asbunasbunapa gw bilang bangga ? Elo gw sindir masalah keledai aja kagak tau. Nih gw jelasin, keledai itu terkenal handal kalo jalan di daerah pegunungan yg curam dan berkurang, karena keledai belajar dari pengalaman. Makanya jalan ke Petra pake keledai bukan kuda. Keledai aja lebih pintar dari or
asbunasbunMohon mangap ternyata ente cuman jago copy paste, bukan seorang pemikir. Saya salah menilai, seorang kambing tidak bakal bisa diajari jadi harimau meski dipakaikan kulit harimau :toast
asbunasbunfilsafat = kaidah ilmiah? OMG anda sudah tersesat jalan pikirnya, selagi masih muda cobalah berpikir dari sudut lain bre. Masalah KeTuhanan ini sudah gw pikir berpuluh2 tahun, dan setiap gw ambil sudut berbeda menghasilkan jawaban yg berbeda. Plato Ghazali dll menghasilkan filsafat dengan
asbunasbunsejak kapan filsafat ada landasan teori, kajian data dan analisa :wkwkwk Apalagi kitab suci ada landasan teori kajian data dan analisa gak :wkwkwk :wkwkwk Yang elo sajikan disini semua berdasarkan angan2 manusia, hasil olah pikir indera. Sebelum menghina orang cek dulu otak elo pernah me
asbunasbunane bukan ngarang bre, sekarang ane pada kesimpulan tidak berani menggambarkan bentuk Tuhan, baik sebagai Raja, Allah, wisnu dll, karena itu hakikatnya memberi Personafikasi pada sesuatu yang diluar kemampuan kita. Karena kemampuan kita baru sebatas titik, tidak bisa mengenali garis apa...
asbunasbun Menurut Plato Tuhan itu ada titik. Masalah ke Esa an tidak dirujuk dengan jelas. Jangan lupa filsuf yg agan sebut hidup di masa lalu, dan data2 yg didapat hasil olah panca Indera. Kalo kita membatasi Tuhan itu esa tunggal satu tidak jamak, itu bukan kebenaran tunggal. Seperti saya analog
asbunasbunya itu bre, kalo dipikir secara logis penyusunan dan penyebaran kitab suci berdasarkan indera kan. Dalam kasus jaman dulu kitab suci disebarkan melalui mulut ke mulut, diinterpretasikan berbeda ke setiap orang. Cth agama di timur tengah merujuk 1 sumber dari kaum Yahudi, menyebar dari m...
asbunasbun delapan3Kata2 firman itu didapat dari panca indera kita, padahal kalo menurut asbunasbun " indera adalah level terbawah dr kemampuan manusia". Jadi kesimpulan Tuhan adalah satu itu berdasarkan asumsi panca indera kita
asbunasbunlogika dan filsafat adalah hasil olah indera dari penglihatan, pendengaran, penciuman. semua diolah di otak manusia untuk menjadi spiritual dan keimanan. Jadi pendekatan dengan logika filsafat atau spiritual sama2 bertujuan mengetahui dan merasakan ke Esa an yang diberitahu oleh guru da...
asbunasbunmerujuk satu karena masih belum diketahui dan misterius. Jangankan tuhan, orang bilang alien aja masih merujuk 1 bentuk (kepala besar, warna hijau, bawa piring terbang). Karena masalah ketidak Tahuan saja lebih mudah jika menyebut satu entitas tunggal. Padahal kenyataannya "kemungkin
asbunasbunTuhan sebenarnya ada banyak entitas, tapi manusia lebih nyaman dengan menyebutnya satu kesatuan. Karena manusia sendiri kalo disuruh memberi bukti kalo tuhan ada satu pasti merujuk satu kata IMAN