kamu sedang berada di jalan yang benar, kamu mengahdapinya dengan rasa takut, dengan rasa bersalah, satu persatu tertuntaskan. apa yang lebih penting dari tuntas? iya benar.., prosesnya sangat berbekas, iya benar kecewa tidak bisa seketika lenyap. lalu apa? berat jika hati ini terus tertaut denga...
kalau sudah terjadi mau apa lagi..? :) yess it's hurt, and then what's next? cukup tidak usah menyalahkan diri sendiri, duah tau salah kok, sudah berlalu dan udah emangs alah dan mau diapakan lagi :)
inilah proses tumbuh dewasa. bisa berlalu dengan ikuti arus atau berlalu dengan menuju suatu muara. berat untuk berjalan jika dalam diri belum lah tuntas. tidak mudah untuk menuntaskannya, emmang. tapi bukan tidak mungkin. hai diri ini, dengan segala rasa di masa lalu, dengan segala pengahyatan di
Terima kasih :) Atas masa lalu yang terlewati, atas setiap kesulitan yang dijalani, atas masa depan yang tak mudah kau akhiri. Terima kasih
barulah merasakan makna dari lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. tidak ada yang harus disesali barnag sedetik pun dari masa lalu. manusia memang lah lemah, tak perlu kahwatir :)
Betul-betul dalam konfisi butuh nafas, butuh meyakinkan diri satu per satu akan selesai, butuh nyadarin diri kalo orang lain itu gak bisa dikendalikan sama kita, kalo diri ini perlu dikuatkan, kalo diri ini akan dibanti oleh skenario terbaik-Nya.
Saat di sini masih aja faking, gak paham lagi maunya aku tuh apa. Hahaha. 😅 Aku ingin diterima, enatah oleh siapa. Penerimaan yang aku sendiri selalu skeptis dan yakin tidal akan ada oenerimaan tersebut. Akan terlalu berlebih memintanya sama makhluk 😊 Word just a word till you mean what you...
Suatu saat nanti aku bisa jawab, selain keluarga ada yang bisa dikangenin juga. Hahaha. Antara bodo amat, atau sekecewa itu sama orngalaman masa bocah smp. Aku sadar, amat sadar, apa yang berlalu biar lah berlalu. Tapi ternyata amygdala berkata lain. Malah jadi kepikiran, saat pusat emosi ada di ...
Tubuh yang terlalu jujur :) skait disaat banyak kerjaan yang hars diselesaikn. Terima kasih. Baru ngerasain dilema sakit saat jauh dari org tua dan gak berani bilang karena takut bikin khawatir :')
Terima kasih tubuh, kamu udah jujur. Aku selalu mengelak dan mencari pembenaran atas perasaan, tapi kamu jujur menunjukkan apa yang sebenarnya dirsakan. Sulit bagiku mengakui bahwa ini tidak baik-baik saja, bahwa ada yang salah dengan perasaan ini. Karena aku tidak tahu, beluk juga ingin tahu, atau
Kalo milih buat formasi bertahan harus siap diserang. Serangan pikiran a b c d, owkay.., paling sedih kulihat betapa egoisnya aku dalam mimpi sendiri, pas kebangun capeknya kerasa nyata sekali. Hahaha.., dasar akuhh akuhh 😁
Bertahan bukan lagi pilihan, sebetulnya yang perlu kulakukan adalah hadapi! Bukan sekadar bertahan, aku pun harusnya menyerang. Hidup seperti hirima, yaa-ha!
Hidup ini aneh, manusia aneh, kalo gam punya ilmu beginilah jadinua semua nampak aneh. Ku kira hanya aku saja yang mngalami masalah ini, nyatanya pasti tidak! Ada setidaknya ada satu orang yang mengalami hal persis seerti yang ku alamai, tapi tetap tak bisa disamakan karena manusia sendiri unik. D
Berbagi adalah hal baru bagiku, dalam arti membagi perasaan pribadi, berbagi keluh kesah, bersama bertukar perspektif. Berbagi itu menyenangkan, sayangnya entah sejak kapan aku lupa untuk berbagi lebih dari batas 'profesional'. Berbagi ide untuk diskusi tugas, berbagi ide untuk menyelesaikan proy...
Pergi atau diam memang tak menjawab apapun dari persoalan yang dihadapi :) Setidaknya cukup memberi jarak agar logika bisa kembali belerja dengn baik..,
Terbiasa sibuk mungkin ya, jadi dengan adanya waktu luang seperti saat ini barulah terpikir dan terasa ini itu. Unik memang, seketika datang perasaan yang sangat depreaif tidak mau mengerjakan apapun, gelisah.., lantas seketika berubah entah karena angin apa. Kembalibhanya bisa berharap.., semoga...