anggorofffAvatar border
TS
anggorofff
Menghadirkan dan Menyadari Keberadaan Tuhan


Dalam rangka mengosongkan draft, saya ingin berbagi pengalaman sewaktu Ramadhan 2023. Sungguh lawas dan lagi-lagi tidak riding the wave. Kalo gini caranya gimana mau dapet views banyak! Ah, tapi saya bukan hamba view, saya tidak haus validasi seperti kalian!

Saat bulan puasa, selain buka di Masjid, untuk menjawab kemageran, saya kadang memilih untuk membeli makanan yang bisa untuk beberapa hari, misalnya roti, buah, dan kentang.

Lalu, suatu malam saya mau makan roti seperti biasa, hari itu adalah tanggal kadaluarsa roti saya. Tapi karena gak mau rugi, dan secara kasat mata belum ada perubahan. Jadi saya rasa masih layak makan lah.

Oh ya, tanggal expired itu sebenarnya tidak selalu menjadi lampu merah pertanda makanan tidak boleh dimakan. Selama tidak ada perubahan bau, rasa, dan belum berjamur, masih bisa dimakan.

Mulailah saya menyalakan panci listrik untuk memanggang roti. Selain agar lebih nikmat, saya berasumsi memanggang roti juga akan merefresh roti yang sudah menemui ajalnya. Setelah roti cukup panas dan crunchy, saya mengangkatnya dan menambahkan gula kental manis.

Wala, almost expired toast with sweeted condensed milk siap menghantam lapar yang berkoar-koar.

Namun naas, setengah jalan, saya mendapati jamur di pinggiran roti tersebut. Ya, memang sudah seharusnya begitu, sih. Saya saja yang tadi tidak teliti. Akhirnya saya mengakhiri makan malam yang menyedihkan itu.

Rasa lapar yang belum tuntas memaksa saya untuk keluar dari kamar kos dan bertualang mencari kudapan. Pucuk dicinta ulam pun tiba, belum sempat kaki saya menuruni tangga kos yang curam dan mengancam nyawa, tukang sate lewat bak pahlawan yang siap menolong saya yang terperosok dalam jurang kelaparan.

Tak mau berlama-lama, saya langsung pesan satu porsi yang akan saya jadikan dua porsi. Untuk makan malam, dan sahur. Cak sate pun mengerti dan menjadikan dua bungkus agar saya tidak ruwet nantinya.


Tidak. Saya tidak sedang berusaha ngirit, karena sudah malam, yang mana tidak baik makan terlalu banyak, dan makan saya memang juga tidak banyak, maka membagi dua untuk sahur sekalian langkah yang agar tidak mubazir makanan.

Akh, bijak sekali diri ini~

Saat memakan sate, tiba-tiba saja saya terlintas sebuah pikiran "Kok bisa saya yang kelaparan, disambut oleh tukang sate. Sungguh kebetulan yang sangat kebetulan". Saya jadi sadar, kalau bukan skenario Gusti Allah, mana bisa kejadian. Jika saya tidak mencoba memanggang roti kadaluarsa itu dan langsung keluar untuk mencari makan, saya tidak akan bertemu cak sate. 

Begitu pula dengan cak sate, kalau saja dia memilih untuk istirahat dulu untuk sebat, dia takkan berjumpa dengan saya yang kelaparan, dan takkan ada transaksi.

Ini adalah skenario yang sangar pol. Sebuah skenario yang hanya bisa diciptakan oleh Gusti Allah. 

Dari sini juga bisa diambil hikmah, bahwa selalu ada celah untuk bagi kita untuk mendapatkan rezeki jika kita berusaha. Rezeki tersebut bisa terkirimkan dengan skenario yang unik. Yaaa, seperti tukang sate yang mendapatkan rezeki hasil dari kegblkan saya yang mencoba memakan roti di tanggal kadaluarsa.

Itu aja, sih~


KEEP READ AND SOUND

Baca Juga Thread Lainnya DISINI


Diubah oleh anggorofff 19-01-2024 11:48
0
117
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan