Jalannya sebuah pertempuran sulit diprediksi, dan banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. Baru-baru ini MBT (Main Battle Tank) T-90M milik Rusia duel jarak dekat dengan dua kendaraan tempur infantri (IFV) M2A2 Bradley ODS-SA. Sebuah video yang dibagikan Kementerian Pertahanan Ukraina melalui X pada 13 Januari 2024 lalu.

Dalam video yang direkam memakai kamera drone tersebut menunjukkan, sebuah tank tempur utama T-90M berduel jarak dekat melawan Bradley milik Brigad Mekanis ke-47 Ukraina. Bradley menembakkan kanon kaliber 25 mm ke arah T-90M. Akibat tembakan tersebut, sempat terlihat percikan api dari turret T-90M.

Di akhir video, T-90M yang coba menjauh dari area pertempuran justru menabrak pohon. Setelah itu, tank diserang memakai drone FPV yang menyebabkan turret tank meledak dan terbakar. Kru tank berhamburan keluar setelah serangan drone tersebut.



Duel antara T-90M dan Bradley terjadi di Stepovo yang berada di wilayah Donetsk, duel itu terjadi pada 11 Januari 2024. Inti dari keberhasilan duel tersebut terletak pada keunggulan taktis dan kemampuan manuver IFV Bradley. Dalam skenario pertempuran jarak dekat, kemampuan untuk bermanuver dan memposisikan diri dengan cepat sangatlah penting. Ditambah bobot IFV yang lebih ringan dari MBT, membuat Bradley leluasa dalam bergerak.

Bradley yang dikenal karena kelincahannya mampu memanfaatkan sifat tank T-90M yang relatif kurang lincah. Bradley kemudian menyerang bagian armor tank yang lebih lemah, misalnya dari samping atau belakang. Selain manuver, kemampuan tembakan kanon M242 Bushmaster milik Bradley juga merupakan faktor penting. Dalam pertempuran jarak dekat, kemampuan untuk menembakkan peluru dalam jumlah besar dengan cepat dapat menjadi penentu kemenangan.

Koordinasi antara kedua Bradley milik Ukraina juga sangat penting dalam skenario ini. Serangan yang disinkronkan, dengan kedua kendaraan menargetkan bagian tank yang berbeda atau menyerang dari sudut yang berbeda, akan meningkatkan peluang keberhasilan atau menimbulkan kerusakan. Selain itu, unsur kejutan tidak boleh dianggap remeh. Dalam pertarungan jarak dekat, pihak yang berhasil mengejutkan lawannya sering mendapatkan keuntungan yang besar.



Menurut artikel Army Recognition, kanon M242 Bushmaster 25 mm punya kecepatan tembak 200 proyektil per menit. Sementara kecepatan luncur proyektil kanon M242 milik Bradley mencapai 1.000 meter per detik. Jarak tembak efektivnya 3.000 meter serta jarak tembak maksimum 6.800 meter. Selain kanon M242 Bushmaster 25 mm, Bradley juga biasa dilengkapi rudal anti tank TOW dan senapan mesin koaksial 7,62 mm.

Untuk mengalahkan T-90M tentu tidak bisa memakai proyektil 25 mm biasa. Menurut artikel Army Recognition, untuk melawan tank, Bradley bisa memakai proyektil M791 Armor-Piercing Discarding Sabot (APDS). Proyektil ini bisa diguanakan menembus lapisan baja pada tank dengan menggunakan penetrator energi kinetik berkecepatan tinggi. Namun, efektivitasnya terhadap tank tempur utama modern seperti T-90M sangat terbatas karena sistem lapis baja canggih yang digunakan tank-tank ini.

Kemampuan tembakan cepat yang dimiliki kanon Bushmaster milik Bradley sangat berguna dalam menargetkan objek yang bergerak cepat atau dalam situasi di mana diperlukan tembakan dalam jumlah besar untuk menekan atau menghancurkan posisi musuh. Kanon ini memiliki mode penembakan single-shotdan otomatis yang menawarkan fleksibilitas, tergantung pada situasi taktis di medan pertempuran.



Akurasi dan jangkauan senjata juga memainkan peran penting dalam efektivitas tempurnya. M242 dikenal karena presisinya, yang ditingkatkan dengan sistem pengendalian tembakan canggih. Namun, efektivitasnya terhadap tank tempur utama masih terbatas. Kanon Bushmaster lebih cocok untuk menyerang kendaraan lapis baja ringan, benteng, dan infantri. Di sisi lain, kemenangan Bradley dalam duel melawan T-90M telah menunjukkan bahwa, masih ada celah yang bisa dieksploitasi untuk melumpuhkan salah satu tank modern andalan Rusia ini.







Referensi Tulisan: Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera