Argentina akhirnya bisa bernafas lega setelah secara sah mempersunting alias membeli F-16 bekas Denmark, hal ini sekaligus mengakhiri pencarian panjang dan melelahkan negara itu dalam upaya memodernisasi aramda pesawat tempurnya. Bagi Agan yang mengikuti perjalanan Argentina dalam upaya mencari jet tempur, pasti juga merasa lega. Sebelumnya negaranya Messi ini sempat dikaitkan dengan jet tempur buatan India, China, Rusia dan Korea Selatan.

Pada 2020, Argentina tertarik untuk membeli jet tempur ringan FA-50 buatan Korea Selatan. Tapi, pada Oktober 2020 pihak KAI (Korea Aerospace Industries) selaku pembuat pesawat memberitahu Argentina jika ada 5 komponen beserta kursi lontar buatan Inggris di pesawatnya, yang membuat penjualan terpaksa dibatalkan. Hal serupa terjadi pada Tejas yang ditawarkan oleh India, pesawat memakai kursi lontar buatan Inggris, membuat pesawat ini haram hukumnya untuk dijual ke Argentina.

Pilihan terakhir ada di JF-17 buatan China-Pakistan, sebelum membeli F-16, Argentina dikaitkan dengan pesawat JF-17. China menawarkan 15 - 20 pesawat yang akan diproduksi di Pakistan. China juga menawarkan produksi bersama di Argentina. Namun, pada akhirnya kesepakatan itu tidak terjadi.

Rusia dilaporkan sempat menawarkan Su-24 Fencer ke Argentina, kabar tersebut sempat membuat Inggris ketar-ketir, dan takut jika pesawat pembom tempur itu digunakan menyerang Kepulauan Falkland. Namun, gosip itu langsung dibantah Rusia. Sebagai pengingat bagi Agan, Inggris masih memberlakukan embargo senjata terhadap Argentina sebagai akibat Perang Falkland (Malvinas) yang melibatkan keduanya pada 1982.

Embargo ini membuat Argentina kesulitan mencari peralatan tempur, karena Inggris selalu menjegal mereka setiap kali hendak membeli persenjataan, terutama pesawat tempur. Bahkan yang paling parah, Inggris sampai mengeluarkan fatwa haram untuk setiap penjualan jet tempur yang memakai komponen buatan Inggris ke Argentina. Selain dijegal Inggris, lesunya ekonomi di Argentina juga jadi alasan uatama mengapa pembelian jet tempur mereka sulit terealisasikan dengan cepat.



F-16 kemudian dilirik Argentina sebagai opsi terakhir, yang diincar adalah jet tempur bekas Denmark. Tapi, penjualan itu harus dapat izin dari Amerika. Pada pertengahan Agustus 2023, Amerika memberi izin penjualan F-16 bekas Denmark kepada Argentina. Di bulan Oktober 2023, Amerika secara resmi mengumumkan penjualan F-16 ke Argentina. Awalnya ada 38 F-16 yang akan dibeli, tapi pada akhirnya hanya ada 24 F-16 yang dibeli.

Mengutip laporan The Aviationist, penandatanganan kesepakatan pembelian F-16 bekas antara Denmark dan Argentina di lakukan di Pangkalan Udara Skrydstrup di Denmark pada 16 April 2024 dan dihadiri oleh menteri pertahanan kedua negara. Paket penjualan F-16 sudah termasuk delapan mesin cadangan, suku cadang untuk lima tahun dan empat simulator penerbangan.

Setelah penandatanganan kesepakatan, F-16 pertama dengan lambang Fuerza Aérea Argentina diresmikan. Pesawat tersebut adalah F-16BM 86-0199/ET-199, dicat dengan skema warna “Have Glass” abu-abu tua, dengan bendera Argentina penuh warna dan bulat. Selain mesin dan suku cadang lainnya, paket penjualan F-16 juga termasuk rudal AIM-120 dan rudal AIM-9 serta bantuan dana US$40 juta untuk pembelian F-16.



F-16 yang dijual ke Argentina pada awalnya dikirim dalam konfigurasi Block 1, Block 5 dan Block 15. Pesawat kemudian ditingkatkan ke konfigurasi Mid Life Update Block 20, dengan kemampuan yang dianggap sebanding dengan F-16C Block 50/52. Total 24 pesawat milik Denmark akan dijual ke Argentina, sisa 19 unit lainnya didonasikan ke Ukraina. Sementara Denmark akan menerima 27 unit F-35A pada 2025 yang dikirim secara bertahap. Pesawat yang dibeli Argentina akan dikirim pada akhir tahun 2024 sampai awal tahun 2025.

Saat ini yang tersisa adalah armada jet tempur Argentina terdiri dari A-4 Skyhawk bekas Korps Marinir AS yang sudah ditingkatkan, pesawat ringan Pampa dan Pucara buatan lokal. Dengan datangnya F-16, meski cuma pesawat bekas, kehadirannya bakal memberikan kemampuan baru bagi Angkatan Udara Argentina untuk menjaga kedaulatan negaranya. F-16 juga masih diterbangkan oleh banyak negara di dunia, sehingga stok suku cadangnya dijamin aman, ini juga jadi pertimbangan Argentina memilih F-16.

Di sisi lain, penjualan F-16 ke Argentina merupakan salah satu cara memperkuat kehadiran dan pengaruh Amerika di benua Amerika Selatan, mereka tidak akan membiarkan China menjual senjata apa pun ke negara-negara di benua ini untuk memperkuat pengaruhnya.







Referensi Tulisan: The Aviationist
Sumber Foto: sudah tertera