- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Tradisi Unik Merayakan Ramadhan Di Berbagai Negara
TS
ibnusina1453
4 Tradisi Unik Merayakan Ramadhan Di Berbagai Negara
Quote:
Ramadhan tiba, ramadhan tiba, ramadhan tiba, gk kerasa udah mau ramadhan aja, ya kita akan memasuki bulan yang suci ini dimana merupakan waktu bagi para umat muslim untuk berdoa, memberi amal, dan melatih pengendalian diri, yaitu melalui puasa dari fajar hingga senja.
Mengenai ramadhan, disetiap tempat
Tradisi menyambut ramadhan berbeda beda dan memiliki keunikan masing masing misalnya kayak contoh di
Turki.
Di turki terdapat budaya yang hampir sama kayak di indonesia, dimana budaya ini sudah ada sejak Kesultanan Utsmaniyah, budaya Turki sarat dengan unsur Islam. Tak heran jika hingga saat ini banyak sekali tradisi unik Ramadhan yang dipraktikkan di negara ini, salah satunya adalah cara membangunkan masyarakat untuk sahur.
Beberapa penabuh genderang yang kadang mengenakan pakaian tradisional Ottoman, termasuk rompi yang dihiasi motif budaya, akan berbaris di sepanjang jalan sebelum fajar. Setelah itu, mereka akan menabuh genderang untuk membangunkan orang-orang untuk sahur.
Tradisi ini adalah salah satu praktik paling terkenal di Kesultanan Ottoman, karena pada saat itu, masyarakat tidak memiliki jam alarm untuk membangunkan mereka.
Mesir
Lalu kita ke mesir, dimana disana terdapat budaya yang unik juga untuk merayakan ramadhan salah satunya adalah menyalakan fanous,
Saat Ramadhan tiba, orang Mesir menyalakan Fanous (lentera) yang indah yang melambangkan persatuan dan kegembiraan. walaupun kebiasaan ini lebih bersifat budaya dan bukan agama, namun kebiasaan ini telah dikaitkan erat dengan bulan suci Ramadhan dan mempunyai arti penting secara spiritual.
Meski ada beberapa versi asal muasal Fanous , salah satu cerita populer berasal dari suatu malam pada masa dinasti Fatimiyah, ketika orang Mesir menerima Kekhalifahan Al-Muizz li-Dn Allah ketika dia tiba di Kairo pada hari pertama Ramadhan.
Petugas militer memerintahkan penduduk desa untuk menyalakan lilin di jalan-jalan yang gelap,membungkusnya dalam bingkai lentera kayu. Dengan tujuan untuk memberikan penerangan bagi pintu masuk Imam.
Struktur lentera kayu pun berevolusi menjadi lentera yang beragam motif seiring berjalannya waktu.
Iraq
Sementara itu di iraq terdapat permainan yang disebut Mheibes .yang arti sederhananya adalah tebak posisi cincin. Dikutip dari kompas permaianan ini,
Digelar malam hari setelah salat tarawih, permainan ini pada intinya adalah menebak keberadaan cincin di tangan kelompok saingan.
Permainan dimulai dengan pemimpin salah satu tim secara hati-hati berusaha menyembunyikan cincin di tangan salah satu anggota timnya. Kemudian tim kedua mencoba menemukan cincin itu dengan menebak di tangan mana cincin itu diletakkan.
Setiap tim terdiri dari 21 pemain, yang berarti ada 42 tangan dalam tim untuk dipilih. Ketika sebuah tim mencetak 21 poin terlebih dahulu, tim itu dianggap sebagai pemenang.
Pertandingan mheibes dimulai di tingkat lokal, seperti tingkat rukun warga. Para pemenang selanjutnya dipertandingkan di tingkat kota atau desa, kemudian tingkat provinsi dan terakhir tingkat nasional.
Karena tujuan mheibes sekadar memperketat tali silaturahmi, penghargaan untuk pemenangnya bukanah barang mewah atau uang. Yang meraih gelar juara biasanya hanya mendapat baki besar berisi baklava, kue manis cemilan khas Timur Tengah.
Indonesia
Nah kita sampai ke negara kita tercinta yaitu indonesia, nah di indonesia juga ada banyak tradisi yang berkaitan dengan ramadhan tepatnya di suku sunda dimana terdapat tradisi bernama munggahan. munggahan merupakan wujud rasa syukur masyarakat Sunda kepada Allah SWT dan upaya membersihkan diri dari hal-hal buruk selama setahun ke belakang.
Oh iya tradisi Munggahan sendiri bertujuan agar masyarakat terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Secara bahasa Munggahan berasal dari kata bahasa Sunda munggah yang artinya naik secara harfiah, atau bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.
Isi kegiatan dalam munggahan sendiri munggahan sendiri berisi hal hal biasa berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling bermaaf-maafan, dan berdoa bersama. Selain itu, sebagian umat Islam mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam keluarga, atau mengamalkan sedekah munggah, yakni sedekah sehari sebelum puasa Ramadhan. Serta makan bersama keluarga.
Mengenai ramadhan, disetiap tempat
Tradisi menyambut ramadhan berbeda beda dan memiliki keunikan masing masing misalnya kayak contoh di
Turki.
Di turki terdapat budaya yang hampir sama kayak di indonesia, dimana budaya ini sudah ada sejak Kesultanan Utsmaniyah, budaya Turki sarat dengan unsur Islam. Tak heran jika hingga saat ini banyak sekali tradisi unik Ramadhan yang dipraktikkan di negara ini, salah satunya adalah cara membangunkan masyarakat untuk sahur.
Beberapa penabuh genderang yang kadang mengenakan pakaian tradisional Ottoman, termasuk rompi yang dihiasi motif budaya, akan berbaris di sepanjang jalan sebelum fajar. Setelah itu, mereka akan menabuh genderang untuk membangunkan orang-orang untuk sahur.
Tradisi ini adalah salah satu praktik paling terkenal di Kesultanan Ottoman, karena pada saat itu, masyarakat tidak memiliki jam alarm untuk membangunkan mereka.
Mesir
Lalu kita ke mesir, dimana disana terdapat budaya yang unik juga untuk merayakan ramadhan salah satunya adalah menyalakan fanous,
Saat Ramadhan tiba, orang Mesir menyalakan Fanous (lentera) yang indah yang melambangkan persatuan dan kegembiraan. walaupun kebiasaan ini lebih bersifat budaya dan bukan agama, namun kebiasaan ini telah dikaitkan erat dengan bulan suci Ramadhan dan mempunyai arti penting secara spiritual.
Meski ada beberapa versi asal muasal Fanous , salah satu cerita populer berasal dari suatu malam pada masa dinasti Fatimiyah, ketika orang Mesir menerima Kekhalifahan Al-Muizz li-Dn Allah ketika dia tiba di Kairo pada hari pertama Ramadhan.
Petugas militer memerintahkan penduduk desa untuk menyalakan lilin di jalan-jalan yang gelap,membungkusnya dalam bingkai lentera kayu. Dengan tujuan untuk memberikan penerangan bagi pintu masuk Imam.
Struktur lentera kayu pun berevolusi menjadi lentera yang beragam motif seiring berjalannya waktu.
Iraq
Sementara itu di iraq terdapat permainan yang disebut Mheibes .yang arti sederhananya adalah tebak posisi cincin. Dikutip dari kompas permaianan ini,
Digelar malam hari setelah salat tarawih, permainan ini pada intinya adalah menebak keberadaan cincin di tangan kelompok saingan.
Permainan dimulai dengan pemimpin salah satu tim secara hati-hati berusaha menyembunyikan cincin di tangan salah satu anggota timnya. Kemudian tim kedua mencoba menemukan cincin itu dengan menebak di tangan mana cincin itu diletakkan.
Setiap tim terdiri dari 21 pemain, yang berarti ada 42 tangan dalam tim untuk dipilih. Ketika sebuah tim mencetak 21 poin terlebih dahulu, tim itu dianggap sebagai pemenang.
Pertandingan mheibes dimulai di tingkat lokal, seperti tingkat rukun warga. Para pemenang selanjutnya dipertandingkan di tingkat kota atau desa, kemudian tingkat provinsi dan terakhir tingkat nasional.
Karena tujuan mheibes sekadar memperketat tali silaturahmi, penghargaan untuk pemenangnya bukanah barang mewah atau uang. Yang meraih gelar juara biasanya hanya mendapat baki besar berisi baklava, kue manis cemilan khas Timur Tengah.
Indonesia
Nah kita sampai ke negara kita tercinta yaitu indonesia, nah di indonesia juga ada banyak tradisi yang berkaitan dengan ramadhan tepatnya di suku sunda dimana terdapat tradisi bernama munggahan. munggahan merupakan wujud rasa syukur masyarakat Sunda kepada Allah SWT dan upaya membersihkan diri dari hal-hal buruk selama setahun ke belakang.
Oh iya tradisi Munggahan sendiri bertujuan agar masyarakat terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Secara bahasa Munggahan berasal dari kata bahasa Sunda munggah yang artinya naik secara harfiah, atau bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.
Isi kegiatan dalam munggahan sendiri munggahan sendiri berisi hal hal biasa berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling bermaaf-maafan, dan berdoa bersama. Selain itu, sebagian umat Islam mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam keluarga, atau mengamalkan sedekah munggah, yakni sedekah sehari sebelum puasa Ramadhan. Serta makan bersama keluarga.
source
source
source
Diubah oleh ibnusina1453 24-02-2024 12:20
0
59
Kutip
1
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan