Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

msr7Avatar border
TS
OWNER
msr7
Menjajal Pre-Alpha RIFTSTORM: Ini Beneran Game Indonesia??!
Ekosistem industri gaming Indonesia pada saat impresi ini ditulis memang berada dalam situasi yang benar-benar unik. Setelah mengeksplorasi begitu banyak konsep dan genre game single-player selama bertahun-tahun lamanya, developer dan publisher Nusantara mulai menjajal kemampuan mereka di game-game multiplayer. Salah satunya datang dari Agate Studio yang lewat sebuah nama – Mythic Protocol hendak membangun sebuah franchise dan semesta, alih-alih sekadar sebuah seri game lepas yang ditinggalkan begitu saja saat ia tersedia. Salah satu proyek perdananya – RIFTSTORM akhirnya masuk ke dalam masa pre-alpha dan bisa diuji oleh publik. Impresi pertama kami berujung mengejutkan.
Untuk sebuah game multiplayer yang masih berada di masa pre-alpha, antisipasi dari kami memang harus diakui rendah. Mengapa? Karena jelas bahwa di fase seperti ini, ada begitu banyak masalah yang memang sepantasnya ada dengan mekanik gameplay yang belum matang. Bahwa ini akan menjadi sesi bermain bersama dengan developer yang akan lebih banyak diisi dengan feedback alih-alih keseruan menikmati apa yang berhasil ia tawarkan saat ini. Namun yang kami dapatkan justru sebuah kejutan dan kekaguman di saat yang sama. Bahwa untuk sebuah game pre-alpha, ia berada dalam kualitas solid yang bahkan membuat kami sempat bertanya-tanya, “Apakah benar ini game anak Nusantara?”
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa pre-alpha RIFSTORM? Mengapa ia berhasil memukau kami? Impresi ini akan membantu Anda mendaptkan gambaran yang




Secara sederhana Anda bisa menyebutnya sebagai game shooter dengan sudut kamera isometrik yang mungkin akan mengingatkan Anda pada banyak produk serupa dengan Helldivers. Anda akan memerankan beberapa karakter bertipe “Hero” yang masing-masing akan punya skill dan buff yang sangat spesifik untuk situasi dan kondisi tertentu, termasuk kelas Support nantinya, namun tetap dengan kebebasan menggunakan senjata apapun yang Anda temukan. Sisanya? Bersenang-senang dengan membasmi musuh manapun yang Anda temukan, baik dalam mode single-player ataupun multiplayer. Walaupun jelas, mencicipi game ini bersama dengan 2 teman Anda yang lain adalah format yang terbaik.

Dengan nantinya akan punya moda campaign yang tentu saja belum rampung di masa pre-alpha ini, gameplay akan berkutat pada usaha untuk melewati level sembari bertahan hidup. Perjalanan Anda akan dibagi dalam format grid per grid, dimana Anda akan tiba di satu wilayah tertentu dan harus membasmi semua musuh yang muncul mengejar Anda sebelum bisa bergerak ke lokasi selanjutnya. Seperti yang bisa diprediksi, Anda selalu bisa mengantisipasi boss dengan ukuran lebih besar, serangan lebih mematikan, dan bar HP yang lebih tebal di akhir sebagai rintangan utama.



Musuh untungnya akan datang dalam bentuk gelombang di setiap grid yang Anda temui alih-alih langsung muncul secara instan untuk mengepung Anda. Ragam jenis musuh sudah tersedia di masa pre-alpha ini, dari yang hadir lemah dengan serangan melee sebagai fokus hingga yang cukup tanky dengan tembakan proyektil yang bisa berujung samar jika Anda berujung tidak waspada. Untungnya, seperti game aksi seharusnya, RIFTSTORM juga memungkinkan Anda untuk melakukan roll sebagai aksi menghindar dengan ekstra I-frame di dalamnya. Untuk beberapa serangan musuh yang bersifat area, ada indikator jelas pula untuk membantu Anda menghindarinya dengan cepat dan akurat. Kombinasinya menghasilkan sensasi game aksi yang cepat dan ketat. Sayangnya, ia belum memuat informasi banyak soal status effect seperti “Slow” yang bisa saja terjadi pada karakter Anda saat melewati terrain tertentu.

Selama proses beraksi tersebut, RIFTSTORM juga menghadirkan beberapa konsep yang familiar di dalamnya namun melebur dengan sangat baik. Menawarkan sebuah konsep yang mirip dengan rogue-like, proses menyelesaikan setiap Grid akan menawarkan Anda dua hal sebagai reward: resource berupa mata uang dan 3 buah opsi Power-Up. Mata uang tentu saja akan bisa Anda alihkan ke shop yang nantinya tersedia di dalam dungeon untuk memperkuat karakter, sementara power up akan berisikan ragam buff yang antara memperkuat secara spesifik karakter yang Anda gunakan atau senjata yang Anda pilih. Untuk urusan terakhir ini, untungnya, ia akan bersifat personal dan tak perlu Anda rebutkan bersama player lainnya. Menariknya lagi? Seolah ingin memperkuat dan memperjelas statusnya sebagai game multiplayer, beberapa power up ini juga hadir sebagai Aura, yang tentu saja akan mempengaruhi player yang lain di dalam radius.



Di antara semua reward tersebut, yang paling berharga tentu saja adalah ragam loot yang akan jatuh di beberapa titik eksplorasi, seperti setelah melawan boss misalnya. Loot-loot ini akan berada dalam posisi “terenkripsi” dan tidak bisa diperiksa isinya hingga Anda menyelesaikan sang level. Akhir level biasanya akan memuat sebuah mesin yang memungkinkan Anda memeriksa loot apa yang sudah Anda dapatkan, yang kemudian hanya akan bisa diakses setelah Anda memutuskan untuk keluar dari level tersebut. Hadir dalam beragam tingkat kelangkaan yang tentu saja mengindikasikan kekuatan dan sifat senjata-senjata ini, ia akan jadi salah satu motivasi Anda untuk kembali dan kembali mencicipi RIFTSTORM.

Salah satu kesalahan terbesar di mata kami terkait RIFTSTORM adalah cara Mythic Protocol memasarkan game ini di masa lalu dengan kata “web3” yang terus diulang, diulang, dan diulang. Bagi banyak orang awam seperti kami, web3 selalu identik dengan NFT, yang notabene jadi “produk digital” yang sangat dihindari. Padahal yang hendak mereka implementasikan adalah sesuatu yang berbeda. Berbicara dengan sang tim developer, sistem “web3” yang hendak mereka implementasikan hanyalah soal kemudahan sistem simpan dan transfer data mengingat ambisi mereka untuk membangun sebuah semesta sekelas League of Legends. Bayangkan sebuah skenario dimana Anda bisa membawa karakter atau senjata Anda ke game Mythic Protocol yang lain nantinya setelah RIFTSTORM misalnya. Implementasi ini juga memungkinkan user untuk mungkin nantinya, saling bertukar karakter atau senjata. Untuk saat ini, Mythic Protocol mengaku belum punya bentuk monetisasi pasti untuk RIFTSTORM walaupun punya ambisi untuk memutarnya di sistem “mempercepat progress” alih-alih membuka secara eksklusif konten atau karakter tertentu.



Dengan apa yang kami cicipi di versi demo pre-alpha RIFSTORM ini, sepertinya tidak ada keraguan untuk menjawab “iya”. Jika ini adalah pengalaman yang berhasil ditawarkan oleh Mythic Protocol di level proses pengembangan belum 50%, baik dari sisi presentasi hingga gameplay loop, maka ada rasa optimisme kuat ia akan bisa berujung pada versi final dengan kualitas yang bahkan cukup untuk membuat gamer-gamer indonesia kaget bahwa game yang mereka nikmati merupakan produk racikan lokal. Namun di sisi lain, memang harus diakui tetap akan beberapa QOL kecil yang perlu dibenahi, seperti informasi status effect, kemudahan ganti senjata di luar hub, memastikan sistem loot tak berujung memancing frustrasi, hingga sekadar masalah informasi jenis tembakan Assault Rifle yang Anda pakai apakah semi-auto ataukah burst, yang saat ini tidak tersedia.

Mythic Protocol sendiri masih belum memberikan informasi pasti soal jendela rilis pasti untuk RIFSTORM. Bagaimana menurut Anda? Menarik?

sumber: https://jagatplay.com/2023/11/features/menjajal-pre-alpha-riftstorm-ini-beneran-game-indonesia/
0
15
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan