yogasugiarto kalo draftnya mmg begitu, karyawan outsource mjd tanggung jawab perusahaan outsource. Banyak yg mbacot cela Omnibus Law terkait outsource tp mingkem ttg hal2 positif. Ente cerdas dan bagus bisa melihat sisi positif outsource menurut omnibus law dr pengalaman nyata :recsel
kempez 2. Saat Lo kecelakaan kerja menjadi cacat atau meninggal, baca kecelakaan di jam kerja maka pesangon Lo gk dapet <------------------ ini hoax banget. Yg dihapus itu Pasal 172 yg mengatur pesangon bagi buruh kena laka kerja yg mengundurkan diri (bhs hukumnya mengajukan PHK). Soal pesango...
supershoot abdoes Soal pesangon, yg dihapus itu Pasal 172 UU 13/2003. Isinya begini: Pekerja/buruh yang mengalami sakit berkepanjangan, mengalami cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 (dua belas) bulan dapat mengajukan pemutusan hubungan ker
supershoot Di UU 13/2003 mmg pihak yg bertanggungjawab thd pekerja outsource itu tdk konsisten, kadang di perusahaan user tp dlm kondisi lain ada di perusahaan penyedia. hasilnya ya begitu, nasib terombang-ambing. Namun di draft RUU baru ditetapkan bila karyawan outsource adl tanggung jawab perusa
hooligancrewlag Kau tunjuk aja mana pasal yg kau bilang menghapus pesangon itu! Nggak ada kan? Krn kau cuma gede mulut doang! Pakai sok2 ngeles nyuruh org lain baca :)
Yg ente khawatirkan dr outsource itu apa? Aturan outsource di RUU Ciptaker itu lebih memberi kepastian hukum drpd yg di UU 13/2003. Krn karyawan outsource jelas diposisikan sbg karyawan perusahaan outsource. Sdg di UU 13/2003 nasib karyawan outsource itu tdk jelas, pd kondisi tertentu diposisikan...