Lebaran, sebagai momen yang penuh kebahagiaan dan kerukunan, kadang-kadang juga membawa bersamanya sejumlah pertanyaan yang cukup membuat kita jengkel. Meskipun bertemu dengan keluarga dan teman-teman lama adalah bagian dari ritual tahunan, namun ada beberapa pertanyaan yang sering kali diulang-ulang dan terkadang cukup mengganggu. 





"Kapan Nikah?"
Pertanyaan ini mungkin menjadi salah satu pertanyaan paling umum yang dihadapi oleh banyak orang ketika berkumpul dengan keluarga besar. Meskipun pertanyaan ini mungkin disampaikan dengan niat baik, namun bagi sebagian orang, itu bisa menjadi hal yang sensitif dan menyebalkan. 


"Kok Masih Belum Punya Anak?"
Bagi pasangan yang sudah menikah beberapa tahun namun belum memiliki anak, pertanyaan ini tentu menjadi pukulan tersendiri. Faktor kesehatan dan berbagai alasan lainnya bisa menjadi penyebabnya, dan pertanyaan semacam ini hanya menambah tekanan emosional yang tidak perlu.

"Kapan Naik Gaji?"
Pertanyaan tentang kenaikan gaji seringkali menjadi topik yang sensitif di tempat kerja. Namun, saat Lebaran, pertanyaan ini sering muncul dari kerabat yang penasaran dengan stabilitas finansial kita. Meskipun gaji adalah hal yang pribadi dan bisa menjadi sensitif, namun beberapa orang sering kali kurang memperhatikan hal ini dan bertanya dengan bebas.

"Kapan Sembuh dari Penyakit itu?"
Bagi mereka yang sedang berjuang melawan penyakit atau masalah kesehatan tertentu, pertanyaan semacam ini bisa menjadi sangat menyakitkan. Terlebih jika penyakit tersebut adalah penyakit kronis atau penyakit yang sulit disembuhkan. Pertanyaan semacam ini sebaiknya dihindari, karena bisa menambah beban psikologis bagi yang bersangkutan.

"Kapan Mau Kurus?"
Pertanyaan tentang berat badan seringkali dianggap tidak sopan, tetapi sayangnya masih sering dilontarkan. Terutama oleh kerabat yang tidak sadar bahwa pertanyaan semacam ini bisa menyakiti perasaan orang lain. Kecantikan dan tubuh ideal adalah hal yang sangat subjektif, dan setiap orang memiliki perjuangannya sendiri dalam mencapai kesehatan dan kebahagiaan fisiknya.




Jadi, Stop!
Bertanya hal yang akan menyakiti hati orang lain.