PLN telah mengatakan sudah menambah dua unit mesin untuk antisipasi bulan ramadan dan Idul Fitri, tapi kok masih ada pemadaman, padahal tadi malam cuaca juga cukup bagus tidak ada angin tidak juga ada hujan," tanyanya.
Quote:
BERITA EQUATOR :
Sabtu, 9 Maret 2013
Takut Kantor PLN Dibakar Massa
Kapolresta Temui Pimpinan PLN mengantisipasi agar kantor PLN tidak dibakar massa, Kapolresta Pontianak AKBP Drs Hariyanta MSi menemui pimpinan cabang PLN Kota Pontianak, Kamis (7/3).
Pontianak – Mengantisipasi agar kantor PLN tidak dibakar massa yang geram dengan pemadaman listrik, Kapolresta Pontianak AKBP Drs Hariyanta MSi menemui pimpinan cabang PLN Kota Pontianak, Kamis (7/3).
“Tujuan pertemuan ini untuk mengantisipasi saja. Jangan sampai insiden di Kalimantan Timur (Kaltim) juga terjadi di Kota Pontianak. Massa membakar kantor PLN dan walikota lantaran listrik padam setiap hari dan berjam-jam,” ungkap Hariyanta, Jumat (8/3).
Hariyanta juga meminta aliran listrik yang ditangani PLN Kota Pontianak berjalan lancar tanpa adanya pemadaman.
Selain itu, kedatangannya ke kantor PLN Cabang Kota Pontianak juga untuk bersilaturahmi. “Saya juga menanyakan kondisi pelayanan listrik di Kota Pontianak untuk para pelanggan,” katanya.
Kondisi pelayanan listrik masih berjalan normal. Pemadaman juga tidak selama berjam-jam. Jika memang ada permasalahan dengan pelayanan, komunikasikan terlebih dulu dengan baik dan jangan terprovokasi. “Jika ada permasalahan terkait pelayanan PLN, bicarakan dengan saya, agar permasalahan segera diatasi,” jelas Hariyanta.
Hariyanta mengimbau masyarakat Kota Pontianak tidak mengambil tindakan gegabah dan anarkis. Apalagi terprovokasi dengan kejadian di Kaltim
Sabtu, 9 Maret 2013
Takut Kantor PLN Dibakar Massa
Kapolresta Temui Pimpinan PLN mengantisipasi agar kantor PLN tidak dibakar massa, Kapolresta Pontianak AKBP Drs Hariyanta MSi menemui pimpinan cabang PLN Kota Pontianak, Kamis (7/3).
Pontianak – Mengantisipasi agar kantor PLN tidak dibakar massa yang geram dengan pemadaman listrik, Kapolresta Pontianak AKBP Drs Hariyanta MSi menemui pimpinan cabang PLN Kota Pontianak, Kamis (7/3).
“Tujuan pertemuan ini untuk mengantisipasi saja. Jangan sampai insiden di Kalimantan Timur (Kaltim) juga terjadi di Kota Pontianak. Massa membakar kantor PLN dan walikota lantaran listrik padam setiap hari dan berjam-jam,” ungkap Hariyanta, Jumat (8/3).
Hariyanta juga meminta aliran listrik yang ditangani PLN Kota Pontianak berjalan lancar tanpa adanya pemadaman.
Selain itu, kedatangannya ke kantor PLN Cabang Kota Pontianak juga untuk bersilaturahmi. “Saya juga menanyakan kondisi pelayanan listrik di Kota Pontianak untuk para pelanggan,” katanya.
Kondisi pelayanan listrik masih berjalan normal. Pemadaman juga tidak selama berjam-jam. Jika memang ada permasalahan dengan pelayanan, komunikasikan terlebih dulu dengan baik dan jangan terprovokasi. “Jika ada permasalahan terkait pelayanan PLN, bicarakan dengan saya, agar permasalahan segera diatasi,” jelas Hariyanta.
Hariyanta mengimbau masyarakat Kota Pontianak tidak mengambil tindakan gegabah dan anarkis. Apalagi terprovokasi dengan kejadian di Kaltim
Mungkin masyarakat sudah tidak tahan dengan pemadaman listrik ini

Sampai2 di koran sudah ada jadwal untuk nyalaiin lilin di pontianak.
![[Curhat] IBUKOTA KU yang sering DILANDA KEGELAPAN.](https://s.kaskus.id/images/2013/04/16/5366923_20130416110210.jpg)
Quote:
Banyak sekali kerugian yang dapat ditimbulkan oleh pemadaman listrik seperti sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) akan mengalami kerugian sangat besar karena supply listrik 100 persen dari PLN seperti UKM konveksi, warnet, logam, electronik dan praktis usahanya tidak bisa operasional,
Sementara industri besar dan jasa lainnya, seperti hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran juga mengalami kerugian berupa operasional genset, akan tetapi usahanya bisa tetap operasional.
Transaksi keuangan diperkirakan juga akan terganggu khususnya di kantor cabang dan anak cabang yang tidak memiliki genset dan akan merugikan nasabah.
"Kalau ditotal secara kolektif pasti jumlahnya puluhan miliar, hanya angka pastinya sulit diprediksi karena hampir semua sektor usaha mengalami kerugian.
Sementara industri besar dan jasa lainnya, seperti hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran juga mengalami kerugian berupa operasional genset, akan tetapi usahanya bisa tetap operasional.
Transaksi keuangan diperkirakan juga akan terganggu khususnya di kantor cabang dan anak cabang yang tidak memiliki genset dan akan merugikan nasabah.
"Kalau ditotal secara kolektif pasti jumlahnya puluhan miliar, hanya angka pastinya sulit diprediksi karena hampir semua sektor usaha mengalami kerugian.
Quote:
Pemadaman listrik juga dapat menyebabkan korsleting listrik yang menyebabkan terjadi nya kebakaran
BERITA TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK
- Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ponatianak, Haryadi S Triwibowo mengatakan jumlah kebakaran di Kota Pontianak mencapai 67 kasus pada 2011.
Dari kasus itu, sebanyak 75 persen disebabkan arus listrik, 25 persen akibat kompor gas, dan sisanya lilin, obat nyamuk dan dispenser.
Sedangkan untuk 2012, mulai dari 1- 27 Januari 2012, sudah 7 kasus kebakaran yang penyebabnya adalah listrik.
"Tidak ada korban jiwa pada kasus kebakaran yang terjadi di 2011 ataupun pada 2012," kata Haryadi, saat ditemui Tribunpontianak.co.id, Jumat (27/1/2012).
Harapnya masyarakat harus lebih disiplin dalam mengelola kesiagaan menanggulangi bencana. "Seharusnya setiap warga memiliki alat pemadam api ringan (APAR) dan standar operasional prosedur (SOP)," katanya. (*)
Pemadaman Listrik tersebut masih terjadi saat ini.
Bagaimana pendapat anda gan? Apakah di kota anda juga sering?
Jangan lupa kasih 

0
2.1K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan