egag Agan, sebelum agan diskusi lebih lanjut, ada baiknya agan sekolah dulu agar bisa nyambung berdiskusi dengan agan Gembalaanjing dan agan pasti2periode. Atau setidaknya, agan perbanyak literasi yang komprehensif agar menambah pengetahuan agan untuk berdiskusi. Wassalam. Semoga agan terus dalam r
egag Lho, kalo Kepala Negaranya hanya boleh yang beragama Islam, berarti ga fair dong? Kenapa eksklusif banget?
egag Kok ngasi kesimpulannya serampangan gan? Kan agan nanya 'Allah' itu Tuhan siapa? Ya ane jawab kalo 'Allah' itu digunakan oleh orang Arab untuk menyebut 'Tuhan'. Kenapa agan malah simpulin Islam saja? :capedes
egag Itu definisi baku cerdas gan? Berapa orang yang sependapat dengan agan tentang definisi cerdas tersebut?
pasti2periode egag Ideologi kumpulan negara tetapi eksklusif terhadap 1 agama. Gimana itu bisa dikatakan sebuah 'ideologi kumpulan negara'? Sedangkan banyak negara-negara di dunia yang penduduknya tidak hanya memeluk Islam.
egag Aliran Kristen dari Katolik, Protestan, hingga Ortodoks menggunakan kata 'Allah' untuk menyebut Tuhan. Baha'ism menggunakan kata 'Allah' juga untuk menyebut Tuhan. Orang Arab yang tidak beragama Samawi, menyebut Tuhan juga menggunakan kata 'Allah'. Kata 'Allah' itu tidak bisa dimonopoli untuk
egag Terlalu serampangan agan bilang dasar negara kita berdasarkan agama Islam. Kalau memuat ajaran Islam, mungkin iya. Tetapi dasar negara kita itu sintesa dari beberapa ajaran yang ada di Indonesia. Oh iya, tidak ada salahnya agan mengakui Khilafah, asalkan agan tidak tinggal di Indonesia. Mengak
egag Ideologi Khilafah itu jelas, kepemimpinan harus dipegang oleh Orang Beriman, di sini tentu seorang Muslim. Itu bertolak belakang dengan cita-cita pendiri bangsa.
pasti2periode Baca lagi ketikan ane yang di bawah gan. Agama-agama di Indonesia serta Ateisme tidak perlu diakui Soekarno, karena sudah hidup di masyarakat. Pahami bener-bener gan ketikan ane. :malus
egag Jadi nasionalis itu kewajiban. Sila-3 mengharuskan orang bersatu di bawah NKRI. Konsekuensinya? Mereka harus tunduk pada kesepakatan-kesepakatan yang sudah disepakati seperti Pancasila, UUD dan UU yang ada di Indonesia.
Oke gan, ane anggap kredibel ya, kalo Soekarno pernah berpidato demikian, sesuai link yang agan kasi. Ane kutip nih lengkapnya: Ketuhanan Yang Maha Esa. Bangsa saya meliputi orang-orang yang menganut berbagai macam agama. Ada yang Islam, ada yang Kristen ada yang Budha dan ada yang tidak menganut
pasti2periode Agan ada videonya? Boleh dikasi? Kalo youtube, linknya aja, dan tunjukin menit ke berapa Soekarno bilang begitu. Mungkin setelah itu bisa ane jelasin.
egag Definisi cerdas juga ga baku kok gan, banyak versi menurut orang gimana seseorang bisa dikatakan cerdas atau sekadar pinter. Jadi, agan pake definisi yang mana dalam menilai orang lain cerdas? :malus
pasti2periode Agan ga boleh serampangan menyimpulkan kalo Ir. Soekarno menyetujui Ateisme. Perlu kajian lebih lanjut kalo mau ngomong gitu. Secara kasat mata, pada sidang PBB saja, Soekarno mengatakan "Believe in God" bukan "Having belief", artinya apa? "Percaya kepada Tuh
egag waiz.biwaiz Sebetulnya, kita ga boleh liar juga pake kata 'menyembah', karena kita ga pernah tau kan isi agama orang gimana? Tata cara ritualnya gimana? Dan apa esensi yang sebenarnya mereka sembah? Emang agan udah pernah belajar Budha, Hindu, Kong Hu Chu dan Shinto? Ngga kan?
pasti2periode Ketuhanan yang maha esa itu jelas artinya beragama gan. Ateisme menolak itu dan sudah diakui oleh junjungan kadrun, Rocky Gerung, kalo sila pertama Pancasila itu memang tidak mengizinkan ateisme. Anehnya, beliau bilang di sila kedua hingga kelima itu diizinkan. Padahal, Pancasila se...
waiz.biwaiz egag Kalo dikatakan bodoh sih ya ngga juga. Ateis banyak yang pinter-pinter kaya Stephen Hawking dkk. Penerima nobel juga rerata ateis, menunjukan ateis itu ga semuanya bodoh. Intinya gini sih, kalo kita menilai dari satu sudut pandang, tentu akan bias. Cobalah buka kitab-kitab agama ...
egag said: Gk, mereka menyembah leluhur dan orang orang suci.. Salah satunya adalah shidarta gautama :lehuga :lehuga :lehuga