ondapriatnaAvatar border
TS
ondapriatna
Review Film | Rumah Masa Depan
Rumah Masa Depan menghadirkan pengalaman sinematik yang menggabungkan elemen nostalgia dari sinetron era 1984 dengan tantangan menyajikan kisah keluarga di tengah dinamika kehidupan kontemporer. Sebagai pengamat, film ini menyajikan sejumlah aspek menarik yang perlu diperbincangkan.

Pendekatan film ini untuk menyuguhkan kesederhanaan sebagai obat penawar rindu pada drama rumah era lampau menunjukkan ketertarikan terhadap nilai-nilai kekeluargaan. Rumah bukan sekadar properti, melainkan tempat yang dihiasi oleh kenangan. Penggambaran ini diwujudkan melalui pemilihan sudut pandang klasik dan nuansa musik yang mendayu pada awal film, menghadirkan atmosfer yang memikat.

Adaptasi dari sinetron masa lalu membawa risiko kemunculan nuansa usang. Contohnya, karakter Sukri yang terkadang terlihat mengabaikan opini keluarganya. Namun, keberanian film untuk tetap meromantisasi rumah sebagai tempat istimewa berhasil menciptakan kesan klasik tanpa sepenuhnya terjebak dalam paradigma masa lalu.

Film menghadapi tantangan dalam menyajikan sejumlah subplot yang terkadang terasa seperti musim serial tersendiri. Meskipun beberapa permasalahan tidak mendapatkan konklusi yang memuaskan, sutradara Danial Rifki mampu mengatur alur cerita dengan baik, menjaga keseimbangan tanpa terkesan kacau.

Dengan latar belakang kehidupan modern, "Rumah Masa Depan" menyajikan dinamika keluarga yang relatable. Perjuangan Sukri dan Surti untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari menciptakan ketegangan yang menghadirkan dimensi realitas ke dalam cerita. Liburan yang berubah menjadi perjalanan ke desa Cibeureum membuka lapisan konflik keluarga yang mendalam.

Prestasi para pemain, khususnya Ciara Nadine Brosnan, Laura Basuki, dan Widyawati, memberikan warna tersendiri pada film ini. Duet Basuki dan Widyawati, baik dalam momen serius maupun komedi, menggambarkan kedewasaan akting mereka. Brosnan berhasil mencuri perhatian dengan karakternya yang lucu dan nyeleneh.

Pesan utama film ini hadir dalam momen klimaksnya, bahwa keluarga seharusnya menjadi tempat saling menyayangi dan memahami. Pesan sederhana ini mengingatkan penonton akan pentingnya komunikasi dan kebersamaan dalam menghadapi masalah. Meskipun simpel, pesan ini tetap relevan di era yang terus berubah.

Danial Rifki, selaku sutradara dan penulis naskah, berhasil mengelola kompleksitas cerita dengan baik. Pengaturan tempo cerita yang nyaman dan fokus pada kestabilan tanpa keberlebihan gaya memberikan kepuasan kepada penonton. Meski beberapa subplot tidak terungkap sepenuhnya, hal ini tidak mengurangi kualitas keseluruhan film.

Rumah Masa Depan sukses menciptakan keseimbangan antara nostalgia dan relevansi. Meskipun menghadapi risiko dalam mengadaptasi sinetron klasik, film ini memberikan pengalaman menonton yang memikat dengan menggali kedalaman keluarga dan menghadirkan nuansa yang bisa dirasakan oleh penonton masa kini. Dengan kualitas penulisan, penyutradaraan, dan penampilan para pemain, film ini menjadi kontribusi berharga dalam perfilman Indonesia.

sumber
Gambar : google
0
74
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan