Romadhon adalah momen penting, bahagia, sukacita, indah, dan menyenangkan serta ditunggu-tunggu oleh setiap muslim dalam 1 tahun sekali. 

Karena romadhon tak semata menandakan momen diwajibkannya berpuasa bagi orang-orang beriman (notabene muslim/muslimah), tapi punya banyak arti, makna, kesan dan pesan bagi setiap orang yang menjalani dan menikmati ritual di dalamnya. 

Mulai dari kebersamaan, kekeluargaan, kekompakan, persaudaraan, persahabatan dan pertemanan, serta lain sebagainya semua tumpah menjadi satu. 

Romadhon punya kesan, pesan, dan kenangan tersendiri bagi setiap orang yang menjalani dan terlibat di dalamnya. Rasa, semangat, dan kenangan itu selalu dinantikan untuk dapat terulang kembali di tahun berikutnya. 

Termasuk ane pribadi. Mulai dari masih bocah ingusan, remaja, dewasa, hingga memasuki usia tua saat ini. Banyak kenangan dan momen indah terjadi dalam hidup ane di setiap romadhon yang ane jalani per tahun. Sulit untuk dilupakan dan begitu manis untuk dikenangkan. 

Semasa ane masih bocah ingusan, sering jadi juru bangunin orang-orang di rumah keluarga ane untuk makan sahur dengan memukul-mukul piring yang terbuat dari kaleng, atau kaleng bekas tempat biskuit, mangkok, ember atau apa saja yang bisa menghasilkan suara nyaring dan keras untuk membangunkan mereka. 

Lanjut ane mulai belajar berpuasa sejak usia 5 tahun dengan metode setengah hari. alias saat jam 12 siang ane diizinkan berbuka oleh orang tua ane. istilahnya "puasa yangyuk" alias siang-siang buka periuk atau tempat nasi alias makan. 

Di masa ane sudah mulai bersekolah dasar ane sudah mulai berpuasa 1 hari penuh. Tapi sering terasa haus, gerah gitu deh. Maklum ane tinggal di pesisir pantai. Kalau menjelang sore biasanya bareng teman-teman ane main ke sungai mandi-mandi. Tapi wajib keringkan badan dan pakaian dulu agar tidak ketahuan oleh orang tua ane khawatir dimarahi.
 
Ritual wajib ane dan teman-teman di kampung dulu adalah sholat shubuh berjamaah di masjid, lalu jalan-jalan keliling kampung dan tak jarang bertandang ke kampung tetangga. Ajak duel anak-anak kampung sebelah untuk tanding sepakbola di pagi hari. 

(ilustrasi main sepakbola di pagi hari puasa)

Kadang-kadang seperti tawuran juga tapi tidak pakai benda-benda berbahaya dan sajam, sampai pernah diuber-uber salah satu warga kampung sebelah yang merasa keberisikan.....akhirnya kabur tunggang-langgang. Abis itu singgah ke sungai terdekat, mandi-mandi untuk menyegarkan tubuh. lalu pulang ke rumah masing-masing. 

(ilustrasi mandi di sungai sehabis bermain sepakbola pagi hari puasa)

selain itu ane dulu punya kebiasaan untuk siapin ransum cemilan saat berbuka puasa dan malam hari yang dibeli pakai uang jajan. aneka snack dan makanan kering lainnya ane simpan di tempat khusus yang cuma ane yang tahu.

Lanjut, di keluarga besar ane dulu di kampung punya tradisi buat makanan dan minuman khusus untuk menu berbuka puasa dan hampir bisa dibilang sebagai menu wajib kami lah dulu,  yaitu :

1. Bubur Sagu Ambon Gula Merah home made
2. Es Campur home made,
3. Es Timun Suri Gula Merah home made,
4. Bubur Kacang Hijau,
5. Kolak Pisang,
6. Es Sirup Leci,
7. Es Sirup Markisa, dll

Di pertengahan bulan romadhon biasanya ada tradisi kami dulu di kampung bermain meriam bambu dengan bahan bakarnya adalah minyak tanah. seru banget itu. sampai sering terbakar tuh bulu mata dan alias. wajah hitam-hitam kena asapnya.


(ilustrasi permainan meriam bambu)