Rusia benar-benar apes di bulan April kali ini Gan, di lapak sebelumnya kita sudah membahas jika Rusia kehilangan sistem pertahanan udara S-300/S-400setelah dientup rudal milik Ukraina. Kali ini giliran pembom Tu-22M3 Backfire jatuh untuk pertama kalinya setelah dua tahun perang. Insiden ini terjadi pada Jumat pagi (19/04/2024). Dalam video yang beredar di media sosial, bagian mesin pesawat terbakar, pesawat kemudian sempat berputar-putar sebelum akhirnya jatuh.

Menurut laporan media Rusia, yakni RIA Novosti, Backfire jatuh di wilayah Stravopol (400 km dari tepi timur Krimea) tepatnya di distrik Krasnogvardeisky. Pesawat tersebut jatuh di sebuah lapangan. Tiga kru pesawat yang berhasil menyelamatkan diri kemudian dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, satu kru lagi masih dalam pencarian. Pesawat tersebut dikabarkan baru saja menyelesaikan misi dan hendak kembali ke pangkalannya.

Menurut penjelasan Rusia, Backfire jatuh akibat masalah teknis. Sementara Ukraina mengatakan mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya pembom tersebut. Update terbaru dari RIA Novosti mengatakan, jika salah satu dari tiga kru yang dirawat telah meninggal saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Menurut laporan media tersebut, pesawat tidak membawa senjata saat insiden terjadi.



Ada laporan yang belum bisa dikonfirmasi mengatakan, jika Tu-22M3 Backfire baru saja pulang dari misi meluncurkan rudal jelajah di wilayah Odesa pada malam sebelum pesawat itu jatuh. Namun, informasi ini masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Selain Odesa, ada juga laporan jika pesawat telah meluncurkan rudal jelajah pada malam hari tanggal 18 April di Dnipro dan Kryvyi Rih. Namun, kabar ini belum bisa dipastikan kebenarannya.

Sebagai pengingat bagi Agan, selain menjatuhkan bom, Backfire juga bisa meluncurkan rudal jelajah. Sebuah kemampuan yang wajib dimiliki pesawat pembom di era modern. Selama dua tabun perang, pesawat ini banyak meluncurkan rudal jelajah Kh-101 ke Ukraina.



Tu-22M3 Backfire diterbangkan oleh empat personel yang terdiri dari pilot, kopilot, navigator dan weapon systems office (operator senjata). Pesawat bomber ini punya nafas yang panjang dan bisa terbang sejauh 2.500 km. Dengan begitu, pesawat bisa terbang sampai ke wilayah negara-negara di Eropa Barat. Dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara, secara teori pesawat ini bisa terbang sampai ke Amerika. Di sisi lain, jatuhnya Backfire bisa memompa moral pasukan Ukraina, yang saat ini dilaporkan mulai kehabisan amunisi.







Referensi Tulisan: RIA Novosti
Sumber Foto: sudah tertera